Dia mencuri tempatku! Bahkan mungkin sebelumnya aku memang tidak pernah berada di situ. (Hati) -Brenda sandera
Aku berdiri pada sebuah persimpangan jalan yang menghubungkan rumahku dan rumah Virtan. Waktu dulu saat kami masih sekolah ,berangkat dan pulang bersama Virtan adalah rutinitas. Dan tempat ini menjadi saksi bisu betapa seringnya aku datang lebih pagi, hanya untuk memastikan dia masih tinggal di Planetku. Dan sayangnya dia selalu bangun kesiangan, membuatku kesal karena hampir telat ke sekolah.
Ya sekarang aku mengenakan seragam putih abu-abu itu tandanya aku berada di masa lalu. Melelahkan tapi sudah mulai terbiasa, jadi aku cepat menyesuaikan diri dengan perubahan waktu.
Bremm... bremm.... suara itu, suara motor Virtan. Sepintas saja aku langsung mengenalinya, bagaimana tidak selama 3 tahun aku selalu mendengarnya setiap hari.
"akhirnya dia datang juga" ucapku dalam hati.
"Maaf yah planet bumi. Tadi aku terpaksa bantu bunda dulu ngabisin masakannya. Jadi kesiangan deh." Virtan tersenyum lebar seperti biasa hingga menutupi seluruh matanya. Wajah nya seolah tanpa dosa.
Aku memukul helemnya dengan keras.
Plak.....
"auu.... salah sendiri sih , kanapa bunda masak enak pagi-pagi. Jadikan aku nambah dua piring." Virtan mengusap-usap helem hitam kesayangannya yang berstiker bendera bajak laut dengan jangkar di dalamnya.
"Gausah mengkambing hitamkan makanan apalagi bunda sendiri kualat loh!, dasar rakus!." Aku mencubit perut si bajak laut geram.
Dia merintih kesakitan dan geli.
"Hey ikan laut aku tidak kenal kamu sehari dua hari igat? Kamu hampir tiap pagi telat bangun. Pasti tadi malam begadang baca komik one peace kan?" aku memarahinya sambil kedua tangganku bertolak pinggang.
"Iya... iya... ampun deh, yaudah sebelum kemarahanmu membuat bencana alam di bumi. Mending kamu naik, nanti kita telat. " sambil menggerung-gerungkan gas motornnya.
Aku langsung menaiki Scoopy hitam yang amat dia cintai layak nya istri, helem pink berstikeran bola dunia itu adalah hadiah darinya, saat pertama kali mendapatkan SIM. Padahal saat itu dia belum dibelikan motor oleh ayahnya.
"Udah naik kan....? Virtan bertanya setelah aku merapikan dudukku diatas motornya
"iya." jawabku
Nah sekarang turun." ucap Virtan menggoda
Aku memukul kepalanya dengan helem yang masih ku pegang sebelum kugunakan.
"gak mood bercanda" jawabku ketus
****
Didalam perjalan kami ke sekolah, motor si bajak laut mendadak terhenti.
"kenapa bajak laut?" tanyaku sedikit bingung.
" hehe.... bensinku habis planet bumi." jawabnya santai.
"astaga, ini jauh sekali dari pom bensin kamu tau kan? Kok bisa gak diisi sih? Dasar kamu ceroboh." aku terus memarahinya sambil beberapa kali memukul dan mencubitnya geram. Mungkin badan nya biru-biru.
"Lagian abis belokan depan juga sampaikan di sekolah" Jawabnya membela
Tin!tin!.... bunyi klakson itu menghentikan sejenak perdebatan sengit kami pagi ini.
Tiba-tiba sebuah mobil merah berhenti dan merapat tepat di sisi motor Virtan, aku sedikit bingung dan jujur tidak mengenali mobil itu milik siapa. Kaca nya perlahan diturunkan dan wajah seseorang yang tak asing bagi kami pun terlihat disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Petang #Wattys2018
Novela JuvenilBagaimana jika kamu bisa menjelajah waktu? Memperbaiki masa lalu (SMA) dan melihat masa depan (Dewasa)?. Bahkan bisa flashback ke masa yang baru saja berlalu. Aku Brenda Sandera (Planet Bumi) Penyesalan terbesarku adalah belasan tahun hanya sebatas...