5

27.5K 2.4K 27
                                    

Aku terbangun dengan mentari yang menyinari pagiku, dikamar hotel ini rasanya aku tidak ingin bangun.
Semalam saat keluar dari club, Nick bertemu dengan model yang berlari menghampiri kami.

Ternyata model itu adalah kekasih Nick, dengan alasan itu aku meninggalkan Nick ditempat parkir dan pergi menggunakan taksi ke hotel ini.

Tidur diluar mansion keluarga Walles bisa membuatku bermimpi indah dan tertidur pulas hingga aku bangun jam delapan, aku memeriksa handphone.
Dua puluh pesan dari William, tiga puluh panggilan tak terjawab dari William, empat pesan dari Liam.

Oh Sial... Liam, aku berjanji akan membantunya hari ini!.

Dengan cepat aku mandi, bersiap-siap sebelum ke tempat Liam aku harus membeli baju untuk ganti. Tidak mungkin aku memakai pakaian seperti ini ke kantor.

Setelah membeli pakaian, aku membeli dua kotak donat untuk teman-teman sekantor.
Handphone ku kembali berdering, tadi pagi aku sudah memeriksa email tapi belum ada naskah yang masuk jadi aku mengabaikan telepon dari William.

"Good morning Miss Scott!" Sapa Luke ramah, aku merindukan sapaan nya.

"Pagi... Ini ada donat untukmu dan teman-teman" aku memberikan satu kotak donat pada Luke.

"Terimakasih Miss Scott, sebenarnya ini yang saya dan teman-teman rindukan dari anda!".

Aku tertawa renyah, kemudian menaiki lift menuju lantai tempatku bekerja bersama beberapa pegawai lain.

"Hai Key..." Sapaku didepan meja Keyla.

"Ya Tuhan, Miss Scott aku kira kau benar telah keluar!" Jerit Keyla yang menjadi pusat perhatian rekan kerjaku lainnya.

"Tidak... Aku harus mengerjakan satu proyek penting, ini donat untuk kalian dan apa Liam sudah datang?!".

Keyla mengangguk, "Dia ada dimejanya, sejak pagi mencarimu!".

Aku berjalan menuju meja Liam yang benar-benar berantakan.
"Oh Lana... Dewi penolongku, akhirnya kau datang!".

Aku tersenyum, "Aku tidak pernah melanggar janjiku Li".

Setelah aku duduk, kami langsung bekerja mengedit tiap naskah yang akan diterbitkan besok.
Lima jam kami berkutat dengan pekerjaan, Keyla dengan baiknya sampai membawakan makan siang karena duo editor ini tidak sempat untuk mengangkat pantatnya dari atas kursi.

Michael menatapku, "Kau disini Lana?".

Aku melirik kearahnya, "Yah... Liam membutuhkan bantuanku!" Ucapku sambil terus bekerja.

"Oh... Oke!" Sahut Michael berjalan kembali keruangannya.

Jam sembilan malam, pekerjaan akhirnya selesai.
"Bilang pada penulismu, jangan suka memberi naskah sehari sebelum deadlinenya".

Liam hanya tertawa, "Aku sudah memintanya tapi kau tahu gaya mereka!".

Aku mengangguk, perutku keroncongan "Aku lapar, bisa kita makan dulu sebelum pulang?!".

Liam tertawa, "Kau ini... Aku juga lapar!".

Pada akhirnya kami makan direstoran yang berjarak lima blok dari kantor, makanan Italia sekelas pasta sangat digemari.
Kami makan tanpa bicara karena perut ini sungguh kelaparan, hingga aku mendengar keramaian didekat pintu masuk.

Alice dan William juga Lilly Vercase masuk kedalam restoran.
"Apa disini enak?!" Tanya Alice pada kakaknya.

Aku masih fokus makan, pura-pura tidak melihat kearah mereka.

"Alana!" Jerit Alice saat melihatku, aku mendongak melihat wanita dengan mata berbinar-binar.

Setelah membersihkan bibir dengan tissu aku tersenyum, "Hai Alice!".

My Cutes Aunty (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang