7

26.7K 2.2K 24
                                    

Keputusan untuk menjauh darimu adalah yang terbaik bila memang harus aku lakukan...

                      ***********

Kami duduk diruang kerja William yang didominasi oleh warna hitam, maskulin untuk ruangan seorang laki-laki dan terlebih ruangan ini bebas debu. Bisa dilihat dari beberapa perabotan yang mengkilap bagaikan cermin.

Aku duduk disalah satu sofa dihadapan Tuan Elroy Walles yang tidak lain adalah Kakek ku dan William duduk disampingku, dia adalah keponakan ku.

Menyakitkan memang jika kau mencintai pria yang ternyata keponakanmu sendiri, aku lelah mengakui kalau aku tidak tertarik pada pria salah satu keturunan Walles ini.

"Jadi... Apa hubungan kalian?" Tanya Tuan Walles.

William mengambil kopi diatas meja yang menjadi pemisah antara kami dan Tuan Walles.

"Dia editor biografi keluarga kita, hanya itu!" Jawab William santai.

Deg!...

Hanya itu...

Aku tersenyum kecil, "Aku sedang mengerjakan naskah anda, jujur menurut saya tulisan anda sangat berantakan".

Aku tidak mau terlalu terombang-ambing perasaan ini, mungkin William hanya menganggapku sebagai tantangan karena aku selalu menghindarinya.

Tuan Walles tertawa, "Aku bisa saja menyewa seorang penulis tapi menurutku, mereka harus mengorek dan mempelajari keluarga Walles yang rumit dan yang mengerti keluargaku adalah aku sendiri... Oleh karena itu aku ingin menulis sendiri biografinya".

Itu benar... Mana mungkin mereka mau orang lain tahu betapa bobroknya keluarga yang dipandang sempurna oleh seluruh orang didunia.

"Aku rasa Tuan dan Mr. William memerlukan privasi, aku akan kembali ke ruanganku!" Pamitku pada Tuan Walles dan melirik sekilas pada William.

Aku menutup pintu ruangan saat Alice datang, matanya selalu berbinar melihatku.

"Alana!" Jeritnya sambil memelukku.

"Kau kerja disini?" Tanya Alice sedetik kemudian.

"Ya... Kakak mu, em... Maksudku Mr. William memberikan aku ruangan diseberang sana".

Alice seperti memikirkan sesuatu, "Willy membuat kan kamu ruangan dilantai ini?".

Aku mengangguk, "Dia bilang biografi seperti rahasia keluarga Walles jadi aku hanya bisa mengerjakannya disini!".

Alice tersenyum mengerti, "Owh... Dia memang seperti itu, terlalu kaku kalau masalah keluarga dan perusahaan tapi percayalah Willy memiliki hati yang lembut!".

Aku tersenyum miris, yah... Hati lembut yang bisa menjerumuskan wanita manapun termasuk diriku.

"Okay Alice... Masuklah didalam ada Tuan Walles, aku harus kembali bekerja!" Pamit ku.

"Grandpa didalam?!... Ini menyenangkan!" Teriak Alice memasuki ruang kerja William.

Aku terdiam didepan pintu hitam yang tertutup rapat...

"Grandpa..." Gumamku, aku tertawa miris. Seharusnya aku bisa mengucapkan kata itu didepan pria tua didalam.

Sudah lima jam aku bekerja, aku sengaja mengunci ruanganku agar fokus bekerja.
Air mata yang keluar karena dilema tadi sudah mengering, aku hanya mengedit dan membaca naskah tanpa hati.
Tidak seperti saat aku mengedit naskah cerita lainnya yang dengan mudah larut dalam jalan cerita dan perasaan.

Pintu ruangan ku bergetar seperti ada yang berusaha membuka handle pintu, sudah tiga kali pintu itu berusaha terbuka tapi aku mengabaikannya karena aku ingin segera menyelesaikan pekerjaan ini.

My Cutes Aunty (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang