10

29K 2.1K 19
                                    

Pernikahan adalah sebuah janji suci yang sakral dan jangan pernah mempermainkannya...

                        ***********

Bagaimana bisa aku mempermainkan sebuah pernikahan...?!.

Apa yang harus aku katakan pada Mom dan Dad?.

Sejak semalam aku terus saja uring-uringan diatas tempat tidur...

Alhasil pagi ini ada lingkaran hitam tipis dibawah  mataku.

Menikah?!...

Untuk balas dendam... Astaga apa yang aku pikirkan?!.

"Sampai kapan kau akan berguling kesana kemari?" Ucap suara serak William disampingku.

Aku langsung bangkit, tempat tidur ini memang luas tapi tidak menyadari pria ini tidur disampingku, bagaimana bisa?!.

"Kau?!... Semalam kau sudah keluar dari kamarku bagaimana dan kapan kau masuk?!".

William menaikkan sebelah alisnya, "Kau bermimpi Lana?!, Sejak semalam aku tidur disini!".

Aku tidak mabuk semalam, aku hanya shock dengan kenyataan hidupku...

"Aku akan mengajakmu bertemu dengan Kakek buyut, bersiap-siap lah!" Suruh William sambil beranjak menuruni tempat tidur.

Aku masih bingung dengan kenyataan hidup, ruwet... Ribet dan memusingkan...

Pada akhirnya aku memutuskan untuk berendam, meneteskan aroma mawar untuk menenangkan pikiranku.

Setelah selesai dengan ritual mandi hingga berdandan aku keluar kamar dan menuruni tangga menuju ruang keluarga, William sudah siap dengan kemeja hitam dan dasi merah marunnya.
Dia menatapku yang berjalan kearahnya.

Apa benar pria didepanku ini akan menjadi suamiku?...

William bangun dari duduknya berjalan cepat menghampiriku, "Apa?!" Tanyaku.

William menatapku, dia mengecup bibirku... Mencecapnya kemudian melumat dengan lembut, lima menit dia menciumku hingga aku kehabisan nafas.

"Mr. Walles, apa yang kau lakukan?" Tanyaku dengan nafas terengah, aku berusaha mengontrol diriku.

Pria ini mengerikan, hanya dengan sentuhannya aku bisa luluh dan terjatuh lemas dihadapannya.

"Aku menghapus lipstikmu, jangan menggunakan warna terlalu merah kau terlihat seksi!" Jawabnya sambil tersenyum miring.

Sial... Dia menggodaku

"Harusnya kau bilang, tidak usah menciumku!" Aku menghapus bibirku, William meraih tanganku.

"Jangan dihapus, aku suka ada bekas diriku ditubuhmu!".

Blussshhh...

Pipi wanita mana yang tidak merona, kupu-kupu berterbangan diperutku.

"Ayo kita ketempat Kakek buyut, dia tidak sabar bertemu denganmu!".

William berjalan menuju basement tempat lima mobil mewah terbaru miliknya terparkir.

"Kakek tidak tinggal di mansion?" Tanyaku terkejut.

William membuka mobil Bugatti Veyron berwarna hitam, "Masuklah Lana!" Suruhnya.

Aku menelan ludah memasuki mobil mahal limited edition itu, "Kau belum menjawab pertanyaanku!".

William duduk di kursi kemudi, "Kau akan tahu dimana Kakek buyut tinggal, usianya sudah menginjak kepala delapan puluh jadi dia memilih tempat yang tenang untuk tinggal".

My Cutes Aunty (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang