4

28.1K 2.3K 10
                                    

Bulan masih mendominasi langit, aku bangun karena mendengar keributan dengan enggan aku bangun dan menatap jam diatas nakas yang masih menujukkan pukul dua pagi.

Suara itu semakin terdengar keras dan sedetik kemudian pintu kamarku digedor dengan kasar, pintu terbuka lebar dan kenangan itu kembali lagi.

Bukan... Ini bukan mimpi Freddy Walles berdiri diambang pintu, menatapku dengan pandangan benci.
"Kau Editor itu?!".

Kenangan itu menyeruak masuk kembali dalam ingatanku.
"Kau anak Jonathan?!" Teriak Paman Freddy.

Aku menatap kearah pria yang terlihat marah, dengan cepat dia menariku dan menyeretku kelantai bawah, sama... Sama seperti dua puluh dua tahun lalu...

"Hentikan Paman!" William berdiri didepan pintu masuk paviliun.

Pria itu melemparku hingga aku jatuh tersungkur diatas lantai.

"Kau membawa editor ini, aku tidak pernah menyetujui biografi itu dibuat!" Teriak Freddy.

William membantuku berdiri, wajahnya mengeras "Apa kuasamu paman menolak ide biografi kakek?".

Aku mengelus lututku yang memar.

"Dengar Will, aku adalah anak dari Elroy Walles!" Jawab Freddy berteriak.

"Setahu ku, kakek akan mengeluarkan siapa saja yang menentang idenya dari silsilah keluarga".
William melihat memar dilututku.

"Kau tidak bisa mengancam ku!" Tekan Freddy.

"Oh... Tentu aku bisa paman, kau tahu siapa aku dan posisiku dikeluarga ini. Jadi aku mohon jangan pernah membuatku marah!" Tegas William seperti air yang mengalir tetapi tegas sehingga membuat pria didepannya menunduk.

"Kau akan menyesal Will!" Freddy keluar dari pintu.

Aku seperti kembali ke masa lalu, dimana pria itu menyeretku dan melempar tubuh kecilku begitu saja.

"Lana... Are you okay?".

Mataku menatap nanar pada William, aku melepaskan pegangannya dan berjalan tertatih menaiki tangga.

Lagi dan lagi... Jika bukan karena surat kontrak dan pekerjaan aku tidak akan pernah menginjakkan kaki ditempat ini dan mengulang kejadian dua puluh dua tahun lalu.

Aku duduk ditepi tempat tidur, menangkup wajahku dan berusaha menahan airmata.

"Lana... Kau baik-baik saja?" Teriak William sambil mengetuk pintu kamarku.

Aku hanya diam, aku perlu Mom...

Cklek!...

Pintu kamar terbuka, William menatapku dan berjalan kearahku tapi langkahnya terhenti saat aku menatap tajam kearahnya.

"Apa aku tidak memiliki privasi? Kenapa kalian selalu bisa keluar masuk dari kamar ini?!" Tegasku.

William melemparkan kunci kamar kearahku, "Okay rasanya kau memang butuh privasi!".

Saat William keluar aku mengunci pintu kamar, meneteskan airmata yang aku tahan dan mengambil handphone.

Tapi menelpon Mom jam segini?!, Aku hanya akan menganggunya aku tidak tahu berapa perbedaan jam dengan Miami.

Keesokan hari, aku mengecek email belum ada tulisan biografi yang masuk. Aku menghela nafas...

Suara ketukan terdengar keras dipintu, "Miss... Anda belum makan seharian ini!" Teriak pelayan didepan pintu.

Perutku berbunyi seolah cacing-cacing sedang berdemo untuk diberi makan, bagaimana pun aku harus tetap hidup?!.

Saat aku menuruni tangga handphoneku berdering, "Hallo Mom!".

My Cutes Aunty (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang