12

27.7K 2.1K 39
                                    

Kehadiran dirimu selama ini selalu mewarnai hidupku, tapi... Aku tidak akan pernah sanggup bila harus kehilanganmu...

                   *******************

Kakek ingin mengumumkan statusku yang sebenarnya, sudah seharusnya aku mengenakan nama belakang Walles. Ini untuk mempermudah rencana mereka memperkokoh hak ahli waris yang nanti akan di pegang olehku dan Henri, namun Henri memutuskan untuk memberikan haknya pada William.

Kakek tidak begitu saja menelantarkan anak-anaknya yang lain, mereka juga diberikan kekayaan yang cukup besar namun memang hak pengelolaan perusahaan dan beberapa aset lainnya akan jatuh ditanganku dan William.

Aku berjalan-jalan di desa buatan kakek, ternyata kakek dulu tinggal disini. Tidak lupa dengan asal usulnya kakek membangun desa ini dan penduduk sekitar yang bermata pencaharian sebagai petani anggur, peternak juga beberapa usaha lainnya sangat mencintai kakek.

"Kau senang?" Tanya William yang sedari tadi berjalan disampingku.

Aku menatapnya, "Kalau ada sepuluh orang seperti kakek... Aku yakin tidak akan ada orang yang kelaparan!".

William menatapku, tersenyum padaku "Kau bisa meneruskan perjuangan Kakek, bagaimana kalau kau berhenti menjadi editor dan mengelola yayasan Walles Foundation?".

Aku menoleh kearah William, "Apa kau menawarkan kontrak kerja lainnya?!".

William tertawa, "Tidak... Kau istriku, kau bisa mengelola yayasan Walles Foundation sesukamu".

Aku tersenyum simpul, perhatianku tertuju pada seorang anak kecil yang sedang memegang sekeranjang anggur "Hallo..." Sapaku mendekati anak perempuan itu.

"Hai Grace!" Sapa William.

Anak perempuan itu tersenyum melihat William, "Uncle Will" seru Grace.

Aku menaikkan sebelah alisku, William akrab dengan anak kecil?...

Apa ini hanya bayanganku?!...

"Siapa dia uncle?" Tanya Grace menatapku.

"Dia istri ku Grace, dimana Ayahmu?".

Grace berlari kedalam kebun anggur sambil berteriak "Daddy... Daddy...!".

"Ayo Lana...!" William menarik tanganku untuk menyusul Grace.

Baru kali ini aku memasuki kebun anggur, anggur-anggur muda tergantung diatasku ingin rasanya aku memetik.
William berhenti tiba-tiba hingga aku menabrak punggungnya.

William menoleh kearahku, pandanganku terpaku pada tulisan Happy Wedding Mr. William Walles. Bisa dipastikan hampir seluruh penduduk desa ada di taman ini, mereka membuat pesta untukku dan William.

"Kejutan!!! " Teriak mereka sambil tersenyum.

"Ini indah sekali!" Aku menutup mulut ku saking terkejutnya.

Lampu warna-warni menghias pepohonan sekitar taman yang berukuran satu lapangan sepakbola, meja kayu dan kursi-kursi kayu tertata rapi.

Disana bahkan ada panggung kecil yang terbuat dari kayu, aku seperti kembali ke abad dimana Cinderella berada.

William menatapku, "Kau suka?!".

Aku mengangguk, "Sangat suka...!" Ucapku tertahan.

Baju pengantin yang disiapkan Alice terbukti membuatku bisa masuk ke pesta mana pun, dan gaun ini sangatlah nyaman seperti baju sehari-hari.
"Apa kau yang membuat kejutan ini? ".

Dia menggeleng, " Aku juga sama terkejutnya dengan dirimu! ".

William menggandengku menuju kearah mereka.

My Cutes Aunty (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang