01

170K 10.6K 1.4K
                                    

Jeon Jungkook, ralat— Kim Jungkook membuka kedua mata indahnya ketika dirasa cahaya telah mengintip pada celah jendela kamarnya, yang artinya pagi telah datang.

Menyentuh lengan kokoh dengan urat sedikit menonjol yang memeluk pinggangnya posesif, kemudian mengangkat sedikit kepala dan menemukan wajah tampan sang suami yang masih setia menyembunyikan kedua mata tajamnya.

Ia tersenyum, mengingat seseorang yang mendekapnya— Kim Taehyung, sudah menjadi bagian dari hidupnya. Tepat delapan minggu yang lalu, mereka mengikat janji suci setelah menjalin hubungan hampir satu setengah tahun.

Jungkook tentu bahagia, mendapatkan seorang Kim Taehyung yang begitu didamba oleh banyak orang, pria tampan bermata elang serta memiliki kulit eksotis begitu menarik, tubuhnya pun tegap nan gagah, ditambah dengan title seorang CEO muda diumur 25 tahun. Sempurna, bukan?

Walaupun memiliki wajah super dingin, cuek, dan seseorang yang terkesan arogan, itu tidak pernah mengurangi kadar pesona nya. Dan diantara ribuan orang disana yang memuja Kim Taehyung, pada akhirnya hanya Jungkook lah yang dapat merebut atensinya, hanya dirinya.

Lama melamun, pemuda manis tersebut pun tersentak ketika dirasa ada yang menggenggam tangan yang sedang ia gunakan untuk menyentuh wajah sang suami.

"Kenapa kau senyum-senyum seperti itu, hm?" suara serak Taehyung menginterupsi, membuat Jungkook gugup sebab telah tertangkap basah.

"A-aniyeo.." ujar sang submisif lirih.

Ia hendak menarik tangannya sebelum ditahan oleh Taehyung, lalu kecupan ringan Jungkook dapat pada jemari hingga membuat sang empunya merona.

Lagi-lagi pemuda manis itu tidak bisa mengontrol wajah nya dan semakin memerah ketika si tampan mencium keningnya begitu lembut, kemudian suara rendah nan serak kembali mengalun ditelinga.

"Selamat pagi, sayangku."

Setelah berucap tersebut, Taehyung membawa Jungkook kedalam pelukan hingga membuat tubuh polos keduanya menempel lebih intim.

Jangan tanya mereka sehabis melakukan apa semalam.

"Ayo kita mandi."

Tanpa aba-aba Taehyung mengangkat sang submisif untuk ia gendong ala koala, membuat empunya yang sedari tadi melamun tersentak.

"Yak! Hyuuung—!"

Mengabaikan protesan Jungkook, si tampan pun membawanya masuk kedalam kamar mandi. Hanya sekedar membersihkan tubuh, mungkin— dan jika beruntung, Taehyung akan mendapatkan jatahnya kembali.

••

Kedua pasangan tersebut sedang memakan sarapan nya dengan tenang, namun yang lebih tua menghentikan aktivitas kala menangkap wajah Jungkook yang terlihat murung.

"Apa ada yang mengganggu pikiranmu, sayang?" ujarnya lalu mengusap punggung tangan sang submisif dengan lembut.

"Tidak, hyung.." jawab pemuda manis itu sembari tersenyum, namun suaminya tentu tidak mungkin langsung mempercayai.

Pada akhirnya Jungkook pun menghela napas, lalu menatap Taehyung dengan raut memelas, wajah yang sering ia gunakan ketika meminta sesuatu.

"Aku ingin memasak untukmu, hyung." ungkap sang submisif pada akhirnya, meneliti ekspresi apa yang kini ditunjukkan oleh si tampan.

Dia hanya diam, dan itu cukup menakutkan.

"Kenapa aku tidak boleh menyentuh dapur? Apa hyung tidak ingin aku masakkan? Apa hyung tidak ingin memakan sesuatu yang dibuat oleh pendamping hidupmu ini?" ujar Jungkook lagi panjang lebar, dan akhirnya Taehyung memberi reaksi dengan menghela napasnya.

Drop » Taekook [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang