14

59.9K 6.5K 308
                                    

Taehyung serta Jungkook sudah kembali dari rumah sakit, dan kini keduanya sedang duduk nyaman dengan Jungkook yang berada di pangkuan sang suami, memeluknya seperti koala.

"Apa baby tidak ingin sesuatu?" sang submisif mengadah, menatap wajah tampan suam nyai.

"Aniyo, hyung.." jawabnya lalu kembali mengusakkan pipi pada dada bidang Taehyung.

"Benarkah? Bukannya seseorang yang hamil sering sekali mengidam?" heran si tampan, membuat Jungkook terkekeh ringan.

"Tidak semua nya hyungie, tapi— nanti pada saatnya aku mengidam, mungkin akan membuatmu begitu kerepotan."

"Ada aku dan puluhan orang yang bahkan sudah sangat siap sebelum itu, baby." sang submisif hanya menggelengkan kepalanya jengah.

Jungkook dengan tiba-tiba berdiri lalu berjalan cepat menuju dapur, membuat Taehyung terkejut dan reflek meringis.

"Baby berhati-hatilah!" si pemuda manis tidak mendengarkan, ia fokus menuju lemari pendingin di dapurnya.

Namun beberapa saat kemudian terdengar teriakan Jungkook, membuat Taehyung kembali terkejut untuk kedua kali.

"HYUNG DIMANA ES KRIMKU?!"

Jungkook kembali menuju Taehyung, dengan mata bulatnya menatap sang suami dengan tatapan menginterogasi.

"A-aku membuang semuanya."

"Waeyo?!" Jungkook melotot lucu dengan bibir ia tekuk.

"Kau keracunan es krim itu baby, jadi aku membuang— baby!" Taehyung terperangah ketika Jungkook berjalan meninggalkan Taehyung.

Ia baru ingat akan perkataan dari Jimin saat itu, jika ibu hamil sangat sensitif dan terkenal dengan mood swing nya, begitu mengerikan— itu kata Jimin.

"Kau mau kemana, hm?" ujar Taehyung ketika mendapati Jungkook menggunakan coat tebalnya.

"Keluar membeli eskrim!" sang submisif hendak keluar dari kamar, namun si tampan dengan cepat merengkuh tubuh istrinya.

Taehyung diam-diam tersenyum geli, tadi saat ditawari ingin apa istrinya bilang tidak, tapi apa sekarang? Sepertinya mood swing pemuda hamil ini sudah muncul.

"Oke, hyung akan menyuruh seseorang membelikannya. Baby ingin apa?" Taehyung membalik tubuh Jungkook, lalu melepaskan coat tersebut.

"Es krim seperti kemarin.." balas Jungkook lirih sembari memeluk Taehyung dengan wajah memelas.

Taehyung bersumpah kata-kata Jimin yang mengatakan jika mood swing ibu hamil itu mengerikan, dia tak akan percaya.

Oke, mungkin Jimin mengatakan mengerikan karena istrinya adalah Park Yoongi, pria mungil yang bahkan lebih mengerikan dari singa betina. Bukan Kim Jungkook yang kadar menggemaskannya naik drastis seperti saat ini.

"Baby sudah dengar? Toko roti bibi Yoo membuat beberapa donat variant baru, ingin kesana?" Taehyung mencoba mengecoh Jungkook agar lupa dengan eskrimnya.

"Apa banyak coklat disana?"

"Tentu saja, dan Jimin bilang lava cake disana sangat enak. Ingin kesana bersama?"

"Call!"

••

Taehyung menatap gemas Jungkook yang sedang memakan lava cake dan juga terdapat beberapa donat, membuat meja tersebut terlihat begitu penuh.

"Pelan-pelan baby, kau bisa tersedak." peringat si tampan lalu membersihkan sudut bibir sang tercinta yang terkena cokelat menggunakan ibu jari.

"Hyung tidak usah makan, semua ini untuk aku dan baby." ujar Jungkook masih dengan mengunyah cake nya, sontak membuat Taehyung terkekeh geli.

"Baiklah, semua untuk mommy dan baby." sahut yang lebih tua lalu mengusap lembut perut si manis, membuat empu nya tersenyum senang.

Taehyung tak pernah mengalihkan pandangan nya dari sang istri, takut takut jika Jungkook nya tersedak dengan tiba-tiba karena cara makannya yang seperti bocah berumur 5 tahun.

"Minumlah." sang suami menyodorkan satu cup milkshake vanilla yang masih terlihat penuh karena Jungkook sama sekali belum menyentuhnya.

Taehyung lagi-lagi terkekeh ketika Jungkook mengangkat kedua tangannya yang jari-jarinya sudah kotor terkena coklat. Ia pun membantu Jungkook untuk minum lalu membersihkan kedua tangannya menggunakan tisu.

"Sudah?"

Jungkook mengangguk ketika dirasa perutnya benar-benar penuh. Padahal makanan nya masih tersisa setengah, dan donat donat yang hanya ia makan separuh.

"Kau menghabiskan 5 donat?" Taehyung tersenyum bangga saat Jungkook mengangguk polos.

"Mommy pintar.." puji si tampan dengan mengecup kening sang tercinta begitu lembut.

"Ingin ke Mall membeli beberapa sweater tebal?"

"Mauuuuuuu!"

•••

Taehyung mengawasi sang submisif yang sedang memilih beberapa sweater dan coat tak jauh di hadapannya, Jungkook menolak ketika ia meminta untuk menemani. Jadi, dirinya hanya berdiri menunggu bersama 2 pengawal.

Beberapa wanita tak jauh di sekeliling nya menatap penuh minat, Taehyung tidak buta— masih dapat mendengar dengan jelas jika wanita-wanita tersebut membicarakan dan terang-terangan mengaguminya.

Taehyung tidak sedang dalam tingkat kepercayaan diri yang tinggi, sebab itu lah kenyataannya. Lagi pula, dirinya bukanlah seseorang yang peduli jika banyak puluhan manusia yang mengangumi atau memuja dirinya, tidak berarti apapun baginya jika bukan Kim Jungkook.

Pria tampan itu mengedarkan pandangan pada beberapa baju di toko tersebut, masih setia berdiri ditempatnya.

Dan dari sudut matanya, Taehyung bisa melihat pemuda manisnya yang sedang menatap tak suka pada mereka yang memperhatikan dirinya sedari tadi.

Cemburu, eh?

Taehyung pun memutuskan untuk berjalan menuju sang submisif, direngkuhnya pinggang sempit tersebut hingga membuat tatapan tak suka dan kata-kata iri terlontar dari bibir para penonton.

"Sudah selesai, hm?"

"Belum. Aku bingung— lebih bagus warna baby blue, peach, atau putih?" ujar Jungkook lalu menunjukkan 3 sweater berukuran cukup besar dan tebal ditangan.

"Kau suka yang mana?" jawab sang dominan dengan mengusap pelipis Jungkook yang sedikit basah karena keringat.

"Aku tidak tahu, hyung.."

"Baiklah ambil ketiga nya saja." Taehyung pun mengambil alih pakaian yang sang tercinta bawa.

"Apa baby kepanasan? Kau berkeringat banyak sekali." si tampan mengambil sapu tangan pada jas nya lalu mengusap keringat pada kening Jungkook.

"Eumm— sedikit lelah, hyung."

Taehyung menarik Jungkook menuju kasir, membayar seluruh baju yang dibawa lalu bergegas untuk kembali kerumah, ia tidak ingin membiarkan istrinya kelelahan, mengingat didalam tubuh Jungkook juga ada bayinya.

Namun, langkahnya terhenti ketika matanya menangkap seseorang yang sangat familiar dimatanya tak jauh dari tempatnya berdiri, seseorang yang benar-benar tidak Taehyung inginkan kehadirannya, sedang menyeringai padanya.

"Yifan.."


tbc »

Drop » Taekook [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang