03

87.3K 8.5K 673
                                    

"Apa?"

Jungkook menjawab dengan nada ketus pada pria tinggi tersebut— Kim Mingyu, yang juga merupakan sepupu dari sang suami.

"Kau bertambah pendek saja." lontar Mingyu sembari mengusak gemas puncak rambut si pemuda manis.

"Kau saja yang semakin tinggi— aish Mingyu jangan mengacaknya!" Jungkook memberengut ketika dirasa rambutnya yang sudah ia tata begitu rapih menjadi berantakan.

"Kau mencari Tae-hyung?"

"Tentu saja, apa lagi yang aku lakukan jika bukan untuk menemui suami tampanku?"

"Hyung tidak sedang diruangannya, dia baru saja keluar tadi." mendengar itu sontak Jungkook mengerutkan kening.

"Benarkah?"

"Iya, benar. Lebih baik kau–"

"Lalu, yang dibelakangmu itu siapa?"

Mingyu berjengit ketika seseorang mencubit tengkuknya dan mendapati Taehyung sudah berdiri disamping dengan menatap tajam dirinya.

"Hehe.. s-sajangnim." gumam pria tinggi tersebut sembari memamerkan cengiran polos nan tak berdosa.

"Aku menggajimu untuk bekerja, bukan untuk menggoda Jungkook-ku." ujar Taehyung dengan nada rendahnya, sontak membuat sang lawan bicara begidik ngeri.

Meskipun keduanya bersaudara, tetap saja Mingyu tidak terhindar dari segala omelan.

"T-tidak, hyung. Aku hanya– iya baiklah sajangnim.."

Mingyu hendak membela diri, namun melihat bagaimana tatapan Taehyung padanya sungguh membuat nyalinya menciut. Memilih untuk beranjak dari sana dan meninggalkan pasangan itu.

Taehyung mendekat pada Jungkook lalu mengecup keningnya sebentar, kemudian meletakkan sebelah tangan pada pinggang dan membawanya masuk kedalam ruangan miliknya.

"Kenapa tidak mengabariku, hm?" ujar sang dominan sembari duduk pada sofa disana, lalu menarik sosok tercinta nya untuk berada di pangkuan.

"Apa tidak boleh jika tiba-tiba datang ke perusahaan milik suamiku sendiri?"

"Bukan seperti itu baby, bagaimana jika aku tidak ada dikantor atau sedang rapat lalu membuatmu menunggu disini terlalu lama, hm?" ucap Taehyung memberi pengertian sembari mencium gemas pipi berisinya.

"Eiy, aku tidak akan kelelahan hanya untuk menunggumu hyung.."

"Tetap saja, aku tidak suka melihatmu menunggu."

"Iya baiklah, suamiku. Lain kali aku akan mengatakan nya lebih dulu. Sudah puas, kan?" final Jungkook pada akhirnya, tahu betul jika melawan sang suami yang memiliki sifat batu tidak akan berhasil.

"Nah, begitu baru benar." celetuk Taehyung sembari memberikan satu kecupan sayang pada bibir.

"Omong-omong, kau membawakan apa hari ini?" tanya sang dominan kala melirik kotak bekal yang berada diatas meja.

"Aku membawa—"

"Sajangnim— ah!" seseorang tiba-tiba saja membuka pintu, sontak membuat keduanya terkejut.

"Maaf karena saya sudah masuk dengan lancang." ucap pria tersebut lagi sembari membungkuk sopan.

"Tidak masalah, ada apa Mark?" ujar Taehyung pada karyawan nya itu.

"Ada yang ingin saya perlihatkan pada anda." detik berikut, sang lawan bicara pun mengangguk mengerti.

Dengan itu, Taehyung kemudian mendudukkan si pemuda manis pada sofa lalu berjongkok dihadapan sembari menggenggam erat kedua tangan nya.

Drop » Taekook [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang