19

58.3K 6K 241
                                    

Paginya, Jungkook bangun lebih awal— sengaja agar dapat bertemu dengan Taehyung. Jika boleh jujur, ia begitu merindukan sosok tampan tersebut. Dan benar saja, pria manis itu menemukan sang suami yang sedang mengambil minum pada dapur, Jungkook pun berjalan mendekat hingga membuat si tampan sedikit terkejut akan kedatangannya.

"Baby— ah— maksudku.... Jungkook, kau ingin mengambil air?" sang dominan terlihat begitu gugup, yang di tanya mengangguk sebagai jawaban.

Hati Jungkook begitu teriris ketika Taehyung dengan cepat meminum airnya, tersenyum sekilas lalu berjalan cepat melewati dirinya begitu saja.

Apa Taehyung mencoba menghindar?

Dan Jungkook menitikan air matanya, ketika sadar bahwa keadaan Taehyung luar biasa kacau. Pipi nya yang begitu tirus, kantung mata yang begitu terlihat lelah, serta tubuh tegapnya yang ia yakin telah kehilangan banyak berat badannya.

Sebegitukah kacaunya Taehyung atas rasa bersalahnya?


••


Siang ini Jungkook sedang memakan cookies cokelat sembari menonton kartun favoritnya, begitu rileks sampai ia dibuat terkejut dan hampir tersedak karena salah satu maidnya yang berlari menghampiri.

"T-Tuan Kim—" belum selesai berbicara, Jungkook dengan cepat menyambar ponsel yang berada di genggaman sang maid begitu saja.

"Iya halo?"

"Jungkook? Ke Rumah Sakit GyongJu sekarang juga, Taehyung—" pria manis itu segera mengembalikan ponsel tersebut, bergegas menuju kamar untuk mengambil coat tebal.

Jungkook keluar dari rumah sembari berteriak memanggil supirnya untuk menuju rumah sakit, ia tidak mendengarkan sampai selesai kata-kata dari Hoseok, namun ia tahu— sesuatu menimpa Taehyung.

Perjalanan sudah menghabiskan 30 menit namun Jungkook belum juga sampai pada rumah sakit, jalanan kota Seoul benar-benar macet. Jungkook menggigit bibir dengan resah dan penuh khawatir, rasanya ingin berlari saja jika tidak mengingat ada bayi di rahimnya.

Dan akhirnya, setelah 1 jam terjebak macet dirinya sampai pada rumah sakit. Jungkook berjalan menuju resepsionis disana, setelah bertanya dimana letak kamar Taehyung pun dengan cepat ia menuju kesana.

Pria submisif itu membuka sedikit pintu kaca tersebut, namun ia berhenti ketika mendengar percakapan Taehyung dengan Hoseok yang membawa namanya.

"Kau benar-benar belum berbaikan dengan Jungkook? Demi Tuhan, Kim Taehyung! Apa yang sebenarnya ada diotakmu?!"

"Aku hanya sedang menghukum diriku... aku juga tidak ingin Jungkook merasa risih dan bertambah benci padaku."

"Setidaknya ajak dia berbicara, Taehyung. Lalu apa dengan cara menyiksa dirimu seperti ini membuatmu puas?"

"Hyung.... aku hanya lelah.."

"Setidaknya pikirkan dirimu sendiri, satu minggu ini pun aku yakin kau hanya makan beberapa kali saja— dan apa-apaan dengan overdosis obat tidur?! Kau sungguh ingin mati?!" 

Suara Hoseok terdengar semakin meninggi, pun pundak yang naik-turun sebab emosi luar biasa yang sejak tadi ia tampung akhirnya diluapkan.

"Taehyung, kau memiliki bayi yang bahkan belum lahir ke dunia. Ingin mati sebelum melihat anakmu lahir, huh?!"

"Hoseok hyung kumohon jangan beritahu apapun pada Jungkook—"

Jungkook segera menutup pintu kembali dengan pelan dan mengurungkan niatnya untuk masuk. Memilih berjalan menjauh lalu duduk pada kursi tunggu, menumpahkan seluruh emosinya.

Drop » Taekook [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang