Saat Taehyung sudah sampai pada mobil, tiba-tiba ponselnya bergetar. Dilihatnya siapa yang menghubungi, rupanya itu Jungkook.
"Hyung—"
"Kau dimana?!" sela Taehyung begitu panik setelah menerima sambungan.
"A-apartemen hyung." Jungkook menjawab dengan begitu lirih.
Tanpa basa basi, Taehyung pun segera memutuskan sambungan kemudian melaju menuju apartemen lama mereka dahulu sebelum menikah. Tidak memakan waktu lama hingga pria tampan tersebut sampai. Berlari pada lorong, lalu masuk kedalam apartemen nomor 30. Membukanya dengan tergesa yang ternyata tidak terkunci.
"Baby?"
Taehyung masuk kedalam, namun tiba-tiba langkahnya terhenti kemudian berpikir sejenak sebab merasa aneh.
Jungkook tidak pernah membawa kunci apartemen nya, karena kunci itu ada di saku jas nya sekarang.
Pria tampan tersebut berbalik, dan benar saja— seseorang sudah menodongkan ujung pistol tepat di dahinya. Meski begitu, ia hanya diam dan tidak terlihat takut sedikitpun akan hal itu.
Namun di detik berikutnya Taehyung ingin sekali berteriak marah dan membunuh seluruh orang didalam sana saat mendapati Jungkook-nya yang kedua tangan diikat serta mulutnya dibekap oleh Yifan, tengah menangis dalam diam.
"Jangan sakiti dia."
Sang lawan bicara hanya terkekeh sinis, semakin mengeratkan bekapannya pada Jungkook dan membuat amarah Taehyung semakin meluap.
"Kubilang jangan sakiti dia, sialan!"
"Well— apa seperti ini?" Yifan mendorong tubuh Jungkook sampai sang empu terjatuh cukup keras kelantai dingin disana.
"Brengsek aku bersumpah akan—"
"Diam atau dia mati?" tak cukup, Yifan ikut mengacungkan pistol pada Jungkook yang sudah menangis dibawahnya, membuat Taehyung diam tak berkutik.
"Kau bisa membawaku, tapi tolomg lepaskan dia."
"Woah— apa iblis ini sedang mencoba menjadi malaikat?"
Taehyung melirik seseorang dibelakang Yifan, dan dalam sekejap pistol yang pria itu genggam sudah jatuh pada lantai dan tubuhnya yang di kunci.
Yifan terkejut, meronta pada sosok yang mengunci tubuhnya— yang ternyata adalah Matthew. Taehyung menatap sinis Yifan sembari menyeringai penuh kemenangan, lalu berjalan membantu Jungkook untuk berdiri.
"Kau baik-baik saja, hm? Apa ada yang terluka?" ujar pria dominan itu bertanya sembari mengecek seluruh tubuh sang submisif.
Setelah memastikan Jungkook baik-baik saja, Taehyung kembali memusatkan atensi pada Yifan yang kini tengah menatapnya penuh benci.
"Well— kau tidak lebih licik dariku, Yifan. Seharusnya kau tahu itu." ujar Taehyung sembari menatap sekeliling, pada beberapa pria bertubuh besar disana kemudian melanjutkan;
"Mereka anak buahku."
Setelah mengatakan hal itu, Taehyung menarik Jungkook dengan lembut untuk ia serahkan pada Hoseok disana.
"Bawa dia ke kamar." titah pria tampan tersebut sembari mengecup sekilas kening pendamping hidupnya.
Hal tersebut berhasil membuat Yifam terkekeh sinis sebab begitu muak melihat pemandangan dihadapannya itu.
"Jeon Jungkook? Putera tunggal dari Jeon Seungri dan Park Hyesoo, benar?" perkataan Yifan sontak membuat Jungkook berbalik lalu menatap pria bertubuh tinggi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drop » Taekook [ END ]
FanfictionDefinisi dari seorang Kím Taehyung; arogan yang sialnya berparas sempurna, double sial dengan harta yang bergelimpangan. Namun jangan lupakan satu ini, ia pria yang begitu benci jika teritorial nya diusik dan Jeon Jungkook merupakan salah satu, seba...