*Lagu diatas jangan lupa di putar ya sambil membaca Part ini*
***
Sudah 2 minggu lebih Ari koma dan tak sadarkan diri membuat Aisyah semakin khawatir akan keadaan nya tersebut. Perasaan benci nya kini berubah seketika saat dia mulai merindukan tingkah konyol Ari saat bersama nya. Ia rindu sosok yang selalu menjaga nya, membuat nya seperti seorang putri raja, ia rindu saat-saat masih ada Ari di sampingnya. Akhirnya sepulang sekolah Aisyah berniat untuk menjenguk Ari di rumah sakit tanpa sepengetahuan siapa pun.
Aisyah berjalan menuju parkiran untuk pergi ke rumah sakit. Ia pun segera menjalankannya mobil putih polos pribadi nya. Aisyah melihat ponselnya yang sejak tadi tergeletak di bangku paling belakang. Masih ada ingatan yang masih belum bisa di lupakan nya, dulu sebelum Ari mengalami koma ponselnya selalu mengeluarkan bunyi pesan dari nya membuat Aisyah menjatuhkan air mata seketika saat mengingat kembali kejadian itu.
Ari gue kangen lo. Batin nya sambil melihat ponselnya yang tergeletak di bangku bagian belakang
**
Setelah sampai di rumah sakit Aisyah langsung melangkahkan kakinya menuju ruang rawat Ari. Sebelum memasuki ruang rawat inap Ari Aisyah di sarankan dokter untuk memakai baju berwarna biru polos yang khusus di buat untuk menjenguk pasien yang sedang mengalami koma.
Setelah selesai Aisyah pun membuka pintu ruang rawat Ari dengan perlahan. Saat pertama kali nya lagi ia melihat sosok malaikat yang sedang tertidur pulas di atas kasur rumah sakit tersebut. Saat itu lah Aisyah menjatuhkan air matanya. Ia sangat rindu dengan sosok pria tersebut.
Aisyah menghampiri Ari lebih dekat lagi, di lihatnya Ari dengan wajahnya yang sangat pucat dan bibirnya yang terlihat berwarna putih dan pecah-pecah. Matanya tertutup rapat mulut nya tidak bergerak sama sekali. Sampai kapan Ari akan seperti ini? Aisyah tidak sanggup lagi melihat Ari dalam keadaan seperti ini. Hatinya luluh saat melihat wajah tampan Ari. Mengapa ia baru sadar? Mengapa ia baru menyesali? Kalau dulu ada sosok yang sangat menyayangi dan peduli dengannya.
Kenapa dulu ia sejahat itu? Pernahkah dia berfikir jika dia yang berada di posisinya saat ini? Aisyah terus menangis sambil menatap sosok malaikat yang berada di depan nya itu. Apakah perasaan nya kini sudah benar-benar berubah?
Aisyah memegang tangan kanan Ari dengan lembut lalu menempelkan nya di pipi. "Ari, gue mohon bangun." Lirihnya, sementara air matanya mengalir deras di pipinya
"Udah 2 minggu lo koma Ri, apa lo ga kangen sama Joned,Kefan,Dito,Azka apa lo ga kangen sama mereka? Gue mohon bangun Ri maafin gue kalo selama ini gue selalu ngerepotin lo, selalu bikin banyak masalah, bikin lo menderita, maafin gue ya Ri jujur sekarang gue bener-bener kehilangan sosok lo, please bangun Ri." Lirih Aisyah, tangan nya masih setia menempelkan tangan kanan Ari di pipinya.
"Gue sayang lo Ri." Rengek Aisyah benih-benih air mata nya pun berjatuhan di pipi Ari
Tiba-tiba perkataan dari Aisyah tadi membuat jari-jemari Ari bergerak menandakan kalau ia sudah sadar dari komanya. Aisyah kaget setelah melihat itu ia pun segera melepaskan genggaman tangannya dan mengusap air matanya.
"Ri!!!" Teriak Aisyah kaget
Jari-jemari Ari masih bergerak tapi matanya masih tertutup rapat mulut nya pun belum mengeluarkan suara sedikit pun.
"Ri lo udah sadar!" Ucap Aisyah sambil tersenyum dan matanya yang berkaca-kaca
Tiba-tiba dengan perlahan Ari membuka sedikit matanya. Aisyah pun segera berlari untuk memanggil dokter, tapi tiba-tiba Ari menarik tangannya dan menahannya agar tidak pergi meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Bertahan & Melepaskan [ ON EDITING ]
Fanfiction"Hatiku hanyalah untukmu. Tapi aku tak pernah tau apakah aku berarti di hatimu?" #277 dalam fanfiction ( 29-10-2017 )