Aku adalah laki-laki yg rela tersakiti demi kebahagiaanmu dan dan tulus mencintaimu tapi kamu sia-siakan.
Sisanya, aku maafkan kamu...
~Ari
°°°
Kini Ari, Kefan, Mauren, Joned, Dito, dan Aisyah sedang berada di salah satu tempat makan bernuansa sederhana yang berada tepat di seberang rumah sakit. Mereka sengaja memilih tempat makan yang tidak jauh dari rumah sakit karna memang keadaan Ari yang belum terlalu pulih untuk beraktifitas seperti biasa.
"Oh iya by the way gimana kabar Nichol? Dia masih karantina?" Tanya Ari sambil mengaduk spagheti miliknya
Mereka lupa memberi tahu Ari kalau selama dirinya koma Nichol memang sengaja tidak di beri tahu agar tidak mengganggu proses perlombaan cherleaders bergengsi nya.
"Nichol emang sengaja ngga kita kasih tau kalo selama ini lo koma Ri." Jawab Mauren spontan
"Kenapa?"
"Gue sama Aisyah cuma takut aja dia tiba-tiba jadi down karna denger lo koma, terus dia jadi ngebatalin lombanya." Lanjut Mauren
"Emm, Syah gua boleh bicara sama lo ga? Tapi cuma berdua." Tanya Ari sambil menatap ke arah Aisyah dengan rinci
"Ngomong apaan?"
"Yaudah guys mending kita pindah biarin Ari sama Aisyah ngomong berdua." Titah Dito yang sudah faham betul maksud dari Ari, Diantara mereka selain Azka, Dito lah yang lebih mengenal Ari dan lebih tau sifat-sifat nya karna Dito seringkali menjadi tangan kanannya.
Saat mereka pergi ke arah meja makan yang cukup jauh, tiba-tiba Ari memegang tangan Aisyah "Syah, jujur selama ini tanpa harus gue ungkap berkali-kali pun lo pasti udah tau jawabannya kenapa gua sekarang mau ngomong berdua sama lo."
"Sampai kapan gue harus nunggu lo Syah," Tiba-tiba pembicaraan Ari pun di potong oleh Aisyah
"Cukup Ri!!!"
"Cukup!!!" Bentak Aisyah dan menghempas tangan Ari dari tangannya
"Cukup! gue ga mau lo lanjutin lagi omongan lo itu!!!"
"T-tapi Syah,"
"Selama ini apa lo ikhlas bantu gue sama Mauren, apa gue sama Mauren harus ngelakuin apa pun yang lo mau agar kita berdua bisa berbalas budi sama lo!!!" Bentak Aisyah, air di pelupuk matanya sudah siap untuk tumpah
"Apa lo tau kalo aja gue nerima lo sebagai cowok gue?! Gimana perasaannya Nichol?!"
"Gua ga pernah minta untuk di balas apa pun sama lo ataupun Mauren Syah! Gue cuma mau minta hargain perasaan gue Syah hargain sedikit aja lo pikir tertawa di hadapan temen-temen gua tadi itu tandanya gua bahagia?! Lo pikir gampang jadi cowok bermuka dua yang ngaku ga suka sama satu cewek padahal nyatanya suka lo pikir gampang Syah?! Gua ga sekuat itu Syah!" Tutur Ari mencoba menetlisir tingkat kemarahan nya agar tidak terdengar oleh Kefan, Mauren, Joned, dan Dito
Andai lo tau perasaan gue yang sebenarnya Ri, Andai lo tau kalo selama ini apa yang lo rasain sama persis sama yang gue rasain sekarang!
"Gue ga bisa bayangin kalo nanti lo bahagia sama cowok lain selain gua Syah, gua bener-bener ga bisa bayangin kalo itu beneran terjadi."
"Tolong hargai gua Syah!"
Air mata Aisyah semakin deras mengguyuri kedua pipinya. Di satu sisi ia memang menyukai Ari tapi di sisi lain ia tidak mau merebut kebahagiaan sahabatnya sendiri. Entah apa yang harus ia lakukan sekarang apakah ia harus merelakan orang yang sangat di cinta nya demi sahabatnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Bertahan & Melepaskan [ ON EDITING ]
Fanfic"Hatiku hanyalah untukmu. Tapi aku tak pernah tau apakah aku berarti di hatimu?" #277 dalam fanfiction ( 29-10-2017 )