Ari tak sengaja terbangun karna mendengar suara pintu ruangannya yang terbuka. Di lihatnya suster muda berparas cantik membawakan makanan untuknya. Ari tidak membuka matanya sama sekali padahal sekarang ia sudah bangun dari tidurnya. Setelah selesai menaruh sarapan pagi untuk Ari suster itu pun kembali pergi untuk melakukan pekerjaan nya kembali dan menutup pintu ruang rawat Ari dengan rapat. Ari melirik jam dinding yang ada di rumah sakit tersebut jam sudah menunjukkan pukul 06:02 ia teringat bahwa Aisyah harus sekolah hari ini. Tapi ia merasa tidak tega membangunkannya, tapi harus bagaimana lagi Aisyah memang harus sekolah kalau tidak ia akan kena skors dari bu Anis jika tidak masuk sekolah tanpa surat izin.
Ari pun bangkit dari ranjangnya dan menghampiri Aisyah yang tengah terlelap dalam mimpi nya. Ari menepuk pelan pipi Aisyah agar ia terbangun dari tidurnya, setelah beberapa kali Ari melakukan hal itu Aisyah masih belum juga terbangun dari tidurnya. Akhirnya Ari memutuskan untuk menelfon Mauren agar menjemput Aisyah di rumah sakit.
Ari mengambil ponsel Aisyah yang tergeletak di meja. Ia pun segera mencari kontak Mauren di ponsel Aisyah.
Hallo, Ren?
Sorry lo siapa ya? Ini kan nomor telfon nya Aisyah
Ini gua Ari Ren
APA! GA MUNGKIN SI ARI KAN LAGI KOMA, LO PASTI BOHONG KAN LO SIAPA SIH?!
Gua Ari Ren, kalo lo ga percaya lo ke rumah sakit sekarang
T-tapi, kenapa handphone Aisyah ada sama lo?
Aisyah udah nemenin gua semenjak gua sadar. Lo mending buruan kesini jemput dia, kan hari ini sekolah
Ok gue kesana sekarang!
Ren! Ren! Tunggu dulu jangan di matiin dulu handphone nya!
Kenapa lagi Ri?
Jangan sampe ada yang tau kalo gua udah sadar, apalagi Azka
Lo tenang aja Ri, gue juga males banget sama si Azka
Males? Maksud lo? Lo lagi ada masalah sama dia?
Ceritanya panjang selama lo koma banyak banget masalah yang udah terjadi Ri
Yaudah yaudah nanti aja ceritanya sekarang lo kesini ya jemput Aisyah
Ok Ri
Mauren mematikan handphone nya duluan. Ari pun menaruh kembali ponsel Aisyah di meja sekarang ia sedang memandangi wajah perempuan yang sangat di cintainya itu dengan intens dengan tak di sadari bibirnya yang masih pucat dan kering itu tersenyum lebar saat menatap wajah Aisyah. Tangan nya mengelus puncak kepala Aisyah dengan lembut ia tak sanggup jika melihat Aisyah menderita. Sambil menatap intens wajah Aisyah Ari berjanji tidak akan pernah membuat Aisyah menderita apalagi menangis di depan matanya jika itu semua terjadi ia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri. Baginya kebahagiaan Aisyah adalah segalanya ia akan melakukan apa pun demi Aisyah sekali pun itu mengharuskan nyawa nya melayang ia akan tetap melakukannya.
"Syah, semenjak gua kenal lo gua jadi tau apa itu pengorbanan dulu jauh sebelum gua kenal lo gua ga tau apa itu cinta. Lo adalah satu-satunya orang yang bisa bikin gua berubah jujur semenjak dulu Yoriko mutusin gua, dari situ gua ga pernah sedeket ini sama cewek apalagi suka bahkan gua pernah janji gua ga akan pernah mau lagi terjebak rasa cinta. Tapi setelah hadirnya lo di kehidupan gua seperti ada pelangi setelah badai gua percaya kalo cinta masih berpihak ke gua. Dan nanti nya akan ada orang merubah segalanya dari gua yaitu lo Syah." Tutur Ari, tangan nya masih setia mengelus rambut panjang Aisyah
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Bertahan & Melepaskan [ ON EDITING ]
Fanfiction"Hatiku hanyalah untukmu. Tapi aku tak pernah tau apakah aku berarti di hatimu?" #277 dalam fanfiction ( 29-10-2017 )