Terdengar suara parkiran mobil dari luar rumah Azka. Saat itu sehabis di skors Ari memang tidak pernah pulang ke rumahnya karna menurutnya kalaupun ia pulang ia akan terus menerus mendengar ceramahan dari papa nya.
Ting Tong Ting Tong!!!
Suara bel yang di bunyikan seseorang dari luar lalu beberapa menit kemudian asisten rumah Azka pun membukakan pintunya
"Pak Jordan, silakan masuk pak." Sapa asisten tersebut dengan ramah
"Bi, ada Azka sama Ari?" Tanya pak Jordan dengan raut wajahnya yang terlihat serius
"Ada pak di dalam."
"Yaudah makasih bi." Lalu pak Jordan pun memasuki rumah Azka dengan langkah nya yang tergesa-gesa dan mulai menelusuri kamar Azka yang berada di lantai 2
Setelah selesai menaiki tangga pak Jordan pun sampai di lantai 2 dan langsung membuka pintu kamar Azka tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
Dilihatnya Ari yang sedang membaringkan tubuhnya di atas kasur dan tidak lupa ia selalu mendengar kan musik DJ lewat earphone nya
Sementara Azka sedang asyik menonton tv sambil memainkan Smartphone miliknya
"Ari papa mau bicara!" Ketus pak Jordan dengan ekspresi wajah yang terlihat marah
Azka yang tadinya sedang asyik menonton tv merasa sangat kaget dengan kedatangan pak Jordan yang tiba-tiba "Om Jordan."
Ari sempat menoleh ke arah pak Jordan yang sedang berada di depan pintu kamar Azka, lalu ia memutar balikan matanya lagi karena merasa malas akan di ceramahi papa nya ia pun melanjutkan membaringkan tubuhnya lagi sambil mengeraskan volume handphone nya sehingga ia akan bebas dari celotehan celotehan dari papa nya
Karna merasa tidak di hargai oleh anak kandung sendiri pak Jordan pun merasa gagal mendidik anak kandung satu satunya itu ia hanya seorang guru yang membesarkan satu anak kandung nya tanpa di dampingi oleh seorang istri. Pak Jordan merasa lelah dengan kelakuan Ari yang semakin hari semakin menjadi-jadi ia memang tidak pernah setuju kalau suatu saat nanti Ari menjadi seorang DJ yang terkenal ia hanya ingin anaknya sukses di perguruan tinggi tidak sukses di dunia entertainment.
Pak Jordan pun mendekati Ari dan membuka paksa earphone nya
"Apa bener kamu di skors lagi selama satu bulan!!!" Ketus pak Jordan
Tanpa mendengar kan omongan papa nya Ari pun mengambil earphone nya dari tangan papa nya
"Ari papa lagi bicara!" Teriak pak Jordan sambil mengambil kembali earphone milik Ari tersebut
"Papa pasti mau ceramahin Ari lagi kan! Ari tuh udah bosen sama ceramahan-ceramahan papa yang selalu bilang jadi DJ itu gk penting! Sampai kapan pun Ari akan terus ngejar cita-cita Ari jadi DJ! Walaupun itu mengharuskan Ari untuk nggak bersekolah lagi!!!" Teriakan Ari semakin menjadi-jadi membuat pak Jordan tidak percaya kalau ini adalah anak kandungnya sendiri karna dulu semenjak ibunya masih ada Ari tidak pernah menolak permintaan papa nya apalagi membentak-bentak papa nya sendiri
"Ari kamu!!!" Baru saja pak Jordan mau melayangkan tangan nya ke pipi kecil anaknya itu tapi ia merasa tidak sanggup menyakiti anak kandungnya yang sangat ia sayangi melebihi nyawa nya sendiri karna bagaimana pun juga Ari adalah anak satu-satunya yang ia punya
"Kenapa gk jadi!! Tampar Ari pah tampar pah ayo tampar!!!" Teriak Ari sambil memaksa tangan papa nya untuk menampar pipinya
Azka hanya bisa diam menyaksikan suasana panas di dalam kamarnya tersebut karna ia memang tidak mau mencampuri urusan keluarga Ari
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Bertahan & Melepaskan [ ON EDITING ]
Fanfiction"Hatiku hanyalah untukmu. Tapi aku tak pernah tau apakah aku berarti di hatimu?" #277 dalam fanfiction ( 29-10-2017 )