Aisyah membaringkan tubuhnya di ranjang. Ia sungguh menyesal atas perbuatannya yang selama ini dilakukan terhadap Ari ia merasa apa yang dilakukannya selama ini sangat tidak adil. Bagaimana tidak adil? Di saat Ari sedang mati-matian memperjuangkannya tapi ia malah membalas dengan kejutekan dan kecuekan nya pada Ari. Selama ini Aisyah tidak pernah sama sekali memikirkan perasaan Ari saat dia mengorbankan perasaannya sendiri demi Aisyah. Memaksakan diri untuk mencintai orang itu tidak mudah itulah yang di lakukan Ari demi Aisyah agar persahabatan nya dengan Nichol tidak retak. Lagi pula Aisyah adalah perempuan yang berbeda dari perempuan-perempuan lain. Aisyah lebih mementingkan kebahagiaan orang lain dibanding dirinya itu yang membuat Ari kagum sekaligus suka terhadap karakter Aisyah. Walaupun Aisyah sedikit tomboy tapi sebenarnya ia mempunyai hati yang lembut dan tulus.
Karna merasa bersalah dengan Azka Aisyah berniat meminta bantuan kepada Dito untuk membuat Azka memaafkan dirinya. Aisyah bangkit dari ranjangnya dan mengambil ponselnya yang sedari tadi tergeletak di meja kamarnya. Aisyah mulai mengetik sebuah pesan untuk Dito.
Line
15:36
Aisyahaqilah: Dito?
Read
Dito: Knp Syah?
Aisyahaqilah: Lo sibuk ga?
Dito: Ngga Syah. Emng ada apaan?
Aisyahaqilah: Kita ketemuan di taman deket sekolah sekarang ya Dit!
Dito: Waduh Syah kaya nya gua ga bisa keluar, soalnya gua sekarang lagi jagain toko ibu gua
Aisyahaqilah: Yaudah kalo gitu gue yang ke toko ibu lo ya
Dito: Ok
Read
**
Aisyah segera mengganti bajunya dengan kaos hitam lengan pendek nya dengan lapisan jaket bercorak segitiga. Aisyah pergi ke toko Dito menggunakan mobil pribadi putih polosnya yang di hadiahi oleh papa nya saat ia berumur 15 tahun. Kebetulan suasana di toko Dito saat itu sangat sepi. Aisyah turun dari mobilnya dan menghampiri Dito yang sepertinya sedang menunggunya sejak tadi.
Saat Aisyah turun dari mobil, Dito celingak-celinguk mencari Mauren. Ia berpikir Aisyah datang ke toko nya bersama Mauren. Karna Aisyah memang sangat jarang pergi tanpa Mauren mereka berdua seperti kembar tak seiras yang selalu berdua dimana ada Aisyah disitu pasti ada sosok Mauren.
"Lo sendiri Syah?" Tanya Dito penasaran
Aisyah duduk di depan Dito dan menaruh tas kecil berwarna putih kesayangannya di meja "Iyah gue dateng ke sini sendirian."
"Ga sama Mauren?"
"Lo kan tau Dit, kalo gue ngajak Mauren dia ga bakal ngizinin gue buat ketemu sama Azka dia selalu ngelarang gue buat minta maaf sama Azka." Tutur Aisyah
Dito mengangguk paham. "Dit, lo mau kan bantuin gue buat minta maaf sama Azka?" Tanya Aisyah matanya berkaca-kaca saat mulai menanyakan hal itu
"Ya mau lah Syah. Lo ga perlu khawatir sama masalah ini kan masih ada gua Kefan sama Joned yang bakal bantuin lo."
"Gue merasa bersalah banget sama Ari gara-gara gue dia jadi koma, gara-gara gue dia jadi bahan incaran sama kak Rizki dan temen-temen nya." Rengek Aisyah tanpa disadari air matanya mengalir begitu saja di pipinya
"Asal lo tau ya Syah si Rizki itu emang iri sama si Ari semenjak kedatangan si Ari di sekolah kita reputasi dia itu jadi turun belum lagi sekarang dia turun jabatan di tim basket, dia cuma jadi pemain cadangan sekarang dan si Ari malah jadi ketua di tim basket dia emang hobby banget Syah cari masalah sama si Ari. Jadi gua rasa semua masalah ini bukan salah lo, jadi lo ga perlu merasa bersalah." Tutur Dito wajahnya pun terlihat sangat serius saat menjelaskan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Bertahan & Melepaskan [ ON EDITING ]
Fanfiction"Hatiku hanyalah untukmu. Tapi aku tak pernah tau apakah aku berarti di hatimu?" #277 dalam fanfiction ( 29-10-2017 )