3.Pertemuan

96 34 1
                                    


"Temen-temen gua duluan ya," Ashila  sedikit teriak dan lari dengan cara berbalik ke belakang dan 'bruuk' Ashila pun jatuh tersungkur karena menabrak seseorang yang ada dibelakangnya.

"Aduh lo tuh gimana sih?! kalo jalan liat-liat dong!" bentak Ashila lalu berdiri dan menghadap orang yang di tabraknya tadi.

"Eh ngasal aja lo! lo kan yang nabrak gue, dasar ngga tau diri!" ucap seorang cowo yang di tabrak Ashila tadi.

"Oh iya gue ya yang nabrak lo, sorry sorry masbroo," kata Ashila santai lalu menonjok bahu cowo itu.

"Lo itu gimana sih? Udah salah malah nonjok lagi," cowo itu memegang bahunya yang di tonjok Ashila.

"Ya ya gue kan udah minta maaf."

Teman-teman Ashila pun langsung menghampiri Ashila.

"Ashila lo ngga pa pa kan?" tanya Rahma.

"Jangan tanyain gue ngga pa pa, tanyain aja nih cowo reseh ini!"Ashila lalu mendelik.

"Udah ayo Chilla pulang ah lo doyan banget cari ribut," saran Alif.

"Ayo Chill udah ah," Keira pun memegang bahu Ashila. Ashila pun melepaskan pegangan tangan Keira dari bahunya dan berjalan dengan cepat sambil menghentakan kakinya di sela jalannya.

"Maaf ya soal temen gue tadi, dia emang kaya gitu kalo belum kenal sama orang, jutek nya minta ampun," Keira pun meminta maaf atas nama Ashila .

"Iya ngga pa pa kok."

"Oh ya nama lo siapa?"t anya Keira.

"Nama gue Adit," jawab cowo itu yang di ketahui bernama Adit.

"Oh kenalin nama gue Keira, yang tadi nabrak lo namanya Ashila," jelas Keira.

"Kei ayo dong lo mah kebiasaan ya," Rahma yang melihat Keira masih berada di koridor pun berteriak di gerbang sekolah.

"Yaudah gue pergi dulu ya, daah sampai ketemu besok," Keira pun berlari ke arah sahabat-sahabatnya.

"Oke."

°•°•°•°•°•°

Sesampainya dirumah Ashila pun melepas sepatunya lalu menuju kamarnya di lantai dua itu. Setelah mengganti bajunya ia pun berjalan menuju kamar kakak dan adiknya itu.
Dan mengetuk pintu kamar kakak dan adiknya. Lalu masuk ke dalam kamar dan mencari sang adik, ia pun mendapatkan adiknya sedang bermain PS di depan ranjangnya.

"Dek lo itu ya kan kata gue tungguin, besok pokoknya lo harus nungguin gue pulang sekolah bodo amat lo harus pulang bareng gue," Ashila pun mengeluh kepada Athaya.

"Iya kak maaf, lagian lo nya juga yang salah kenapa coba lama, segala pake jatuh-jatuhan lagi," Athaya melirik kakaknya sebentar dan melanjutkan lagi kegiatannya.

"Lo mah kakak jatuh malah di omelin," Ashila la lalu mengambil stik PS itu.

"Ngapain lo kak pegang-pegang barang gue?" Athaya tak terima jika barangnya di pegang.

"Alah lo mah, gue kan sering mainin PS lo sama kak Diar, jangan pelit deh."

"Iya iya bawel," kata Athaya.

Setelah selesai bermain PS Ashila pun menuju ke ruang tamu lalu ia pun melihat papahnya sedang mengobrol dengan seseorang. Papahnya yang melihat Ashila, langsung memanggil Ashila dan Ashila pun menghampiri papahnya itu.

"Tolong buatkan kopi 2 ya," pinta papahnya.

"Iya pah tunggu ya" Ashila lalu menuju ke dapur. 'Perasaan, gue pernah liat om itu deh tapi dimana ya?' batin Ashila.

My Imagination Is YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang