19.Perlahan terkuak

35 18 2
                                    

Sepulang sekolah Ashila meminta Keira dan Catherine untuk mengantarnya ke toko buku Gramedia untuk membeli buku sekaligus membeli novel. Walaupun ia orangnya sedikit malas tetapi Ashila tetap mempunyai hobi membaca selain bermain basket.

Dan ia juga menyuruh Rahma yang berbeda sekolah untuk mengantarnya sekalian kumpul bareng.

Saat ini Ashila sudah berada di toko buku bersama Catherine sedang kan Keira dan Rahma sedang membeli minum karena mereka kehausan.

"Chil?" Baru saja Ashila akan membeli novel dan seseorang telah memanggilnya sehingga ia mengurungkan niatnya untuk membeli. Ashila berbalik badan untuk melihat orang yang memanggilnya tadi. "Gue mau ngomong sama lo."

"Mau apa lo ngomong sama gue lif?" Tanya Ashila dengan nada ketus.

"Maafin gue Chila, tapi pliss gue mau ngomong sama lo." Tatapan Alif kembali seperti dulu tidak seperti kemarin- kemarin yang seperti orang asing.

"Ket kalo lo cari gue, gue ada di cafe depan ya." Ucap Ashila setelah memberitahu Catherine.

°•°•°•°•°•°

"Langsung aja ke intinya, gue nggak mau basa-basi." Dengan menampilkan wajah juteknya akhirnya Alif angkat bicara.

Alif berdeham sebelum membuka mulutnya. "Sebelumnya gue minta maaf sama lo karena kemarin-kemarin gue ngelupain lo gitu aja. Gue ngelakuin itu ada sebabnya, karena Mama gue nyuruh gue buat ngejauhin lo-" Ashila segera memotong ucapan Alif.

"Kenapa tante Ani nyuruh lo buat ngelupain gue?" Tanya Ashila dengan tatapan memanas.

"Karena gue mau di jodohin dan jodoh gue mau gue ngejauhin lo dengan alasan dia itu nggak suka sama lo, dan akhirnya dia nyuruh Mama buat ngejauhin lo," Sementara Ashila tak bergeming setelah mendengar kan penjelasan Alif. "Maaf Shil."

Setelah terdiam cukup lama akhirnya Ashila bertanya kembali "Kenapa nyokap sama bokap lo ngejodohin lo?"

"Dari dulu sebenarnya gue udah di jodohin sama orang tua gue, tapi gue belum sempat cerita ke elo." Jawab Alif.

"Siapa jodoh lo?" Tanyanya lagi.

"Zia Aulia Canara, temen SMP kita dulu." Jawabnya.

"Bisa nggak lo ngejelasin yang lebih rinci ke gue?" Lagi dan lagi Ashila terus saja melontarkan pertanyaan.

"Dimulai dari mana?" Kali ini Alif yang bertanya.

"Dari pertama kali lo ketemu!" Jawab Ashila dengan kesal.

"Kejadiannya dari tiga tahun yang lalu...

*Flashback On

Hari ini adalah hari terakhir Alif bersekolah SD karena Alif sudah kelulusan dan akan melanjutkan sekolah ke SMP. Ia sekarang sedang berada di taman kota duduk sendiri dan di belakangnya terdapat pohon besar tanpa di temani siapapun, dia memang berniat menyendiri untuk menenangkan pikiran nya. Ia saat itu juga sedang memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa terus bersama dengan seseorang yang sangat ia sayangi.

Lalu pikiran dia buyar setelah mendengar teriakan seorang gadis di belakang pohon besar, Alif berniat menghampiri gadis itu dan benar saja gadis yang teriak tadi terjatuh.

Gadis itu masih memakai seragam putih merah seperti yang di kenakan Alif. Sikut gadis itu terluka, ia membopong tubuh mungilnya ke bangku taman tempatnya tadi duduk.

"Kamu kenapa?" Tanya Alif kecil.

"Aku kesandung tadi, sakit!" Jawab gadis itu.

Alif mengeluarkan kotak itu dari dalam tasnya. Ia mengeluarkan kapas dan antiseptik di dalam kotak itu.

"Kamu kenapa bawa kotak obat? Kotak obat itu kamu bawa kemana-mana ya?" Tanyanya.

"Iya soalnya aku punya sahabat yang suka jatoh soalnya dia orangnya ceroboh, dia sama kaya kamu. Cantik." Jawab Alif.

Gadis itu tersipu malu mendengar nya.

"Nama kamu siapa?" Tanya gadis itu.

"Namaku Alif Rizky Pratama, kalo nama kamu?" Tanya Alif balik.

"Namaku Zia Aulia Canara, makasih ya udah ngobatin luka aku." Jawabnya.

"Sama-sama." Ucap Alif seadanya.

"Oh iya nama sahabat kamu siapa?" Tanya Zia.

"Nama sahabatku Ashila Melody....

*Flashback Of

"Jadi lo udah kenal Zia dari SD?" Tanya Ashila yang sedari tadi diam mendengarkan penjelasan Alif.

"Ya, tapi abis pertemuan itu dia pergi lagi ke Jogja. Dia sekolah di sini cuma satu tahun dan sekolahnya pun cuma di kelas enam doang, soalnya orang tua Zia udah selesai kerja disini." Jelasnya.

"Terus kapan lo di jodohin sama dia?"

"Waktu gue kelas tujuh SMP, awalnya gue nolak karena gue masih kecil saat itu. Tapi orang tua gue marah besar kalo gue nolak lagi, orang tua gue terus-menerus maksa gue dan akhirnya gue nggak ada pilihan lain. Gue belum siap waktu itu untuk cerita ke lo chil. Saat itu gue juga di panggil ke ruangan papa di sana ada dua orang asing cewek sama cowok awalnya gue kira klien papah, tapi papah bilang mereka adalah orang tua anak yang mau di jodohin sama gue, kejadian pas awal gue masuk kelas tujuh." Jelas Alif panjang.

"Waktu gue ketemu pertama kali sama Zia di kantin itu lo udah kenal dong." Ucap Ashila menatap keluar jendela kafe.

"Iya. Gue pura-pura nggak kenal sama dia karena kita sepakat untuk tidak saling mengenal soalnya kita udah ada janji di rumah gue sebelum Zia beneran sekolah di SMP Gading Juanda." Alif menjeda kalimatnya ia memegang dagu Ashila dan menggerakkan kepalanya agar Ashila berhadapan dengannya.

"Kenapa kalian janjian keya begitu?"

"Karena dulu Zia suka sama Adit dan dia nggak mau kalo kalian semua tahu perjodohan kita, dia awalnya benci sama gue eh setelah gue kasih tau kalo gue waktu kecil pernah nolongin dia, dia jadi mau Deket sama gue dan rela ngelupain Adit. Setelah dia dekat dengan gue dia minta buat ke gue buat jauhin elo," Ucap Alif.

"Gue mohon Chila jangan benci gue dan gue minta maaf atas semua kejadian ini, gue nggak akan ngejauhin lo kok tapi gue cuma minta kita jaga jarak, sekali lagi gue minta maaf." Alif pun melepaskan tangan nya yang berada di dagu Ashila.

"Gue maafin lo, Ok gue setuju-setuju aja kalo lo mau jaga jarak. Gue itu sahabat lo, jadi gue bakal nerima keputusan apapun yang lo ambil kita ini kan sahabat. Gunanya sahabat kan saling mengerti dan saling mendukung." Ucap Ashila lalu berdiri di ikuti oleh Alif.

"Uhh sahabat tersayang Lilif udah dewasa ternyata." Alif lalu memeluk Ashila dengan sangat erat tak peduli keadaan sekitar yang ramai di kafe itu. "Makasih ya udah jadi sahabat terbaik gue Chila, semoga lo bakal jadi sahabat selamanya buat gue. Gue sayang sama lo Ashila."




«°•°»

-

-

-

*To be continue

"Part ini sangat pendek wan kawan, kemungkinan ending nya antara 3 ato 4 part lagi kayaknya.Jangan bosen2 ya baca cerita koee. Jangan lupa voment, Kutunggu voment dari kalian🤗"

My Imagination Is YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang