23. Rasa Apa Ini?

30 15 3
                                    

Suara ramai terdengar oleh seorang gadis yang saat ini sedang duduk di kursi Cafe yang terletak di dalam sebuah Mall di Purwakarta. Gadis itu tidak sendiri ia bersama teman-teman nya, seperti sedang reunian. Ada Keira, Rahma, Alif, Rio, Dafid dan tentu saja Athaya yang selalu membuntuti Ashila kemana pun ia pergi.

"Tau gak kak? Waktu si Alif tadi alesannya mau ke toko buku dulu dan lo tau sendiri kan kak dia mana mau beli buku! Baca aja jarang." ucap Athaya yang sedang menggibahkan Alif yang kebetulan tidak ada bersama mereka sekarang.

"Iya juga si," sahut Keira sambil menyeruput segelas Milkshake Stroberi nya.

"Alif beli buku? Crazy aing" timpal Dafid tidak percaya.

"Mungkin sekarang dia mau tobat gaes, dukung lah!" ucap Ashila dengan semangat 86.

"Sebenarnya dia itu mules pen boker dari pertama dateng juga dia udah bilang gini ke gue ceritanya mah ngebisikin 'Tha gue pen boker lo bilang ya ke anak-anak kalo gue lagi ke toko bukudan dia langsung lari sampe megang pantat sama perutnya, dari jauh juga kentut nya udah ke cium sama gue," ucap Athaya yang ketawa kebahak - bahak melihat ekspresi yang lain warna warni.

Ada yang terkikik geli, pura-pura ingin muntah dan tertawa seperti yang Athaya lakukan.

"Biadab emang tu anak," Rahma menggelengkan kepala nya mendengar penuturan Athaya soal Alif barusan.

"Hahaha pantesan dari tadi kesang badag (keringat dingin) keluar semua dari mukanya," tawa Rio pecah setelah beberapa saat yang lalu ia sibuk memakan Ayam Panggang nya.

Semuanya tertawa bersama hingga pada menit berikutnya tawa mereka mereda.

"Eh ada yang baru beli buku nieehh," sindir Ashila tepat saat Alif duduk di sebelah nya.

"Tapi kok bau belerang ya," sahut Rio menyambung sindiran yang Ashila lakukan.

Athaya yang rupanya tidak bisa menahan tawa akhirnya meledak, ia terbahak-bahak hingga tersedak. "Uhuk.. Uhuk.. Minum minuuum gue butuh minum," ucap nya masih tersedak.

"Karma tuh tikus!" Alif yang memang sudah mencium bau-bau kebocoran mulut menyumpah serapah Athaya.

Mereka semua tertawa ria menyaksikan pertengkaran kecil yang di lakukan oleh Alif dan Athaya.

Ponsel Ashila berdering ketika ia dan teman-teman nya selesai makan-makan dan mereka merencanakan akan menonton bioskop bersama. Ashila melihat nama kontak yang sedang memanggil nya itu.

Aditya AA

Ia menjawab panggilan itu dan meletakkan ponsel nya di telinga.

"Halo Chill" Ucap Adit di seberang sana.

"Ya ada apa?" sejak kejadian kemarin Ashila merasa canggung jika berhadapan dengan Adit.

"Bisa bicara bentar ga?" tanya nya.

"Gue lagi ada di luar sama temen-temen gue," jawab Ashila lalu melirik kesamping nya menatap Alif yang nampaknya sedang mengintip siapa yang menelfon Ashila. Lalu Ashila memberi isyarat dengan matanya untuk segera mengikuti teman-teman yang lainnya sedangkan ia akan menyusul.

"Iya gue tau, lo liat ke belakang," ujar Adit.

Suara Adit makin kentara di belakang nya dan benar saja saat Ashila memutar kan badannya Adit berada tepat di depannya jarak nya pun hanya beberapa jengkal.

My Imagination Is YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang