16.Surat misterius

69 26 11
                                    

"Ah gue inget sekarang! Lo yang tadi di hukumkan sama Bu Tika!" Ucap Ashila menekankan kata 'hukumkan'.

"Oh iya bener juga Ashila."tambah Catherine.

"Jadi kalian sekelas atau gimana sih?"kali ini Keira yang yang kebingungan sendiri.

"Yoi gua sekelas sama dua cewek ini,yang satu diem aja kek patung Pancoran dan yang satu lagi galak sama bawel keya Kak Ros!"bentak Devan tak mau kalah.

"Apa lo bil-"

Ucapan Ashila terpotong karena bel masuk sudah berbunyi dan mau tak mau Ashila menghentikan perdebatan nya kali ini, mereka pun bangkit dari duduknya lalu berjalan meninggalkan kantin untuk menuju ke kelas nya.

"Oh iya Kei lo kelas apa?"tanya Ashila di tengah perjalanan nya.

"Gue kelas X IPS-1,lo sendiri?"jawab Keira dan ia bertanya balik ke Ashila.

"Gue kelas X IPA-3,nanti kalo mau bareng ke kelas gue aja ya."mereka pun berpisah Keira berbelok ke koridor kiri sedangkan Ashila berbelok ke koridor kanan,ya kelas IPS dan IPA memang berbeda arah IPS kiri dan IPA kanan.

Sesampainya di kelas Ashila dan Catherine langsung duduk di bangku masing-masing begitupula dengan Devan. Devan bangkit dari duduknya dan menuju ke bangku Ashila tanpa basa-basi ia langsung menyambar pulpen Ashila yang tergeletak di atas meja setelah mengambil pulpen Ashila dengan cepat ia berlari ke bangkunya yang terletak di pojok.

"Woi pulpen gue!balikin sekarang juga!"Ucap Ashila menatap Devan dengan pandangan mematikan yang ia miliki.

"Gue pinjam doang!nanti gue balikin!"Ucap Devan dengan lantang.

Segera Ashila menghampiri Devan dan mengepalkan tangannya wajahnya yang putih tiba-tiba memerah karena kesal. Nyali Devan langsung menciut melihat perubahan wajah Ashila.

"Apaan gue nggak takut sama lo!"Ucap Devan berbohong jelas-jelas dia ketakutan tetapi ia tahan agar harga dirinya tidak turun.

"Lo-"baru saja Ashila akan melayangkan tinjunya tetapi tertahan oleh tangan seorang cewek, ia melirik cewek itu dengan tatapan penuh percikkan api."Apa!Lo mau ikut campur urusan gue!"bentak Ashila.

"Iya emang kenapa?Lo nggak suka?"cewek itu melepaskan genggaman tangannya dari tangan Ashila.

"Lo!ngapain di sini?!"tanya Devan.

"Ya gue sekolah lah di sini,ini juga kelas gue masa lo nggak nyadar," jawab cewek itu.

"Lo di kelas ini Cherry?!waduh kiamat sih ini mah"lontar Devan.

Cherry Larasati adalah gebetan Devan. Bukan-bukan dia itu adalah cewek yang enggak tahu malu dia suka sekali mengejar Devan dan berpuluh puluh kali di tolak oleh Devan dan kali ini ia bersekolah di SMA ini hanya demi Devan, Cherry sangat mencintai Devan tapi sayangnya Devan nya tidak mencintai Cherry dan ini bisa di sebut cinta bertepuk sebelah tangan. Cherry adalah gadis cantik,bule,kaya,tapi sayangnya dia itu sombong, egois, hanya memikirkan cinta dan cinta.

"Ih kok kamu ngomongnya gitu sih"lirih Cherry.

Tak mau terlibat pertengkaran rumah tangga antara Devan dan Cherry akhirnya Ashila beranjak pergi setelah mendapat kan pulpennya kembali. Dan ternyata pada jam pelajaran ke 6 ini guru tidak datang karena ada rapat mendadak dan otomatis siswa dan siswi dibebaskan dan ada juga yang diperbolehkan pulang.

"Catherine gue boleh manggil nama lo Keket nggak? soalnya kalo Catherine terlalu panjang,sebagai gantinya lo juga boleh kok panggil gue Chila,"tanya Ashila dengan tampang seperti anak kecil yang meminta permen.

Catherine yang mendengar lontaran Ashila terkekeh pelan.
"Emang gue ulet Keket apa! boleh deh boleh"jawab Catherine lalu tersenyum manis.

"Waah makasih Keket."

My Imagination Is YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang