22. Baikan!

29 19 1
                                    

Suara burung berkicau berbunyi merdu di luar jendela kamar Ashila. Ashila keluar dan diam di balkon sambil menyesap teh hangat nya. Sungguh membuat tubuh rileks.

"Achilllllll!!!" Panggil Athaya dari lantai bawah.

"Apa sih berisik dong de, orang lagi enak enak nya,'' Ashila merasa geram pasalnya sekarang ia sedang santai santai nya.

"Ada yang nyariin kakak di bawah," Ucap Athaya terus terang.

Athaya memeluk leher Ashila dari belakang dan mencium pipinya. Ia senyum senyum sendiri memperlakukan sang kakak dengan begitu manja nya. Ashila risih di perlakukan seperti itu dan akhirnya Athaya mendapatkan tonjok kan pelan dari Ashila.

"Lo kenapa sih Ta-Ta seneng banget keya nya," Ashila terkekeh melihat ekspresi Athaya setelah di tonjok. Dan Ashila pun turun ke lantai bawah.

Hari minggu ini sangat menenangkan Ashila berharap tidak ada yang mengacaukan hari minggu nya. Ia belum mandi dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi.

Suara Diar terdengar dari ruang tamu dan sepertinya ia sedang berbincang dengan seseorang.

Deg!

Itu suara Adit! Ketika Ashila ingin berbalik dan ke kamarnya lagi Athaya sudah berteriak dan menyuruh nya untuk ke ruang tamu.

"HEI NGAPAIN? Kakak mau ke atas lagi ya?" Tanya Athaya, yah walaupun ia sudah mengetahui kemana arah pikiran Ashila tetapi masih saja bertanya lagi.

"Berisik lo bocah! Minggir!" Tidak kakaknya tidak adiknya mereka berdua memang menyebalkan itulah yang ada di pikiran Ashila.

Ashila bergegas ke kamarnya kembali, ia berniat berganti baju karena tadi ia hanya memakai celana pendek dan kaos.

"Lo ngobrol gih sama si Adit biar gue yang ngomong sama dia," Diar meninggalkan Adit dan menyuruh Athaya untuk mengobrol bersama Adit.

"ASHIAAAPP," Ucap Athaya memenuhi perintah abang pertamanya dan memberikan hormat kepada Diar.

Sementara itu di kamar Ashila sedang bingung memilih pakaian, mana yang cocok untuk menemui tamu dengan gaya santai.

Tok... Tok... Tok

"Shil ayo keluar," Ujar Diar berusaha membawa Ashila keluar.

"Sebentar dong!"

Ashila keluar ia mengganti celana nya dengan celana OR. Ia berjalan malas dan menunjukan tampang tidak suka nya di depan kakaknya.

"Ngapa lo cemberut gitu? Ga suka lo sama gue?!" Diar mendengus melihat adik perempuan nya yang sedang badmood setengah mati ini. "Udah ikut gue sini,"

"Ih pelan-pelan dong ah sakit nih tangan gue," Ashila menghempaskan tangannya yang di genggam erat oleh Diar.

Sesampainya di ruang tamu terlihat lah Athaya dan lelaki yang amat ia rindukan tapi Ashila tidak tau harus bersikap bagaimana, jujur ia masih kecewa dengan Adit.

Ashila menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku adik bungsunya yang menurut nya alay. Yas! Athaya sedang live Instagram dan gaya bicara nya sudah seperti vlogger terkenal. Memang adiknya itu terkenal followers nya pun sudah mencapai angka 20k lebih. Ya wajar lah Athaya merupakan salah satu anggota basket dan ia memiliki wajah yang tampan talenta bermusik nya pun sangat membantu.

Diar mendorong bahu Ashila pelan memberi kode agar duduk di sebelah Adit. "Tha," Athaya pun mengerti dan langsung mengikuti Diar menjauhi ruang tamu.

Hening. Itulah yang mereka rasakan dari sepuluh menit yang lalu. Tak ada yang mau memulai pembicaraan hingga pada menit kesebelas Adit angkat bicara.

"Maaf," ucap Adit.

"Di maafkan," balas Ashila dan akan bangkit dari duduknya namun di tahan oleh tangan kekar Adit.

"Duduk gue mau ngomong sesuatu," Adit menarik Ashila agar duduk kembali.

Ashila meniup poni nya, ia sebenarnya gugup berdekatan dengan Adit.

"Kenapa sih lo sekarang selalu ngehindar dari gue? Kenapa lo selalu ga peka?!" tanya Adit lebih tepatnya memaksa.

"....." Ashila tak tahu harus berkata apa, ia sangat bingung saat ini harus menjawab apa.

"Dan kenapa lo ga jawab? Lo sadar ga sih tadi lo maafin gue itu ga iklas gitu," ucap Adit menatap Ashila dalam.

"Ia gue akui gue salah karena ga ngomong dari awal bahwa gue Adit yang selama ini lo tunggu, tapi kasih gue kesempatan sekali lagi buat ngejelasin dan buat memperbaiki hubungan kita. Gue mau kita sahabatan lagi kaya dulu."

"Oke gue kasih kesempatan, hanya 1 kali!" sentak Ashila karena kesal.

"Oke gue mulai cerita. Gue sempet ngasih kisi-kisi ke lo pertama. Gua pernah denger ucapan lo yang di atap itu lo marah marah ga jelas, itu udah gue ungkap semua," ucap Adit menghela napas panjang.

"Dan apa yang lo bilang? 'Kita berdua punya nasib yang ngga jelas ya, gue kangen banget sama dia dit, andai waktu bisa di putar' itu kan yang lo bilang?" Ashila merutuki kebodohan nya sendiri.

"Waktu gue ngasih surat misterius kaya gitu sebenarnya gue udah nemuin lo, tapi apa? Lo ga peka."

Ashila mengerti sekarang ternyata ia terlalu cuek sehingga tidak tahu apa-apa.

"Dan yang terakhir saat gue selalu manggil nama kecil lo dan lo bilang 'Oh itu ya gue kurang suka aja sama orang yang manggil gue dengan nama itu,' mungkin pada dasar nya lo ga pekaan banget orang nya. Terus waktu gue narik tangan lo dan gue nyanyi in lagu 'Cing ciripit' apa reaksi lo? Lo malah bilang gue lucu dan lo takut di bilang anak kecil karena permainan itu." Ucap Adit menatap nanar Ashila.

"Masa lo ga inget sama sekali? Dulu kan kita sering main games jadul itu, lo itu bego apa plus ga peka sih?" tanya Adit heran menghadapi Ashila yang menurut nya sangat tidak... Tidak peka.

Tak terasa air mata Ashila jatuh membuat Adit panik dan segera menghapus air mata nya.

"Maafin gue Dit, maafin gue maafin gueee," ucap Ashila dengan penuh air mata. "Gue emang orang nya ga pekaan dan terlalu cuek dan ga peduli keadaan sekitar," Ashila masih terisak.

"Achil izinin gue meluk lo ya?" tanya Adit.

"Kenapa harus pake izin!" sahut Ashila masih dengan tangisan nya.

"Ya harus dong, biar sopan,"

Adit pun memeluk Ashila dengan sangat erat seakan ia tidak mau bila Ashila lepas dari genggaman nya lagi. Di saat mereka sedang melepas rindu tiba-tiba Ashila tertawa mendengar penuturan Adit tadi.

"Hahahaha iya Dit gue tau gue tau, lo itu anak yang baik, sopan. Tapi waktu pertama kali gue nyamperin lo, lo ga sopan banget" ujar Ashila melepaskan pelukannya.

"Ya beda la sekarang kan gue udah dewasa bisa mikir mana yang bener mana yang salah," bisik Adit tepat di telinga Ashila.

«°•°»

-

-

-

*To be continue

"Hai guysssssss,, I am to de bek. Seperti biasa kalian wajib tekan tombol bintang di bawah ini wajib! (maaf terlalu maksa:v) "

"Dan silahkan komen juga ya:*"

@asri6050





My Imagination Is YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang