6.Play on week nights

78 34 1
                                    


"Udah lo pulang sama gue aja gimana?" tanya seorang cowo yang dari tadi memperhatikan perbincangan antara teman-teman barunya itu.

"Apaan sih,ogah banget gue pulang sama lo mah,mending gue pulang sama adik gue, " Ashila mendelik sebal.

"Oke deh adit gue izinin lo pulang sama ashila, tapi cuma hari ini aja ya," Alif mengijinkan adit yang tadi menawarkan pulang bareng ashila.

"Eh apa-apaan lo lif, emang gue mau pulang sama cowo rese kaya si adit-adit itu!" Ashila memukul bahu Alif pelan.

"Iya chilla maaf, tapi jangan pake acara pukul-pukul bahu gue kali," ucap Alif lalu memegang bahunya.

"Kak Achil," seseorang pun datang dan berdiri di ambang pintu.

"Chil adik lo tuh?" kata rahma.

"Eh eh eh ada dek Atha,ayo masuk dek," Keira menghampiri Athaya dan mempersilahkan Athaya masuk ke kelas itu. Athaya pun tak malu memasuki kelas itu karena keadaan kelas yang sepi dan hanya di isi oleh enam murid.

"Tha lo pulang bareng gue kan?" tanya Ashila.

"Sorry kak gue kesini bukan buat ngajak lo pulang bareng, tapi gue kesini mau izin soalnya gue mau latihan basket di GOR, " jelas Athaya.

"Jiahahahaha syukurin lo, kata gue juga apa. Mending lo pulang bareng aja sama gue," Adit pun tertawa kecil.

"Rahma lo pulang bareng gue aja ya," Dafid akhirnya mengajak rahma.

"Yaudah deh Fid," Rahma menerima tawaran Dafid.

"Lah terus gue sama siapa?" tanya Keira kepada teman-temannya.

"Ya lo sama si Alif lah," ucap Rahma.

"What?! Ya ampun ogah banget gue pulang bareng dia!" Keira pun kesal sendiri.

"Siapa juga yang mau ngajakin lo pulang bareng," Alif tak mau kalah.

"Yaudah kak gue pergi dulu ya," ucap Athaya lalu pergi meninggalkan kelas itu.

"Yah dek jangan gitu dong, masa gue harus pulang bareng dia sih," Ashila benar-benar tak mau pulang bareng Adit.

"Udah lah lo nyerah aja, Adit udah nungguin tuh," ucap Dafid.

"Oke-oke tapi ini karena terpaksa ya," Ashila pun pasrah, lalu keluar dari kelas itu dan menuju tempat parkir, mereka pun mengikuti langkah Ashila.

"Chilla gue duluan ya," Rahma yang sudah menaiki motor Dafid.

"Iya hati-hati Rahma. Kei lo ngga naik ke motornya Alif?" tanya Ashila.

"Males banget gue chill," jawab Keira.

"Ayo cepetan naik, lo mau di sini terus? masih mending di kasih tumpangan gratis!dasar kurang bersyukur," Alif lalu bersiap pergi.

"Yaudah deh, gue terpaksa pulang sama lo," ucap Keira yang pasrah merutuki nasibnya,, akhirnya Alif dan Keira pun telah menghilang dari tempat parkir itu, kini tinggal Ashila dan Adit yang berada di sana.

"Emang lo tau rumah gue di mana?" tanya Ashila.

"Udah diem aja deh lo, jangan banyak omong," bukannya menjawab pertanyaan. Tetapi Adit malah menyuruh Ashila diam.

"Untungnya lo murid baru. Kalo bukan murid baru, udah gue bikin babak belur tuh muka," Ashila yang memperlihatkan kepalan tangannya ke wajah Adit.

Di sepanjang perjalanan mereka hanya diam tak bersuara, hingga akhirnya Adit lah yang membuka suara.

"Ngomong-ngomong gue belum tau nama asli lo siapa," Adit pun memulai pembicaraan.

"Ya nama gue Ashila lah," ucap Ashila lalu melihat wajah Adit dari spion motor.

My Imagination Is YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang