Prolog

278 40 8
                                    

9 tahun lalu...

Ashila Melody itulah nama anak yang berusia 5 tahunan itu, dia memiliki rambut panjang di bawah bahu dan poni lucu seperti dora, ia juga mempunyai dua saudara kakak dan adik, kakak nya bernama Adiarsyah Pramestu yang berumur 7 tahunan dan adiknya bernama Athaya Pramestu yang berumur 4 tahun. Orang tua Ashila sangat sibuk karena pekerjaannya menjaga perbatasan negara di laut lepas. Ya ayah Ashila bekerja sebagai TNI AL bernama Diansyah Pramestu dan ibu Ashila di beri tanggung jawab untuk mengurus perusahaan mendiang kakeknya ibu Ashila bernama Athiya Melody. Ashila itu baik dan agak sedikit tomboy.

Saat ini Ashila sedang bermain basket bersama kakak nya di lapang basket yang tak jauh dari rumahnya dan juga ada pembantu rumah tangga yang sedang memberi makan adik Ashila yang bernama Athaya itu.

"Kak aku ngga bisa masukin bolanya, aku kan masih kecil masih pendek,aku ngga bisa," ucap Ashila dengan wajah polos nya itu, sedangkan Diar hanya menatap sang adik dengan kesal dan gemas melihat tingkah adiknya yang mencoba memasukan bolanya ke dalan ring.

"Dek kamu jangan bilang 'aku ngga bisa kak' kamu pasti bisa kalo kamu mau berusaha, ngomong ngga bisa terus pasti kamu nantinya ngga bakalan bisa-bisa," ucap Diar lalu mencubit pipi kanan Ashila, Ashila  pun hanya bisa mendengus sebal.

"Terus aku harus gimana?" tanya Ashila .

"Kamu harus berusaha," ucap Diar lalu memasukan bola itu ke ring.

"Aku udahan ah kak capek," ucap Ashila lalu menghampiri adiknya.

"Hai dek, bibi aku boleh gendong Atha ngga?" tanya Ashila kepada bi Ratna.

"Jangan dulu ya neng, neng Ashila kan masih kecil emang kuat gitu?" ucap bi Ratna dan bertanya kepada Ashila .

"Ashila kan selalu kuat," ucap Ashila lalu tersenyum.

"Achil pulang yuk," ucap Diar. Ashila memang di panggil achil oleh orang terdekatnya.

"Nanti dulu kak aku masih mau main, kakak duluan aja," ucap Ashila yang sedang mengajarkan adiknya berjalan.

"Bi Ratna ayo pulang bi udah sore, aku mau mandi bi," ucap Diar kepada bi Ratna.

"Iya den," Bi Ratna pun menggendong atha dan memegang tangan Ashila .

"Ah kakak apaan sih, aku masih pengen main," ucap Ashila marah.

"Aku bilangin nih ke mamah sama papah kalo kamu ngga mau nurutin kata kakak," ancam Diar.

"Iya deh, aku nurut sama kakak".

Keesokan harinya...

Ashila yang sedang berdiri di lapangan basket melihat mobil barang yang terparkir di rumah yang berhadapan dengan rumahnya, lalu beberapa menit kemudian ia pun melihat mobil sedan berwarna silver memasuki halaman rumah itu. Ashila pun mengambil bola basketnya lalu berlari menuju rumahnya, sesampainya dirumah ia segera mencari keberadaan sang kakak.

"Kak, kakak ayo sini deh liat di depan," ucap Ashila lalu menarik tangan Diar ke teras rumah, Diar pun hanya menuruti permintaan adiknya itu.

"Ada apa dek?" tanya Diar yang penasaran.

"Itu kak, kayaknya ada pindahan baru deh," ucap Ashila lalu sambil menunjuk ke arah mobil box itu.

"Ya mungkin, udah ah kakak mau lanjut main Ps, kamu samperin aja tetangga baru itu" ucap Diar lalu masuk lagi ke dalam rumah untuk melanjutkan aktivitasnya yang tertunda.

My Imagination Is YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang