25. Ojol

27 13 15
                                    

Alif menatap Adit yang sedari tadi hanya senyum - senyum sendiri. Yah, Alif hanya heran saja pasalnya dari pagi waktu ia sedang memarkirkan motor ia melihat Adit yang juga sedang memarkirkan motornya sambil senyum -  senyum sendiri. Dan saat ini di kantin pun senyum itu tak pernah pudar.

"HEY! Gilak ya lo? Kesambet apaan sih hayran dah gua," teriakan Alif mampu membuyarkan lamunan Adit.

"Ce'elah ganggu aja lo Bambang!" sahut Adit geram.

"Lagian kaya orang kesurupan senyum-senyum ga jelas, ga ada yang lucu Tobing!" seru Alif.

Mereka hanya berdua di kantin karena teman-teman mereka belum istirahat dan kelas Adit maupun Alif sudah di tinggal oleh gurunya beberapa menit lalu.

"Lif menurut lo gimana caranya nembak cewek dengan romantis tapi ga alay?" tanya Adit kepada Alif yang sedang meminum es buah nya dan langsung tersedak.

"Lo makan apa dah semalem?" tanya Alif heran karena baru kali ini Adit membahas topik berbumbu cinta.

"Gua semalem makan senyumannya dia, ngehe," jawab Adit dengan senyuman nya yang kembali merekah.

"Idih buchin najis," ketus Alif.

"Nih ya menurut babang Alif, kemungkinan besar agar acara tembak menembak mu tidak alay ya lo ajak makan aja lalu lo ucapin dah rasa suka lo ke cewek itu, beres brayyy!"terang Alif dengan semangat berkobar.

"Oh gitu ya, makasih Bambang!"

"Eh bentar, emang lo suka sama siapa?" tanya Alif yang bego nya tidak bertanya lebih dulu.

"Temen kecil."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Adit bangkit dari duduknya dan meninggalkan kantin.

"HEI siapa! Jan bikin gue penasaran!"

Alif hanya mencak-mencak Adit di dalam hati.

°•°•°•°•°•°

Seperti biasa keadaan kota Purwakarta sering ramai pada saat sore hari, karena itu merupakan jam pulang kantor.

Ashila baru saja keluar dari gerbang sekolahnya ia sedang menunggu Diar yang katanya akan menjemput ke sekolah.

Ia menuju ke halte dan duduk di sana.

Ponsel yang di pegang Ashila berdering dan menampilkan satu nama yaitu 'Abwangssomplak'  ya itu nama yang Ashila berikan kepada Diar.

"Ya halo? Lo di mana?" tanya Ashila kepada seseorang di seberang sana.

"Gua lagi di monopoli nih sama si Junet, dia bilang' lo tadi dah janji ama gue katanya mau belajar bareng, udah jan kemane-mane ' gitu kata dia. Tapi udah gue pesenin jemputan kok, kalem aja,"

Bip... Bip... Bip

Sambungan telpon nya di matikan secara sepihak oleh Diar belum sepatah kata pun Ashila mengeluarkan suara nya lagi dan sudah di akhiri panggilannya.

Lalu sebuah motor ninja berwarna biru dongker menghampiri nya.

"Hei,"

Ashila menengadah kan kepalanya untuk melihat orang yang menyapa nya.

"Loh kok lo di sini?" tanya Ashila.

"Ini gue yang di pesen kakak lo," jawab nya dan turun dari motor lalu duduk di sebelah Ashila.

"Wah parah tuh si Diar, kira gue dia pesenin ojol. Lo kok mau mau aja sih di jadiin ojek sama si Diar," Ashila menggeleng-geleng kan kepalanya meratapi kebodohan yang Adit miliki.

My Imagination Is YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang