9.Masalah

62 31 0
                                    

Adit menatap ashila dengan tatapan yang tak bisa di baca entah itu tatapan antara kesal,benci atau pun sedih.
"Kenapa gue kesel,karena gue benci kalo gue di tanya soal kaya gitu!imajinasi lo bener-bener bikin gue muak!lo itu bodoh apa gimana sih!?camkan ini baik-baik gue itu ngga ada hubungan masalalu sama lo!ini hanya imajinasi!!"

Ashila menatap adit balik,baru kali ini ia merasakan seperti ingin menangis.
'Ternyata ini hanya imajinasi gue aja'ucap ashila dalam hati.

Tak lama setelah ashila di maki oleh adit,rahma dan keira segera menghampirinya,rahma yang melihat ashila langsung diam di tempat dan termenung.

Rahma geram melihat sahabatnya diam saja saat ada yang memakinya,tak biasanya ashila begini."Lo itu apa-apaan sih dit kenapa lo nyentak ashila begitu?!emang apa salah ashila?!".

Keira pun hanya bisa diam melihat pertengkaran itu,dan kini ia menatap ashila yang masih termenung.

Adit tidak menggubris pertanyaan rahma,dan dia sekarang malah duduk di bangkunya,tanpa merasa bersalah.

"Dit lo kenapa?"tanya rio yang duduk di sebelah adit.

"Temenin gue bolos yuk,io"ucap adit tanpa melirik kepada rio.

"Ngapain lo bolos dit?ngga ada faedahnya tau".

Adit melirik rio,"ayo temenin gue bolos,gue lagi ngga mood belajar sekarang".

Rio pun membalas tatapan adit,"lo kalo bolos jangan ajak anak baik kaya gue"ucap nya dengan pe'de.

"Alah najis njir,ayo lo jangan pura-pura jadi anak baiklah"lalu adit dan rio pun keluar dari kelas itu,dan semua siswa maupun siswi menatap kepergiannya.

Alif menghampiri ashila yang sedang melamun.
"Shil lo ngga kenapa-napa kan?".

"Ngga gue ngga kenapa-napa"ashila pun menuju ke tempatnya dan mendudukan dirinya.

Baik rahma dan keira tak ada yang bersuara,mereka hanya memperhatikan ashila di ambang pintu.Tak lama kemudian ashila berlari menjauh dari kelasnya,rahma dan keira pun mengejarnya.

"Shil lo mau kemana"ujar rahma yang sedang berlari,rahma tak melihat ashila lagi di ujung koridor,ia kini kehilangan jejak ashila.

°•°•°•°•°•°

"Dit tadi kenapa lo marah sama si shila?"tanya rio,mereka sekarang sedang berada di atap sekolah,di sana hanya ada adit dan rio.

"Gue juga ngga tau,kenapa gue semarah itu sama ashila"jawab adit tanpa mengalihkan pandangannya kepada rio,ia hanya menatap langit yang cerah berawan itu.

"Emang tadi ashila ngomong apa ke elu?"tanya rio lagi,rio dengan setia menunggu jawaban adit dan menatapnya.

"Nanti gue jelasinnya,sekarang gue lagi ngga mood buat ngejelasinnya"ucap adit lalu membaringkan tubuhnya di lantai,ia tak peduli jika nanti seragamnya akan kotor.

"Kenapa lo malah ngajak gue kesini?"tanya rio lalu ia pun membaringkan tubuhnya di sebelah adit.

"Ini udah jadi kebiasaan gue saat gue sekolah di sekolah yang dulu,saat gue lagi ada masalah atau gue lagi males belajar inilah tempat pelarian gue, yaitu atap sekolah,disini itu tenang ngga terlalu berisik,dan cuma sedikit siswa yang mampir kesini"jawab adit panjang lebar.

"Dulu lo tinggal dimana emangnya?"rio pun kembali bertanya,dan lagi-lagi adit menjawabnya.

"Gue dulu tinggal di Yogyakarta"jawab adit.

My Imagination Is YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang