8 Starting Mission

855 60 0
                                    

vomentnya ditunggu guys

happy reading...


Sinar mentari pagi belum terlihat diufuk timur namun lima orang murid penyihir berbeda kekuatan itu sudah berdiri didepan sekolah sihir Finerra. Mereka adalah Laura, Charly, Cindy, Imel dan Joe. Charly dan Laura terlihat sedang asyik mengobrol sedangkan Cindy sibuk menggoda Joe yang sedari tadi membalas dengan seadanya. Matanya terus mengawasi Imel yang sedang duduk diatas rumput hijau tidak jauh dari mereka. Imel bukannya tidak tahu kalau dia dilihat dari tadi oleh Joe tapi dia mengacuhkannya, dia bingung harus menjawab apa kalau ditanya tentang kemarin.

Mengingat kejadian kemarin Imel mengangkat tangannya dan menyentuh kacamata yang menutupi matanya. Setelah Joe pergi kemarin, dia masih mengerang kesakitan dikoridor. Tiba-tiba ayahnya datang dan membawanya pergi. Sesampainya dirumah entah mantra apa yang dibaca ayahnya perlahan rasa sakit yang mendera Imel perlahan menghilang. Kesadaran Imel perlahan hilang. Entah berapa jam Imel pingsan, namun setelah bangun semua anggota keluarganya ada disana menatapnya dengan tatapan sedih.

"Imel, kau sudah bangun?" Tanya Jhon pada Imel yang dibalas dengan senyuman oleh Imel

Imel menatap ayah dan mamanya dengan sedih

"kau harus cepat pergi nak" kata mama ibu Imel

"yah, ma.. kasih Imel waktu sebentar lagi" kata Imel sedih

Semua yang ada diruangan itu sedih, Jhon mulai menangis tersedu.

"Imel, kenapa akhir-akhir ini aku melihatmu selalu murung?" Tanya Laura yang sudah duduk didekat Imel. sedangkan yang ditanya hanya menundukkan wajahnya mengusap-usap rumput yang ada didepannya dengan tatapan kosong

"Imel, kau baik-baik saja?" kali ini Charlie yang bertanya

Kedua pasangan itu saling tatap heran dengan Imel yang sedari tadi diajak ngobrol namun tidak kunjung dijawab.

"aku baik-baik saja" jawab Imel akhirnya

"kau tau, kau bisa menceritakan apapun pada kami" kata Laura cemas

Imel mengangkat kepalanya dan melihat kearah pasangan yang ada disampingnya dengan senyum

"terimakasih, tapi aku baik-baik saja. Aku hanya ingin tidur, insomniaku cukup parah akhir-akhir ini" jawab Imel sedikit berbohong.

Laura masih menatap Imel dengan cemas, tidak puas dengan jawaban yang Imel berikan. Sedangkan Joe sedari tadi diam-diam menguping pembicaraan mereka. Matanya sudah tidak menatap Imel lagi. Cindy masih terus saja berbicara heboh sendiri.

Suara teriakan mengalihkan perhatian mereka. Mrs. Jeany sudah datang menjemput mereka. dia membawa lima sapu ditangan kanannya sontak membuat kelima murid itu membulatkan matanya. Mrs. Jeany hanya tersenyum sedikit lalu melemparkan sapu-sapu itu kepada mereka semua.

"apa kau gila! Tidk mugkin kami pergi menggunakan sapu" teriak Cindy melempar sapu itu

"ini akan menguras banyak tenaga" kata Laura

"kenapa tidak pergi memakai kereta saja?" Tanya Charlie heran

"itu terlalu mencolok. Musuh bisa mengetahui keberadaan kalian nanti" jawab Mrs. Jeanny dengan tenang

"kenapa tidak memakai perisai?" Tanya Charlie lagi

"aku tidak punya terlalu banyak energy untuk membuat perisai"

"aku tidak mau pergi!" teriak Cindy lagi. Tidak ada balasan dari Mrs. Jeany

Imel dan Joe menaiki sapu yang diberikan tadi lalu mereka berdua terbang dengan sapu itu. Mrs. Jeany tersenyum melihat itu. Lalu dia menghilang dari tempatnya berdir tadi.

Behind The EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang