Voment Please... 😊😊
Imel berjalan dilobi sekolah dengan lemas, sudah 5 hari dia kurang tidur gara-gara membantu Jhon berlatih untuk mendapatkan cincin emas di ujian kenaikan bulan depan. Sedangkan Imel sudah mendapatkan cincin itu 3 tahun yang lalu. Cincin emas merupakan tingkatan dunia sihir yang tertinggi pada masa remaja. Tingkatan pertama yaitu perunggu, tingkatan kedua perak, dan tingkatan yang ketiga adalah emas. Setelah mencapai umur 21 tahun yag ingin menaikkan tingkatannya bisa mengikuti ujian kenaikan dan apabila lulus ujian tersebut akan mendapatkan cincin berlian dan yang paling tinggi dari semua cincin adalah cincin keabadian. Ujian-ujian yang dilewati untuk mendapatkan cincin tersebut tidaklah mudah, mereka yang ikut harus siap mengorbankan nyawa mereka apabila kalah dalam ujian atau bisa juga mengundurkan diri pada saat ujian tapi resikonya didiskualifikasi dari ujian berikutnya selama 10 tahun.
Sungguh ajaib sekarang Imel tidak menabrak seseorang ketika dia berjalan dengan mata tertutup, dia sudah berusaha untuk membuka matanya tapi sangat berat sekali rasanya. Dia terus berjalan lurus dengan mata tertutupnya, sesekali dia mendengar suara laki-laki yang mengaduh karena terkena perisai pelindung dari tubuh Imel. Tapi Imel tidak peduli saat ini, yang dia pedulikan saat ini hanyalah matanya. Ingin secepatnya dia sampai diperpustakaan dan membaringkan tubuhnya disana dengan nyaman. Dia sudah bisa membayangkan bagaimana nyamannya dia nanti "Aduh.." Imel mendengar lagi suara orang yang mengaduh karena menyentuh perisainya, Imel berhenti dari jalannya karena merasa mengenal suara itu. ok walau tubuhnya sudah tidak bisa diajak kompromi ternyata fikirannya masih bisa digunakan untuk berfikir. Imel berbalik dan sekuat tenaga membuka matanya yang terpejam, untung dia memakai kacamata yang lumayan tebal sehingga menyamarkan pandangan sayu dari matanya. "Joe?" kata Imel setelah tau siapa laki-laki itu, Joe mengalihkan pandangan dari bahunya yang terasa berdenyut kearah suara orang yang memanggil namanya, "Imel? Ternyata kau" kata Joe terkejut
"maaf aku tidak sengaja, apakah itu sakit?" Imel tampak merasa bersalah karena telah menyakiti sepupu sahabat kesayangannya. "tidak terlalu, tapi..." Joe menggantungkan ucapannya membuat dahi Imel mengernyit "kenapa?" Tanya Imel, "tidak apa-apa" jawab Joe akhirnya, tapi Imel tau apa yang sebenarnya akan ditanyakan oleh Joe "itu untuk melindungiku" kata Imel membuat Joe teringat kalau Imel bisa mendengar fikiran, Joe menghembuskan nafas pelan "sangat tidak adil rasanya kau mengetahui apa yang aku fikirkan tapi aku tidak mengetahui apa yang kau fikirkan" kata Joe "hahaha rasanya juga tidak adil ketika kau bisa melihat kemungkinan masa depanku sedangkan aku tidak mengizinkannya" kata Imel selanjutnya membuat Joe semakin terkejut "kau juga bisa melihat kemampuan orang lain?" Tanya Joe tidak percaya "begitulah" kata Imel "aneh, yang kutau hanya satu keluarga saja yang bisa melihat kemampuan orang lain, apakah kau keturunan keluarga Harold?"
"kau tau jawabannya Joe, bukankah kita sudah berkenalan sebelumnya" kata Imel santai dia sudah biasa dengan pertanyaan seperti itu dari kecil karena dikeluarganya dia yang paling berbeda orang tua dan saudara-saudara Imel memiliki tubuh tinggi putih pucat sedangkan Imel memiliki tubuh yang semampai dan kulit putih cerah tidak pucat, rambut saudara-saudaranya pirang bergelombang tapi dia memiliki rambut yang hitam lurus dan satu yang sangat mencolok adalah mata Imel yang berwarna biru safir sedangkan keluarganya memiliki mata hijau itulah yang membuat dia memakai kaca mata untuk menutupi iris matanya yang berbeda dengan keluarganya. "memang, tapi aneh aja, oh ya kamu mau kemana?" Tanya Joe "aku mau keperpustakaan" jawab Imel dan menjeda ucapannya sejenak "dan aku yakin kau tidak tertarik untuk ikut" kata imel tahu apa yang difikirkan Joe "yah, bukannya aku tidak tertarik tapi ada suatu tempat yang harus kukunjungi" jawab Joe sok misterius meski sia-sia karena Imel tau dimana suatu tempat yang dimaksud Joe "Ok, kalau begitu aku pergi dulu Joe dan hati-hatilah kau akan banyak bertemu dengan cewek-cewek cantik yang sangat menggoda diperjalanan dan aku sarankan kau untuk tidak terpengaruh, terakhir sebaiknya kau segera pergi sekarang karena Mrs. Sheila tidak suka menunggu" kata Imel tersenyum dan langsung pergi, samar-samar dia mendengar umpatan Joe.

KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Eyes
Fantasía[FANTASI-ROMANCE] Dia wanita terkuat, tak terkalahkan, dan tak tertandingi. ayahnya sendiri tidak bisa melawannya. sejak kecil selalu ditakuti. namun, satu kelemahnnya tak tersentuh. bukan karena dia tidak ingin disentuh namun, dia tidak bisa disent...