sorry for typo
voment ditunggu ,,,
Happy Reading guys...
Sinar mentari menyinari dengan tanpa penghalang, bumi serasa dipanggang karenanya. Peluh berbanjiran keluar dari kening keenam orang yang tengah duduk dalam ruangan istana yang seharusnya nyaman. Hembusan angin tidak terasa menambah sensasi panas yang terus menjalar. Cindy dan Laura sedari tadi mengipas-ngipaskan tubuh mereka dengan kipas yang terbuat dari bambu.
Imel berdiri melihat kearah luar. Dia melangkah menuju jendela terdekat diruangan itu. matanya menerawang kedepan, memandangi pohon-pohon yang tumbuh tinggi menjulang.
"pohonnya tinggi dan lebat" gumamnya yang dapat didengar jelas
"kau sedang becanda?" Cindy mencibir
Laura, Charlie, dan Joe melihat kearah pandang Imel penasaran. Mengabaikan cibiran dari Cindy tadi Imel tetap memandang lurus kedepan, mengumpulkan konsentrasinya menuju satu titik namun beberapa saat kemudian dia menghela nafas. Gagal.
"sebenarnya dimana Princess itu?! kita sudah menunggunya dari pagi dan sekarang sudah siang" Teriak Cindy kesal
"tenanglah Cindy, jangan teriak-teriak begitu" tegur Charlie
"bagaimana aku bisa tenang?!" bentak Cindy lagi, wajahnya terlihat merah, penuh emosi
"dimana sikap bangsawanmu Cindy? Kau terlihat mengerikan" Laura merasa aneh dengan sikap Cindy yang terlalu emosi dengan masalah sepele
"apa kau bilang?!!" teriak Cindy kearah Laura.
Amarahnya memuncak. Semua yang ada diruangan menatapnya dengan heran. Ini bukanlah Cindy yang biasanya. Semua tatapan yang mengarah padanya diabaikan oleh Cindy. Dia berjalan dengan penuh amarah menuju Laura.
"kau berani menghinaku?" Tanya Cindy membungkukkan badannya kearah Laura yang tengah duduk dengan santai
"kenapa aku harus takut?" jawab Laura meremehkan
Imel menatap semua kejadian dalam diam. Fikirannya berkeliaran berusaha mengumpulkan fokus yang susah untuk didapatkannya. Terasa ada yang janggal dengan semuanya.
Brak!
Suara meja yang terbelah menjadi dua mengalihkan perhatian Imel. Charlie dan Joe segera berlari menuju kearah dua orang perempuan yang sama-sama tersulut emosi. Charlie menahan Laura dan Joe menahan Cindy agar mereka tidak berkelahi.
"hanya itu kemampuanmu?" Tanya Laura meremehkan kearah Cindy yang semakin tersulut emosi
"Laura, ada apa denganmu? Ini bukanlah dirimu" Charlie mengerutkan kening bingung melihat tingkah kedua gadis itu
"kurang ajar kau! Lepaskan aku!!" Cindy terus berteriak meminta untuk dilepaskan dari cengkraman Joe.
Imel yang hanya melihat dari tadi melangkahkan kakinya menuju Cindy yang masih saja meronta-ronta. Tangannya yang sudah mengeluarkan cahaya hijau diletakkan diatas kening Cindy. Setelah itu Cindy kehilangan kesadarannya, Imel lalu menuju kearah Laura yang melotot tajam kearahnya
"apa yang mau kamu lakukan" bentak Laura kearah Imel
"mengobatimu" jawab Imel
"aku tidak sakit, menjauh dariku!" teriak Laura
"Charlie, jangan biarkan dia kabur"
Charlie mencengkram erat lengan Laura yang terus meronta-ronta berusaha kabur. Imel dengan gesit menempelkan telapak tangannya keatas kening Laura seperti yang dilakukan pada Cindy dan Laurapun kehilangan kesadarannya seperti Cindy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Eyes
Fantasy[FANTASI-ROMANCE] Dia wanita terkuat, tak terkalahkan, dan tak tertandingi. ayahnya sendiri tidak bisa melawannya. sejak kecil selalu ditakuti. namun, satu kelemahnnya tak tersentuh. bukan karena dia tidak ingin disentuh namun, dia tidak bisa disent...