7 Mission

884 73 1
                                        

vomentnya sangat ditunggu guys...


Imel berjalan perlahan dengan santai menuju ruang Kepala Sekolah. Diabaikannya semua tatapan yang sudah seminggu ini selalu dia terima disekolah. Tidak perlu bertanya untuk mengetahui apa yang terjadi karena Imel sudah mendengarkan fikiran mereka dengan sangat jelas. Sudah seminggu ini dia kembali bersekolah setelah kejadian pingsannya dia kantin sekolah. Semenjak itu juga Joe tidak pernah terlalu dekat dengannya. Katanya untuk menjaga kalau-kalau dia tidak sengaja menyentuh Imel. Joe juga sudah minta maaf pada Imel. Dia orang pertama yang dilihat oleh Imel setelah bangun dari ketidak sadarannya. Awalnya Imel sempat terkejut namun karena fikiran Joe terus berteriak dengan keras akhirnya Imel mengerti apa yang telah terjadi.

Pagi ini seorang siswa yang Imel tidak kenal menemuinya dikelas dengan takut-takut dan mengatakan kalau Imel dipanggil oleh Kepala Sekolah. Imel sudah tahu apa yang akan dikatakan Kepala Sekolah kepadanya. Tapi dia penasaran siapa Teamnya kali ini, dia tidak bisa menebaknya. Dia tidak bisa mendengar fikiran kepala sekolahnya mengenai teamnya ini. setibanya didepan pintu kayu yang menjulang tinggi dengan papan yang memiliki sayap terbang ditengah-tengah yang bertuliskan "Head Master" menunjukkan ruangan yang dituju Imel. Imel hanya berdiam diri didepan dan pintu itu tiba-tiba terbuka menampakkan Mr. Luke dengan seorang wanita yang terlihat sudah dewasa berdiri disampingnya. Mr. Luke menyuruh Imel masuk.

"kita tunggu teammu yang lain dulu" kata Mr. Luke melirik Imel

Pintu dibelakang Imel terbuka lagi. Mr. Luke, Imel, dan wanita tadi melihat kearah pintu yang terbuka. Imel refleks membulatkan matanya, lalu dengan cepat mengubah ekspresinya dengan berpura-pura membenarkan letak kacamatanya. Diperhatikannya sosok dua laki-laki dan seorang perempuan dipintu tidak percaya.

"Imel, wow aku tidak percaya kita akan satu team" teriak perempuan tadi yang ternyata adalah Laura. Imel hanya membalas dengan senyuman tipis tapi tidak menghentikan aura keceriaan yang dipancarkan Laura.

Sementara laki-laki yang sedari tadi diperhatikan oleh Imel hanya diam. Sebenarnya kalau boleh jujur Imel sangat ingin menghindari laki-laki ini, laki-laki yang sudah mengetahui kelemahnnya. Dia sangat kesal dengan hal itu. sementara laki-laki yang satunya hanya tersenyum, dia adalah Charlie pacar Laura. Lalu mereka bertiga masuk dan berdiri disamping Imel menghadap Mr. Luke. Mereka menunggu dalam diam. Tapi Mr. Luke belum juga membuka suaranya. Imel yang sedari tadi penasaran berusaha mendengarkan apa yang akan difikirkan Mr. Luke namun hasilnya gagal. Tidak terdengar apapun.

Sebenarnya mereka dipanggil kesana untuk sebuah misi. Murid-murid Finerra selalu diberikan misi secara berkelompok menurut tingkatan kemampuan mereka. Murid yang mempunyai tingkatan kekuatan yang tinggi akan mendapatkan misi tingkat A, murid yang memiliki tingkat kekuatan yang sedang akan diberikan misi B, dan murid yang memiliki tingkat kekuatan yang rendah akan diberikan misi tingkat C. namun, misi hanya akan diberikan setelah mereka berada ditingkat Emas.

"jadi apa misi kami kali ini Sir?" Tanya Laura yang sedari tadi tidak sabar.

"masih kurang satu. Kita tunggu team kalian satu lagi"

Semuanya kembali terdiam. Menunggu. Akhirnya pintu ruangan itu terbuka kembali.

"cepatlah! Kau sudah terlambat" perintah Mr. Luke tegas pada seorang perempuan yang berdiri disana. Perempuan itu hanya tersenyum dan membungkukkan badannya sebelum masuk keruangan itu dan berdiri disamping Charlie. Laura menatap wanita itu dengan tatapan tidak suka.

"baiklah saya akan mulai menjelaskan misi kalian kali ini" kata Mr. Luke berdiri dari duduknya

"sebelumnya, saya akan memperkenalkan kalian dengan Mrs.Jeany. Dia adalah pengawal dari klan Syuuza yang akan kalian bantu dalam misi kali ini" Mr. Luke berhenti sejenak dan wanita tadi yang bernama Jeany tersenyum dan membungkukkan badannya.

Behind The EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang