PART 14.2 - Vacation

5.8K 266 7
                                    

"Good Morning and Welcome to Bali, Mrs. Luna and Mrs. Maya," sambut Wayan, driver sekaligus guide pribadi yang akan menemani liburan singkat para wanita-wanita ini selama di Bali.

"Morning, mas Wayan." sapa Luna dengan ramah.

"Jadi hari ini kita mau kemana aja nih, ladies?" ucap Wayan sambil tersenyum ramah

Alana langsung saja tertawa setelah mendengar ucapan Wayan.

Ladies, eh?

"Kalau saya panggil ibu nanti marah lagi, jadi saya panggil ladies supaya terkesan muda dan mengikuti perkembangan jaman. Setuju, kan?" ucap Wayan lagi dengan penuh semangat.

Alana mengangguk dan memberikan jempolnya sebagai tanda setuju kepada Wayan. Yah.. setidaknya, kesan pertamanya kepada driver sekaligus guide pribadinya selama di Bali ini ia memiliki selera humor yang cukup baik.

"Kopernya disimpan di mana ya, mas Wayan?" tanya Maya sambil melirik kearah troli koper yang dibawanya.

"Silahkan masuk saja ke mobil, ladies. Biar saya yang angkat koper-koper-nya,"

"Oke siap mas," ucap Maya lalu segera memasuki mobil Alphard tipe Q 3.5 A/T berwarna hitam.

Wayan adalah driver dari salah satu cabang bisnis tour & travel milik keluarga Luna di Bali dan karena kebetulan ia sedang berkunjung di pulau dewata tersebut maka Luna meminta salah satu karyawannya untuk menjadi tour guide sekaligus driver-nya selama liburan singkatnya di Bali.

Selama di perjalanan Alana hanya diam dan terus menerus mengecheck notifikasi handphone-nya. Sudah hampir tiga jam dan ia belum membalas pesan yang dikirim oleh Nathan melalui email. Rasanya lucu... di jaman dimana teknologi sudah sangat canggih dan banyaknya aplikasi yang lebih praktis dan menarik seperti whats app, line, kakao talk, dan sebagainya untuk mengirim pesan, Nathan, pacarnya sendiri malah mengirim pesan melalui email. Seperti mengirim pesan kepada guru, dosen atau melamar kerja saja.

Eh... pacar, ya?

Tetapi sebenarnya baru kali ini sih, Nathan mengirim pesan kepadanya melalui email, biasanya Nathan lebih memilih untuk menelfon atau mengirim pesan melalui sms saja. Ya.. walaupun sama-sama tidak praktis dan tidak hemat pulsa. Sepenglihatannya, sekarang ini jarang sekali ada orang yang mau menelfon atau mengirim pesan yang berbayar karena sudah banyak sekali aplikasi gratis dan tentunya lebih praktis karena yang dibutuhkan hanyalah kuota internet. Dan lebih jarang lagi orang yang mengirim pesan melalui email jika tidak menyangkut tentang pekerjaan atau sejenisnya.

Berbicara tentang Nathan... Pacarnya ini memang sangat ketinggalan jaman mengenai hal-hal yang sedang trending di dunia maya, walaupun smartphone yang digunakan oleh Nathan adalah merek apple seri keluaran terbaru di tahun ini tetapi ia tidak memiliki akun sosial media sama sekali, bahkan line, whatsapp, kakao talk pun tidak punya. Yang Alana ingat, di ponsel kekasihnya itu hanya ada satu aplikasi tambahan yaitu Microsoft office (Word, Excel dan Power point) dan tentu saja Alana tidak memiliki aplikasi tersebut di ponselnya. Walaupun sudah berkali-kali Alana meminta Nathan untuk membuat setidaknya akun line (dengan alasan agar ia dapat mengirimkan sticker-sticker lucu dan menggemaskan) ia tetap tidak mau dengan memberikan alasan yang paling menyebalkan untuk didengar yaitu malas men-download aplikasi. aneh.

"Selamat pagi, sayang." ucap tante Luna setelah melihat panggilan masuk dari layar telfonnya.

"Ada apa, sayang?"

"Oh, ada disini bareng mama, kenapa?"

"Hmm.. Kamu mau ngobrol sama dia?"

"Oke"

Don't Call Me "Om"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang