PART 15.2 - First Love

6.1K 274 4
                                    

#NowPlaying

🎶 First Love Song - Luke Bryan

This is my first love song
First time I felt the words
First time I sang along
Whenever it comes on
I just think of you
And everything you do
You're my one, my from now on
My first love song
Baby I'm not who I was
You gave me your love
And it woke me up
Made me more aware
Of somethin deep inside
Something that I have
A life I wanna share
And I'll remember this as long as I live
Every note, every word
Every single kiss
This is my first love song
First time I felt the words
First time...

"Selamat pagi, Alana." Itulah yang diucapkan oleh Nathan saat pertama kali ia bangun dari tidurnya, melihat pemandangan yang selama ini ia tunggu-tunggu. Wanitanya sedang tertidur disampingnya bahkan menjadikannya sebagai guling hidup.

"Hmmppt." Gumam Alana karena merasa terganggu oleh suara Nathan.

Nathan melirik jam yang ada di dinding. Pukul sembilan pagi. Great. Ia bangun terlambat.

Tanpa mengubah posisi tidurnya, Nathan meraba-raba nakas yang berada disamping kirinya dan mencari ponselnya untuk menghubungi ibunya, Luna bahwa ia sudah sampai di Ubud serta meminta ijin dan meminta maaf kepada Maya karena membawa anak semata wayangnya pergi tanpa memberitahunya terlebih dahulu.

"Nathan, berisik." Alana merasa terganggu ketika Nathan berbicara dengan seseorang di telepon. Ia masih mengantuk.

Nathan tertawa pelan lalu melepaskan pelukan Alana dan keluar dari kamar menuju private pool yang masih satu area kamar hotelnya.

"Iya ma, aku lagi sama dia sekarang." Ucap Nathan dengan orang yang sedang diteleponnya.

"Iya, Nathan boleh minta tolong nggak ma"

"Koper Alana boleh diantar kesini? Aku mau mengajak Alana jalan-jalan. Kemungkinan besar ia tidak akan pulang bersama mama dan tante maya. Aku yang akan membawanya pulang nanti."

"I'm being serious, ma"

Dari seberang telepon, ia mendengar mama nya tertawa..

"Aku nggak akan berbuat yang aneh-aneh, ma."

"Oke, nanti aku yang akan menghubungi tante maya sendiri. Terimakasih ma."

"Have a good day too, ma."

Ketika Nathan memasuki kamar tidurnya kembali, ia menyadari satu hal.

Natasha Alana Putri memiliki paras yang sangat sempurna. Bahkan disaat bangun tidur pun masih terlihat sempurna. Matanya, hidungnya, bibirnya, everything looks perfect on her.

Lama-lama ia bisa gila karena terus menerus memandangi wajah wanitanya yang sedang tertidur.

Tetapi kata "gila" mungkin terdengar lebih baik daripada harus kehilangan gadis itu.

Dear Alana,
I promise..
I will never give up on you
Sooner or later, you'II be my wife.

Itulah yang diucapkan Nathan dalam hatinya sesaat setelah wanitanya terbangun dari tidurnya.

45 menit kemudian..

"Nathan nathan nathan nathan nathan," teriak Alana ketika kekasihnya terus menerus sibuk dengan ponselnya. Entah menghubungi siapa ia tidak tahu tetapi yang pasti sedari tadi Nathan mengabaikannya dan dari raut wajahnya sepertinya orang yang sedang dihubunginya itu benar-benar penting.

Don't Call Me "Om"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang