PART 15. 1 - First Love

7K 320 12
                                    

"Nathan, kamu ngapain kesini?" itu adalah pertanyaan yang dilontarkan oleh Alana ketika ia menyadari bahwa laki-laki yang berada di depannya ini adalah Nathan, pria yang mengaku sangat sibuk ketika diajak untuk pergi berlibur.

"Ssstt.. Kamu bakalan membuat seisi rumah bangun. " ucap Nathan sambil memeluk wanitanya itu. Memeluknya seperti anak ayam kehilangan induknya.

"Aaah sesek! kamu ngapain kesini, Nathan? Besok kamu nggak kerja?" Tanya Alana dengan polos.

Nathan tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. Tidak. Itu yang ia maksud.

"Nathan, kamu belum jawab pertanyaan aku. Kamu kok kesini? Bukannya kamu sibuk?" Tanya Alana lagi. Kali ini suaranya lebih meninggi.

"Ssttt... mama gak boleh tahu aku disini, besok mama ulang tahun. Kamu gak dikasih tahu mama kamu?"

Alana menggeleng.
Jadi, besok tante luna ulang tahun?
Astaga...

"Kamu sendirian aja?" Alana melihat kearah luar, barangkali ada om Richard, suaminya tante luna.

"Aku sendirian aja, kemungkinan papa akan menyusul besok. Kamu kenapa belum tidur?"

"Aku nggak bisa tidur, Nathan. Dan tiba-tiba kamu datang, aku semakin gak bisa tidur, tahu!" Protes Alana.

Nathan malah menertawakannya. Huh!

"Trus kalau tante luna gak boleh tahu kamu disini, kamu ngapain kesini?" Tanya Alana dengan jengkel.

"Aku mau jemput kamu, Alana." Jawab Nathan dengan sungguh-sungguh.

"Ngapain jemput aku? Aku kan tidur sisini" ucap Alana polos.

"Kamu mau tidur disini?"

"Aku memang tidur disini. Justru kamu yang tidak diundang, om om tua."

"Aku ada ide, kalau kamu memang mau tidur disini aku akan tidur disamping kamu. Bagaimana?" Nathan mengeluarkan idenya yang menurut dirinya brilian.

Alana menggeleng. "Enak aja! Aku tidur sama mama disini, kecuali kalau kamu mau jadi orang ketiga diantara aku dan mama."

Nathan ingin tertawa mendengar jawaban kekasihnya itu, polos sekali.

"Aku sedang menyiapkan dekorasi untuk mama, kamu bantuin aku ya? Aku menginap di hotel dekat sini, kok. Tapi sebelumnya, aku akan minta ijin mama kamu dulu, kok."

"Mamaku sudah tidur, Nathan. Sekarang sudah pukul sebelas lewat lima belas malam. Kelelawar sudah mulai bertamasya." Bukan berarti Alana tidak mau membantu Nathan menyiapkan dekorasi untuk tante Luna, hanya saja ia takut diomeli mamanya karena tiba-tiba menghilang.

"Tamasya kemana?" Nathan membalas ucapan Alana.

"Ke hutan,"

"Auk ah! Kamu kok tiba-tiba sih, kenapa enggak telepon aku dulu supaya aku bisa bilang mama?"

Nathan menggaruk-garukkan kepalanya yang tidak gatal, mencari jawaban yang masuk akal.

"lupa." alasannya.

"Kalau enggak, kamu tidur sama aku aja di hotel sambil membantu mendekor disana, gimana? Besok pagi aku telepon mama kamu."

"Kamu serius, nih? Harus sekarang banget? Emang kamu ngedekor apa?"

"Iya, sekarang banget, Alana. Aku mau memberikan kejutannya kan besok." Dengan gemas Nathan mencubit pelan dagu Alana.

"Tunggu sebentar disini."

Alana lalu meninggalkan Nathan ke kamar tidurnya untuk mengambil ponselnya serta memerika keadaan mamanya, apakah masih tidur atau terjaga karena percakapannya dengan Nathan yang cukup berisik.

Don't Call Me "Om"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang