PART 12 - Treat You Better

20.7K 984 50
                                    

Kesan pertama saat bertemu dengan seseorang bisa saja berubah di pertemuan selanjutnya, saat di awal pertemuan kita mungkin membenci orang tersebut tanpa alasan atau bahkan menyukai orang tersebut karena kebaikannya namun di pertemuan selanjutnya semua itu bisa berubah. Sama seperti yang dirasakan oleh Alana sekarang, di awal pertemuannya dengan Nathan ia benar-benar membencinya karena perjodohan konyol itu dan di pertemuan selanjutnya semua itu terasa berbeda. Rasa bencinya dengan Nathan lama kelamaan memudar dan berubah menjadi cinta, itu semua berlangsung dengan berbagai tahapan, tahap dimana ia merasa nyaman berada di dekat Nathan dan tahap dimana ia mulai mengagumi apapun yang ada di diri Nathan walaupun sampai sekarang ia belum mau mengakui dan menunjukannya karena rasa gengsi yang ada di dalam dirinya lebih besar dari perasaanya kepada Nathan.

Seperti pepatah yang mengatakan bahwa batas antara cinta dan benci hanyalah setitik rambut karena dari benci itu bisa menjadi cinta yang kekal abadi. Orang yang kita benci bisa saja menjadi orang yang akan kita cintai seumur hidup atau menjadi orang terdekat kita yang akan saling bergantung satu sama lain dan begitupula kebalikannya, orang yang kita sayangi bisa saja menjadi orang yang akan kita buang jauh-jauh dalam kehidupan kita kedepannya.

Dalam waktu kurang dari tiga puluh hari, Alana sudah bisa mengubah pandangannya tentang Nathan. Ia mulai bisa menerima kehadiran Nathan di dalam hidupnya dan yang lebih parahnya, ia mulai tidak bisa menerima jika harus berjauhan dengan Nathan walaupun itu semua tidak akan ia tunjukkan kepada siapapun kecuali dirinya.

Sambil memandangi layar ponselnya, ia tersenyum. Nathan mengirim ucapan selamat pagi kepadanya.

"Mama hari ini mau pergi kemana?" tanya Alana setelah menghabiskan sarapan paginya. Jarang sekali mamanya berpakaian rapi di pagi hari karena biasanya mamanya akan menghabiskan waktu paginya dengan berolahraga atau menonton gosip di televisi. 

"Mau ke rumah tante Luna, kamu mau ikut?" jawabnya dengan tenang.

Sudah lama rasanya ia tidak menginjakkan kakinya di kediaman tante Luna, lagipula ia juga merindukan Nathan walaupun  jika ia ikut bersama mamanya pagi ini ia tidak akan menemukannya disana karena hari ini adalah hari kerja. Tetapi mungkin saja tante Luna mengijinkannya masuk ke kamar Nathan? Mungkin..

Merasa bosan di rumah, Alana pun menyetujui tawaran mamanya untuk ikut ke rumah tante Luna, lagipula teman-temannya sudah mulai sibuk dengan persiapan masuk kuliah dan Alana tidak mungkin menganggu mereka hanya untuk sekedar meminta menemaninya jalan-jalan, "Hmm.. boleh,"

"Habis sarapan langsung siap-siap ya," ucap Maya.

Alana mengangguk pelan, ia masih mengenakan piyama yang dikenakannya semalam walaupun beberapa menit yang lalu ia sudah mandi.

"Cie, anak papa sekarang mau pendekatan sama calon ibu mertua ya?" ledek Damian sambil menahan tawa.

"Ih papa!! Aku tuh bosen di rumah, enak aja! Emangnya aku jadi nikah sama om genit itu apa?" ucap Alana dengan memberikan tatapan yang membuat Damian membungkam mulutnya dan kembali melanjutkan sarapannya.

"Kamu tuh jangan munafik gitu dong kalo gak mau nikah kenapa mau pacaran? Bedanya apa, sayang?" tanya Maya dengan menekankan kata pacaran.

Sesungguhnya pertanyaan mamanya benar-benar membuatnya harus berpikir keras, ia tidak tahu harus menjawab apa karena biasanya orang yang sudah berkomitmen dalam suatu hubungan pastinya akan memikirkan kelanjutan dari hubungan tersebut, entah itu dalam bentuk pernikahan atau dalam bentuk lainnya yang mungkin menyakitkan. Dan ia juga bingung kenapa ia mau berpacaran dengan Nathan, pada awalnya ia hanya ingin memberikan kesempatan untuknya dan ia juga berjanji pada dirinya sendiri bahwa hubungan tersebut tidak akan lebih dari dua minggu tetapi sebentar lagi hubungannya dengan Nathan akan genap satu bulan dan ia juga mulai menyukainya. Jadi, jawaban apa yang sekiranya masuk akal untuk dijawab kepada mamanya?

Don't Call Me "Om"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang