Part 6-Anak Baru

83 5 0
                                    

Ig nindayanisalman

Sesampainya di gerbang sekolah Nindy bertemu dengan sahabatnya, Aldi.

"Pagi!!!", sapa Aldi.

"Pagi juga??" Nindi membalas seraya tersenyum.

Ndy kenapa semalem gak ngangkat telpon dari gue??,  Aldi menatap Nindy.

"Gue ketiduran Al", balas Nindy.

Padahal gue mau bilang kalo hari ini kita sekolah bareng.

Oh, yaudah gue cabut dulu soalnya gue ada keperluan ya Al. Nindy bergegas pergi meninggalkan Aldi.

Ya Ndy. Balas Aldi.

Nindy yang sedang berjalan tanpa melihat di sekelilingnya, tanpa sengaja entah dari mana sampai-sampai ada seseorang laki-laki entah datang dari mana tiba-tiba..... BRRRUUKK.... langsung menabraknya.

"Punya mata gak sih???", Nindy menatap tajam laki-laki itu.

Laki-laki itu berlagak tidak melakukan kesalahan.

"Woi tau cara minta maaf gak sih lo??". Ketus Nindy.

Laki-laki itu hanya menatapnya.

"Astagfirullah nih cowok gak pernah apa di ajarin cara minta maaf???", gumam Nindy.

Nindy memperhatikan seragam laki-laki itu sesaat. Laki-laki dihadapannya itu mengenakan seragam yang berbeda dari seragam resmi sekolahnya, sudah pasti anak baru. "Jalan pake mata!!"

Bel sekolah yang berbunyi dari berbagai penjuru kelas seketika nenghentikan perdebatan mereka. Nindy  meninggalkan laki-laki entah siapa dia itu, dia juga baru lihat hari ini. Dan sudah berani bikin onar dengan dirinya.

***

Guru mata pelajaran belum juga menampakkan diri. Semua murid heboh dengan posisi masing-masing. Ada yang berteriak-teriak, ada yang bergosip, ada yang nimbrung sesuatu di pojokan kelas main game. Tiba-tiba suasana berubah drastis.

Hening... Henning...Hening.. Menjadi tertib dan semua murid melihat ke papan tulis.

"Assalamu'alaikum", masuklah seorang guru yang tak asing lagi bagi mereka, Itu wali kelas mereka.

"Wa'alaikumsalam", balas mereka serempak.

Anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru, kata Bu Rini saat memasuki kelas Xl. IPA.1. Bu Rini memanggil anak baru yang masih berada di luar kelas. Anak itu memasuki kelas dan berdiri di sampingnya. Seorang laki-laki yang susah menyebut dirinya softboy. Semua mata tertuju padanya. Ralat, kecuali Nindy yang memutar bola matanya malas.

Sebelum wali kelas itu mengucapkan perhatian barulah Nindy ikut memperhatikan dan mengerjap beberapa kali. Nindy mengucek mata, hanya untuk meyakinkan dirinya kalau dia salah lihat. Tetapi laki-laki itu tetap sama.

"Perkenalkan dirimu nak," kata Bu Rini lalu berjalan menuju meja guru yang berada di pojok kiri kelas.

Laki-laki itu mengangguk lalu mengangkat suara, "perkenalkan nama saya Muhammad Randy Al-Asyraf. Panggil aja Randy. Pindahan dari Jakarta, tepatnya Sma Negeri 1 Jakarta. Lanjut Randy padat jelas."

Febi mengajukan pertanyaan kepada Fikri. "Hobinya apa??"

Hobi saya banyak, mulai dari main gitar, basket, futsal, takraw, dan sepak bola. Balas Randy.

Ya ampun sumpah nih cowok udah tajir jago olahraga lagi, bisik Febi pada Nindy.

Bisa gue lihat dari awal masuk hingga sekarang gue memperkenalkan diri, semua mata tertuju ke gue. Baik perempuan maupun laki-laki disini, gumam Randy.

Ralat, tidak semua mata perempuan, tapi ada satu perempuan yang kelihatannya tidak sedikitpun tertarik dengan kedatangan gue disini.

"Kamu duduk disamping Galih. Sekarang teman semeja kamu Galih." Perintah Bu Rini yang lalu membuat Randy memperhatikan cewek yang dia tabrak tadi.

"Baiklah anak-anak, Ibu tinggal dulu ya. Ini pelajaran apa??" tanya Bu Rini kepada Bima yang duduk di deretan paling depan.

"Biologi Bu"

Oh.. Ibu Dewi tidak masuk. Jangan pada ribut di kelas, dan jangan ada yang diluar. Dan kamu Randy gunakan waktu luang ini untuk berkenalan dengan teman barumu. Jangan lupa kasih biodata kamu kepada sekretaris." Beliau menunjuk kearah tempat duduk Nindy.

"Baik Bu", ucapnya tak lupa tersenyum setelah selesai berbicara.

Randy berjalan perlahan tetapi pasti menuju meja Nindy. Sepertinya dia harus mencairkan masalah di antara mereka, baru saja cewek dihadapannya mau memberikan senyum termanisya tahu-tahu malah dicuekin. Detik itu juga dia langsung mengurung niat untuk bertanya.

"Lo ngapain ke meja gue??" cetus Nindy.

"Lo tuli ya. Gue kan di suruh kasih biodata" Randy mengangkat bahu.

"Oh.. Sini biodata lo dan sekarang lo pergi dari meja gue."

"Sebelum lo suruh gak bakalan lama-lama gue disini", kesal Fikri.

"Bagus deh", balas Nindy.

***

Selama pelajaran berlangsung si anak baru asik dengan handphonenya, tanpa sedikitpun memperhatikan pelajaran Bu Rani, padahal dia adalah anak baru masuk beberapa jam yang lalu.

Pelajaran Bu Rani selesai digantikan dengan pelajaran Bu Riana, guru Sejarah yang sangat...sangat...sangat menbosankan.

Tidak ada candaan kalau belajar bersamanya hanya terdengar ocehan yang membuat para siswa disini bisa tertidur pulas.

Baru setengah jam pelajaran itu berlangsung hampir murid pada tepar di meja masing-masing. Beberapa saat kemudian terlihat si murid baru bangun dari kursinya, lalu kedepan dan meminta izin untuk ketoilet.

20 menit berlalu, dan Randy belum kembali sama sekali. "Nindy" panggil Bu Riana dari depan.

"Iya Bu" kata Nindy seraya berjalan menuju ke arah meja guru yang berada di pojok kiri.

"Anak baru itu kemana yaa??? Sudah 20 menit berlalu dia tidak balik-balik dari toilet yaa??" Kata Bu Riana sambil mengabsen anak cowok dari kelas Nindy yang sering cabut jam pelajaran dengan lirikan matanya.

"Nindy kemari sebentar nak" panggil Ibu Riana.

"Tolong kamu cek si anak baru itu apa dia ada di toilet atau malah kekantin??"perintah Bu Riana.

"Kenapa harus saya bu?? Kan ketuanya Galih".

"Gak apa-apa kamu aja si Galih udah keluar ambil buku latihan kalian".

"Ya udah Bu saya pergi ngecek dulu, oia Bu kan dia anak baru kenapa udah berani sih buk??".

"Cepat kamu liat ya nak".

"Yaa Bu" seraya Nindy menyalami Ibu Riana.

Nindy pun keluar dari kelasnya menuju toilet untuk mengecek si anak baru itu.

***

Jangan lupa voment nya yaa guys 😊😊😊
Follow ig aku nindayanisalman
Gmna yg diatas masih typo yak??
Masih bingung nihh 😅😅

Sekretaris Kelas vs Bad Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang