Pagi itu adalah hari minggu yang cerah terdengar suara burung berkicauan membuat hati merasa damai, di lengkapi dengan angin sepoi-sepoi yang berhembusan di pagi itu.
Di dalam kamarnya Nindy yang masih berada di alam bawah sadar, tiba-tiba terbangun di karenakan suara handphonenya berbunyi yang tertera di layar kaca Randy.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
"Ndy, ke taman yok ngerjain tugas Matematika"
"Jam berapa Ran?"
"Sekitaran jam 9 nanti gue jemput"
"Oke Ran"
Mereka pun mengakhiri pembicaraannya. Tiba-tiba dari pintu utama terdengar suara seseorang yang memberi salam. Laura saat itu sedang di dapur memanggil Nindy. "Nak tolong bukakan pintu ada tamu, coba lihat siapa yang datang"
"Baik Bu" sembari berjalan ke arah pintu utama.
"Wa'alaikumsalam" balas Nindy saat membukakan pintu.
"Pagi Ndy, sibuk enggak?"
"Eh lo Al" Nindy sempat kaget.
Terdengar suara Laura, ibunya " Siapa Ndy, suruh masuk jangan di luar.
"Masuk Al"
"Makasih Ndy"
"Duduk dulu yaa, gue ke dapur dulu"
"Jangan repot-repot Ndy"
Tanpa mengindahkan perkataan Aldy. Nindy bergegas menuju dapur. Beberapa menit kemudian Nindy kembali dengan membawakan secangkir teh hangat.
" Diminum Al"
"Btw thanks yaa, Oia Ndy lagi sibuk enggak?"
"Ada sih mau kerjain tugas Matematika"
"Barengan yok, gue kesini mau ajak Lo"
"Tapi...."
"Tapi apa? Lo enggak seperti biasanya Ndy"
"Tadi.... Tadi Randy ngajak gue juga ngerjain tugas bareng"
"Gue gabung yaa, pliiss" Aldi memasang muka penuh permintaan.
"Iyaa, iyaa deh Lo boleh gabung"
Selang beberapa saat, terdengar dari luar suara motor matic. "Assalamu'alaikum" ucap seseorang.
"Wa'alaikumsalam, e Randy masuk dulu"
"Iyaa Ndy"
Randy masuk dengan perasaan tidak nyaman karena ada seseorang yang tidak disukainya ada di ruang tamu yaitu Aldy.
"Ngapain lo di sini? Yang membuat kening Aldi mengerut melihat kedatangan Randy.
"Justru gue yang tanya lo ada urusan apa di sini hah? Timpal Aldi.
"Gue ada janji lah sama Nindy mau buat tugas matematika" balas Randy.
"Gue juga..." pembelaan Aldi disela oleh Nindy.
"Sudah, sudah jangan ribut kalian pada mau buat tugas matematika kan? Nah sekarang kita ada bertiga nih, kenapa nggak kerja sama saja biar cepat kelar tugas kita."
"Oke deh" jawab Randy dan Aldi serempak.
"Gila saja lo Al, padahal duluan gue yang mau ajak Nindy keluar" Randy membatin.
"Tau ada lo, malas dah aku di sini" gumam Aldi.
"Kan enak suasana begini kalian enggak bertengkar, adem liatnya" senyum Nindy.
Mereka bertiga pun akur saat mengerjakan tugas, tanpa mereka sadari jam telah menunjukkan pukul sebelas siang. Randy dan Aldi sudah berpamitan pada Nindy dan ibunya.
***
Hari senin, yang menurut setiap orang adalah hari yang paling tidak disukai, padahal dia tak pernah salah apa-apa hehe. Kenapa tidak, mungkin menurut mereka hari senin banyak aktivitas yang harus mereka kerjakan, canda senin.Suasana kelas Nindy tidak seperti biasanya karena ada salah satu manusia yang tidak hadir, yaitu si bad boy kelas mereka. Siapa lagi kalau bukan Randy, si biang keluar kelas saat pelajaran berlangsung. Guru mata pelajaran biologi bertanya kepada murid kelas tersebut, "anak-anak ada yang tahu Randy kenapa tidak masuk kelas hari ini?" Ada beberapa siswi melirik ke arah Nindy.
"Tidak ada bu, jangankan kami bu, wali kelas saja tidak memberikan kabar" jawab salah satu siswa yang duduk di bangku paling pojok.
"Ya sudah jangan pada ribut lagi, ibu akan melanjutkan pelajaran minggu lalu.
"Baik bu"
Tok tok...
Sontak semua isi kelas memerhatikan ke arah suara tersebut. Ibu Rini selaku wali kelas mereka membawa amplop berwarna putih untuk diberikan kepada ibu Dewi. Setelah itu wali kelas mereka keluar menuju kantor dewan guru.
Ibu Dewi membuka isi amplop tersebut, terdapat keterangan dari Randy kenapa tidak masuk sekolah dan tertera tanda tangan orang tua Randy. "Anak-anak ini surat dari orang tua Randy bahwa dia sedang sakit."
Tiba-tiba ada perasaan yang membuat Nindy khawatir dengan keadaan Randy. Tetapi dia mencoba menepis perasaan tersebut. "Ngapain gue harus peduli sama dia" gumam Nindy.
"Ndy, kenapa lo engga tahu sih si Randy sakit?" bisik Febi.
"Memangnya gue siapa nya tau segala hal bii?"
"Bisa saja Ndy"
"Sudah sudah bii, fokus dulu sana sama pelajaran", elak Nindy.
***
Di kantin Nindy dan Febi telah duduk di tempat biasa mereka nongkrong saat jam istirahat, dari arah sana Aldi melambaikan tangan kepada Nindy, namun dia tidak melihatnya, Febi yang melihatnya dia melambai tangan ke arah Aldi, agar bergabung dengan mereka.
Aldi yang berada di depan Nindy, "lo kenapa Ndy? Lagi mikirin si anak baru itu lagi?
"Mana ada Al" Sanggah Nindy.
"Bagus deh Ndy."
"Kalian makan apa?" Tanya Febi.
"Samakan saja Bii" Jawab mereka serempak.
"Oke."
Setelah lima belas menit di kantin mereka pun bergegas kembali menuju kelas.
🔸🔸🔸
Maaf kawan-kawan baru update lagi🙏🙏
Semoga menghibur yaa, voment yaa🖤Kunjungi ig ku @nindayanisalman
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekretaris Kelas vs Bad Boy
Storie d'amoreGadis baik memang selalu lebih menarik. Tingkah laku mereka yang baik, perhatian, sopan santun, dan suka membantu orang yang kesusahan. Begitu juga dengan Nindy Anastasya, siswi SMA Negeri 3 Bandung yang menjadi "Sekretaris Kelas" karena tingkah l...