I PREFER YOUR COMMENT THAN YOUR VOTE :)
_______________________________"Kang Seulgi, would you be mine?"
Hening..
Seulgi memikirkan tentang isi surat yang ada di kotak kecil itu. Jimin tau Seulgi sedang bingung saat ini. Ia mendekati Seulgi dan meraih tangan kiri Seulgi dengan tangan kanannya.
"Aku cuma mau jawaban darimu sekarang" pinta Jimin dan meraih tangan kanan Seulgi dan ia mendekatkan jarak di antara mereka.
Keadaan Seulgi saat ini sungguh kacau. Ia tersipu malu namun juga tidak dapat mengelak rasa bahagia yang ada di dirinya.
Ia menundukkan kepalanya malu.
Hingga Seulgi menganggukan kepalanya sebagai jawabannya dengan kepala menunduk.Jimin melihatnya dengan jelas walaupun saat ini Seulgi sedang dalam keadaan menunduk. Jimin membulatkan matanya, ia juga tak dapat menahan rasa bahagianya saat ini. Sedari tadi,
Jimin berusaha menutup rasa gugupnya takut akan ditolak dan takut Seulgi akan menjauh darinya. Namun ini kebalikan dari semua yang ia pikirkan. Seulgi menerima Jimin.
"Seul, kau serius?!!" seru Jimin menanyakan Seulgi untuk meyakinkan.
Lagi-lagi Seulgi menganggukan kepalanya. Jimin tidak dapat menahan rasa girangnya dan melompat-lompat di tempat."Angkat kepalamu. Jangan menunduk" pinta Jimin. Seulgi menuruti Jimin tanpa bicara apapun, ia mengangkat kepalanya dan kini menatap persis wajah Jimin hanya berjarak satu jengkal darinya.
Jimin tertawa kecil melihat reaksi Seulgi. Terlihat dari wajah Seulgi bahwa ia sedang tersipu malu.
"Apa kau terkejut?" tanya Jimin masih dengan jarak yang tipis di antara mereka.
Seulgi menggelengkan kepalanya dan berusaha untuk menghindari eye-contact dengan Jimin."Lihat aku, jangan memalingkan matamu" kata Jimin. Seulgi menggelengkan kepalanya lagi. Dengan terpaksa Jimin menangkup wajah Seulgi dengan kedua tangannya dan mengarahkannya agar menatap Jimin. Seulgi terkejut dan membulatkan matanya.
"Jadi apa jawabannya?" tanya Jimin meyakinkan sekaligus menjailinya.
Seulgi menganggukan kepalanya dan masih menatap Jimin.Jimin sudah tidak kuat, Seulgi terlalu lucu. Ia refleks mencubit kedua pipi Seulgi dan menggoyang-goyangkannya.
"Sakit" rintih Seulgi pelan.
"Hehe maaf, kau lucu sekali sih" puji Jimin dan menyubit pipi Seulgi untuk terakhir kali dan membuat Seulgi meringis.
Jimin mengelus pipi Seulgi untuk meredakan rasa sakitnya. Lalu ia merentangkan tangannya minta berpelukan dan langsung disambut oleh Seulgi.
Pelukan pertama yang pernah ia dapatkan dari seorang pria yang ia cintai selain ayahnya dan kakaknya. Selama ini ia hany bisa melihat adegan seperti ini di drama tapi mulai hari ini ia akan selalu bisa merasakannya.
"Saranghae" bisik Jimin tepat di telinga Seulgi. Ia tersenyum dan membalas,
"Aku juga"Mereka menyudahi pelukan mereka dan perlahan Jimin mendekati wajahnya dengan Seulgi berniat untuk mencium keningnya, hanya tinggal 5 cm saja sebelum...
Bugg..!
Seseorang memukul kaki Jimin sangat keras dari belakang.
"Tau tempat, bodoh" cibir seseorang yang memukul kaki Jimin. Ia hanya cengengesan menatap kedua sahabatnya itu Taemin dan Taehyung.
Seulgi tidak dapat menyembunyikan rasa kagetnya. Ia baru tersadar kalau mereka merencanakan ini semua."Aku akan menceritakannya padamu" kata Jimin mengetahui apa yang dipikirkan Seulgi.
"Lebih baik cari tempat aman dulu" sahut Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS IS LOVE (사랑이야) [COMPLETE]
Fanfiction[COMPLETE] - - - - Kang Seulgi Gadis dengan segudang bakat dan berparas cantik. Siapa sangka? Ia belum pernah merasakan yang namanya pacaran bahkan jatuh cinta pun tidak. Yang hanya dia lakukan adalah berlatih, berlatih dan berlatih. Sampai ketika...