21. Somethin' Kinda Crazy

2K 223 11
                                    

I PREFER UR COMMENT THAN UR VOTE :)
Jangan lupa buat cek note dari KSH di akhir part chapter ini ;)
______________________________

Sungai Han

Seulgi dan Jimin. Keduanya baru saja keluar dari kedai es krim. Keduanya kembali berjalan di bawah langit yang sudah menggelap.

"Ah iya, jadwal tour lanjut kapan?" tanya Seulgi membuka suara.

"Tournya  3 minggu lagi tapi latihannya dimulai besok" terang Jimin.

Seulgi mengangguk-nganggukkan kepalanya,
"Pasti lelah sekali" gumam Seulgi kecil namun tetap bisa didengar oleh Jimin.

"Kau bilang apa?" tanya Jimin pura-pura tidak dengar.

"Ah tidak apa-apa" elak Seulgi

"Kau pasti bilang bahwa kau akan merindukanku kan?" goda Jimin.

Seulgi memukul kepala Jimin pelan,
"Tidak. Aku tidak akan merindukanmu" kata Seulgi datar.

"Tch... percaya diri sekali, lihat saja pasti kau akan merindukanku" ungkap Jimin.

"Tidak akan" elak Seulgi.

"Terserahmu saja sih"
"Tapi tidakkah sepasang kekasih yang sedang berjauhan harus saling merindukan satu sama lain?" goda Jimin lagi.

"Huh?! E..eum..eum.. tentu saja" kata Seulgi yang mendadak kikuk. Jimin tertawa melihat reaksi yang Seulgi tunjukkan.
"Tapi, memangnya kita sepasang kekasih?" tanya Seulgi balas dendam.

Jimin merasa sensitif seketika,
"Oh jadi kita bukan sepasang kekasih? Baiklah, kau pulang sendiri saja"

"Ya sudah, aku pulang sekarang" kata Seulgi dan berjalan mendahului Jimin.
Mata Jimin membulat, ia mengejar Seulgi yang berada di depannya dengan langkah cepatnya. Ia menarik tangan kanan Seulgi.

"Eits.. Jangan marah lagi dong, sini" tarik Jimin tangan Seulgi dan menyuruhnya untuk mendekat lagi. Seulgi sebenarnya masih ingin marah tapi ia terseret oleh Jimin mengingat Jimin lebih kuat.
Jimin menangkap kedua pipi Seulgi dengan satu tangannya.

"Kalau kamu pulang sendiri, nanti beruang kesayanganku ini diambil orang. Nanti ribet jadinya" kata Jimin gemas sambil menekan-nekan pipi Seulgi.

"Oakoe toak poedouli, oitoe boekoan oerusankoe"
kata Seulgi berusaha bicara dengan mulutnya yang terapit tangan Jimin.

"Ngomong apaan sih eum?" tanya Jimin gemas. Sedangkan Seulgi hanya menunjuk" mulutnya yang terapit menggunakan jarinya.
Saat itu juga Jimin sadar dan melepaskan tangannya dari mulut Seulgi.

"Aku tak peduli, itu bukan urusanku" ulang Seulgi.

"Masalahku bukan itu, masalahnya nanti pasti kau sedih jika kehilanganku. Bagiku bukan perkara besar untuk menaklukkan mu kembali" kata Jimin percaya diri.

Kedua pipi Seulgi memerah akan ucapan Jimin. Ia benar-benar tak tahan dengan perkataan Jimin yang kelewat percaya diri.

"Ya! Jimin-ah, bisakah kau berhenti menyombongkan dirimu itu?"
"Kalau apa yang kau katakan itu benar, aku tak masalah, tapi apa yang barusan kau katakan itu tidak ada yang benar sama sekali ck" geram Seulgi.

"Terus kalau aku tak mau diam bagaimana?" tantang Jimin sambil menaikan dagunya sedikit dan mendekat ke Seulgi.

"Aku akan menjahit mulutmu itu" jawab Seulgi.

"Hanya itu? Aku tidak takut sama sekali" kata Jimin santai.

Seulgi merasa benar-benar kesal sekarang.
"Begitu? Kalau begitu aku akan—"

THIS IS LOVE (사랑이야) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang