[8]

3.6K 416 27
                                    

Fanfiction NaruHina

Cast: Naruto and others Belong Masashi Kishimoto

Genre: Hurt

Rating: T semi M

Warning: cerita pairing NaruHina enggak suka silahkan tekan tanda 'back'. Beri vote jika suka jangan jadi dark readers yang ngumpet-ngumpet bacanya hargai karya saya dan adik saya. Beri kritik dan saran yang baik dan sopan jangan asal bacot kayak sampah!!! Thanks yang udah vote apalagi memberi komentarnya tanpa kalian cerita ini hanyalah menjadi karya buangan.

fyi; only call me 'mawar or thorn[duri]' *kok gue rada emosi ya? yang ikutin ni akun seribuan tiba yang vote mentok di 100 aja ayolah guys gue butuh vote kalian untuk tambahan energi untuk buat part selanjutannya setidaknya gue bisa senyum-senyum kayak orang gila jika yang vote tembus 150. yuk buru divote jangan selalu menjadi dark readers maaf juga enggak bisa balas coment kalian satu-satu tapi gue tetep baca kok dan terkadang rada kayak orang sinting bacanya karena senang akan respond kalian. stay tune and always vote and comment your vote my saving energi ;)

Author pov

Hinata menatap naruto yang sedari tadi merengek agar ikut masuk kedalam sekolahnya padahal ia pagi ini harus kerja.

"naruto aku mau kerja dulu" ujar hinata menahan tarikan naruto. Naruto menggeleng kencang dan masih menarik-narik hinata sehingga beberapa anak dan orang tua menatap bingung mereka.

Tanpa sadar anak-anak yang lain ikut datang menarik tangan hinata yang lain, menarik tas dan ujung bajunya seolah diriinya adalah mainan.

"was....was...." teriak naruto kepada anak-anak yang masih asik menarik hinata. Seolah melarang orang lain selain dia menarik hinatanya. Hinatanya?

"astaga nak ayo lepas" beberapa orang tua mulai menarik anak-anak mereka namun anak-anak itu masih asik menarik-narik hinata dari segala arah.

"aarrrgghhh" teriak hinata disaat seorang anak menarik rambutnya yang sudah ia kucir satu. Naruto yang mendengar teriakan dan melihat seorang bocah menarik rambut hinatanya membuat ia melepaskan tarikannya dan malah menarik tangan bocah yang masih asik menarik rambut hinata.

"as....as...as..." pekik naruto namun membuat tarikan dirambut hinata semakin kencang membuat air mata hinata terlihat diujung matanya. Ia berjongkok dan berusaha dengan lembut melepaskan tangan kecil yang masih asik menariknya.

"ssshhhh, tolong lepaskan tanganmu" ringis hinata. Ringisan itu terdengar jelas di telinga naruto dan naruto semakin menarik tangan bocah yang masih asik manarik sambil tertawa.

"LEPAS"  teriak naruto kencang membuat bocah yang menarik rambut hinata menghentikan tawanya dan menatap kearah naruto. Manik bocah itu berkaca-kaca dan malah menangis kencang.

"rey" panggil seseorang sambil berjongkok dihadapan sang bocah menatap kearah tangan mungil yang masih menggenggam rambut hinata.

"lepas nak" ucap ibu itu sambil berusa melepaskan genggaman tangan kecil itu dan akhirnya berhasil. Sang ibu mengendong bocah itu lalu membungkuk meminta maaf.

Hinata hanya tersenyum tipis lalu mengangguk. Ia memperbaiki rambutnya yang kusut dan kembali memperbaiki ikatannya. Ia menatap naruto yang berdiri di hadapannya dengan menunduk.

"maaf" ujar naruto lancar. Hinata tersenyum senang. Tadi ia juga terkejut saat naruto berteriak 'lepas' dengan lancar. Ia berjalan kearah naruto lalu mengelus rambut itu dan mengecupnya. Naruto mendongak agar bisa menatap hinata. Hinata dengan cepat mengecup bibir naruto.

Rona merah menghiasi wajah naruto walaupun samar. Ia memeluk hinata membenamkan wajahnya di ceruk leher hinata. Hinata membalas pelukan itu dan mengelus rambut naruto. Sungguh ia menyukai moment ini.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang