[3] Her

4.1K 367 12
                                    

Author pov

Manik violet hinata menatap datar pemuda yang saat ini duduk di sebuah sofa mewah diruang tamu. Sejak kejadian membantunya berdiri tadi jinata mempersilahkan sang bos duduk disana.

"Wah, menma-san lama tak berjumpa" kushina muncul dengan senyum manisnya.
Menma menolah. Manik merahnya menatap kushina yang berjalan kearahnya.

"Lama tak berjumpa uzumaki-san" menma berdiri dari duduknya lalu membungkuk.
Kushina duduk disofa single lalu mengibaskan tangannya.
"Kau selalu saja memanggilku begitu"

"Tapi memang anda inginnya begitukan? Tak terikat oleh marga suamimu?" ucap menma lalu ikutan duduk.
Hinata duduk dengan tenang mendengar ucapan kedua pasang manusia berbeda umur itu.

"Ada keperluan apa kau kemari?" tanya kushina.
Menma tersenyum tipis lalu menoleh menatap hinata.
"Aku kehilangan serigala berbulu dombaku" jawabnya tak mengalihkan tatapannya kearah hinata.

Kushina menyerngit bingung "maksud anda?"
Menma berdiri lalu berkata "ini" ia menyerahkan sebuah map biru kepada kushina yang diterima dan dibaca langsung oleh kushina.

Manik kushina membulat dan tatapan tajamnya mengarah kearah hinata.
"Apa maksud semua ini?"
Hinata hanya diam. Seolah pertanyaan itu tak tertuju kepadanya walaupun pancaran kemarahan itu tepat mengenai dirinya.

"Kau baru semalam menikahi anakku dan sekarang kau malah menginginkan menma juga?" ucap kushina tak percaya.
Hinata mengerutkan keningnya tak mengerti setahunya map biru itu hanya berisikan surat pemecatannya.

Kushina melempar map itu kepada hinata membuat hinata terburu-buru membacanya.

'Saya yang bertanda tangan dibawah ini, hyuuga hinata. Membuat kesepakatan akan tinggal dirumah mr. Menma selama satu tahun penuh.
Saya bisa kembali kerumah saya jika mr. Menma mengizinkan.
Sekian pernyataan dari saya'

Pancaran kemarahan hinata semburkan kepada pemuda yang menyeringai saat ini.
Tanpa perduli hinata merobekkan map itu dan mencampakkan kehadapan wajah menma.

"Kau kira aku apa ha? Apa kau tak punya muka ha? Jangan karena kedudukanmu kau bisa membuatku menjadi binatang peliharaanmu" ucap hinata tajam.
Menma tertawa terbahak-bahak "bukankah aku sudah mengatakan jika tujuanku kemari untuk mendapatkan kembali serigala berbulu dombaku? Aku tak menyangka ia tersesat kemari?"

"Tutup mulut mu berengsek"

Plak

Wajah hinata tertoleh kesamping rasa panas menjalar dari pipinya.
"Berani sekali kau menyebutnya berengsek? Kau kira kau siapa ha?" amuk kushina menatap hinata nyalang.

Hinata menyentuh pipinya yang memerah ia bisa merasakan rasa besi akibat darah yang keluar dari sudut bibirnya.
"Dasar wanita murahan, kau harus tahu posisimu. Kau mungkin memegang marga namikaze tapi disini dirumah ini kau tak lebih dari seorang pembantu" maki kushina.

Menma menatap datar drama picisan itu ia mendesah pelan.
"Saya harap saya menerima tanda penyesalan akibat ucapan menantu anda ini. Hah... Dia orang pertama yang menyebutku seperti itu"
"Maaf, menma-san saya pastikan dia meminta maaf kepada anda" ucap kushina mulai meredakan amarahnya.

Menma berjalan kearah hinata dengan jari telunjuknya ia mengangkat dagu hinata.
Mendekatkan wajahnya dan berkata "tentu saja, ia harus menghadapku seorang diri"

Hinata memalingkan wajahnya kesamping sama sekali tidak perduli akan ucapan menma.
Menma menyeringai lalu membisikkan sesuatu.
"Action"

Hinata menatap bingung menma tapi ia sama sekali tak perduli akan ucapan menma ia malah mundur beberapa langkah.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang