[9]

3.6K 388 12
                                    

Fanfiction NaruHina

Cast: Naruto and others Belong Masashi Kishimoto

Genre: Hurt

Rating: T semi M

Warning: cerita pairing NaruHina enggak suka silahkan tekan tanda 'back'. Beri vote jika suka jangan jadi dark readers yang ngumpet-ngumpet bacanya hargai karya saya dan adik saya. Beri kritik dan saran yang baik dan sopan jangan asal bacot kayak sampah!!! Thanks yang udah vote apalagi memberi komentarnya tanpa kalian cerita ini hanyalah menjadi karya buangan.

will private so you know what are you doing ;) isn't protest if read our bio you must follow the first

Author pov

Hinata hanya diam saat kushina menariknya keluar. Manik violet itu menatap kearah naruto yang juga menatapnya. Hinata ingin berteriak meminta maaf namun lidahnya terasa kelu mengeluarkan satu kata. Hinata menundukkan kepalanya kebawah tidak sanggup menatap lama manik biru milik naruto.

"DASAR JALANG MENJIJIKKAN" teriak kushina sambil mendorong hinata sehingga jatuh kelantai. Hinata hanya bisa menundukkan kepalanya. Pipinya basah oleh air mata.

Menma menatap datar kejadian yang tersaji di hadapannya itu, ia menoleh kearah naruto yang berdiri mematung disana. Ia mendekat dan menatap tepat kearah mata naruto.

"seorang autis sepertimu bisa apa? Istrimu di perlakukan seperti itu dan kau hanya diam disini seperti patung autis yang tidak berguna" bisik menma lalu tersenyum miring.

Naruto berjalan melalui menma membuat menma menatap bingung naruto. Naruto berjalan kearah hinata lalu menarik lengan hinata agar berdiri. Hinata tertegun melihat naruto yang berdiri di hadapannya saat ini. Naruto menghapus air matanya dan menarik hinata masuk.

"naruto apa yang kau lakukan" ujar kushina saat sang anak melewatinya dan membawa hinata namun naruto tak perduli ia tetap berjalan dan menaiki tangga.

"oh Tuhan.... Naruto!!!!" pekik kushina saat naruto sudah masuk kekamarnya. Ia menatap menma yang menatap kelantai atas.

"sangat menarik..." menma menolehkan kepalanya kearah kushina yang saat ini  menatapnya juga.

Menma melewati kushina lalu terhenti "aku semakin suka permainan ini" dan setelahnya ia kembali berjalan.

.

.

.

Warning!!!! Skip if don't like this content!!!

Naruto mendudukkan hinata di pinggir ranjang ia bisa mendengar isakan kecil hinata. Ia mengelus rambut hinata lembut ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Hinata sering mengusap rambutnya jadi tidak masalah melakukannya juga.

Hinata merasakan dadanya terasa nyeri saat merasakan sapuan lembut di kepalanya. Hinata menghambur kepelukan naruto menutup seluruh wajahnya di perut rata naruto.

"hiks...ma...maaf" isak hinata kali ini tangisnya pecah. Sungguh ia masih mengingat jelas tatapan kecewa dan sedih yang naruto pancarkan saat menma menciumnya. Sungguh ia sudah memberontak saat itu.

Naruto mengangguk pelan namun tidak bisa hinata lihat ia masih terisak di pelukan naruto. Naruto melepaskan pelukan itu mendorong hinata berbaring di ranjang. Ia bisa melihat dengan jelas wajah sembab hinata.

Naruto merangkak keatas tubuh hinata menyanggah tubuhnya dengan lengan di kedua sisi kepala hinata menatap lekat wajah hinata. "maaf...maafkan aku kumohon...." Isak hinata lagi.

Naruto menyambar cepat bibir yang memerah serta sedikit membengkak itu. Melumat bibir atas dan bawah hinata. Hinata hanya diam meresapi ciuman naruto. Naruto menarik tangan hinata agar mengalung di lehernya dan hinata tidak menolak. Hinata membuka mulutnya saat lidah naruto menjilat bibirnya. Lidah mereka bertemu memberi rasa yang berbeda dari sebelumnya.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang