[5]

5.2K 477 17
                                    

Fanfiction NaruHina

Cast: Naruto and others Belong Masashi Kishimoto

Genre: Hurt

Rating: T semi M

Warning: cerita pairing NaruHina enggak suka silahkan tekan tanda 'back'. Beri vote jika suka jangan jadi dark readers yang ngumpet-ngumpet bacanya hargai karya saya dan adik saya. Beri kritik dan saran yang baik dan sopan jangan asal bacot kayak sampah!!! Thanks yang udah vote apalagi memberi komentarnya tanpa kalian cerita ini hanyalah menjadi karya buangan. 



Hinata pov

Hidupku berbeda dari hidup mereka yang lain. Menikah dengan seorang pemuda yang memiliki kekurangan demi melunasi hutang yang di tinggalkan oleh kedua orang tuaku yang sudah meninggal. Aku tidak mengira akan mendapatkan perlakukan yang tidak manusiawi di rumah ini. Namun bukankah ini masilah permulaan? Aku akan mencoba bertahan jika tidak sanggup maka aku akan memilih mati.

Hari berganti dengan sangat cepat. Pagi hari yang cerah kembali hadir menyapa para manusia di dunia ini. Aku menata piring dan gelas di atas meja makan berbentuk persegi panjang. Ku alihkan mataku kearah tangga yang dimana kedua mertuaku menuruni tangga dengan pakaian rapi dan mewah. Tak lama seorang pemuda berambut blonde turun dengan kaos putih berkerah v dan celana jeans abu-abu ia turun dengan menunduduk kearah lantai.

Ia mangkat kepalanya dan aku tertegun saat ia menatap tepat kearahku, bisa kulihat lingkaran hitam di kedua matanya. Apa yang terjadi dengannya?. Kulangkahkan kedua kakiku kearahnya dan mengelus rambutnya namun kembali ia menepis tanganku. Ia melangkah untuk duduk dengan tenang di bangkunya.

Menghela nafas kulangkahkan kakiku kedapur dan meletakkan omelet di piring naruto dan tersenyum kearahnya. Namun ia malah menyingkirkan piringnya. Aku menatap heran naruto pagi ini padahal tadi malam ia menjadi pemuda yang baik.

"ini sayang makanlah" kuedarkan pandanganku kearah mertuaku. Kushina. Ia memberikan piringnya yang berisi dua lembar roti yang sudah di olesi selai coklat. Naruto mengulurkan tangannya dan mengambil selembar roti dan memakannya sambil menunduk.

Kuletakkan secangkir susu coklat kearah naruto namun ia malah menatapnya dan berdiri dengan roti yang masih di pegangnya.

"naruto mau berangkat?" suara khas milik minato terdengar saat naruto berlalu dari meja makan. Naruto tidak menjawab ia malah berjalan dengan focus kepada selembar roti. Kukejar dia dan menahan lengannya. Ia berhenti melangkah.

"ayo kuantar" ujarku sambil mengambil tas transformers merahnya namun ia malah merebut tas itu dari tanganku menatap marah kearaku.

"uh...jauh..." racaunya sambil mendorong bahuku kebelakang. Manikku berkaca-kaca. Penolakan lagi.

"tapi naruto aku-" ku hentikan tanganku yang hendak menjangkaunya karena telapak tangan kananku yang dibalut perban. Ku turunkan tanganku dan menyembunyikannya darinya di belakang punggungku. Aku tersenyum tipis lalu kembali melanjutkan kalimatku "aku akan mengantarmu sampai kedepa saja kalau begitu"

Namun naruto masih berdiri mematung disana. Ia menatap kearah tangan kananku yang kusembunyikan. Ia berusaha menjangkaunya namun aku malah menghindar.

"iat...iat..." rengeknya sambil berusaha meraih tangan kananku. Namun kembali aku mengindar darinya. Sungguh aku tidak ingin ia melihat ini.

"well...well...well pagi-pagi begini kalian sudah bermain kucing-kucingan" suara baritone seseorang yang sangat ku kenal membuatku dan naruto menoleh. Cih, kenapa bajingan itu ada disini.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang