21

5.4K 376 43
                                    

Fanfiction NaruHina    

Cast: Naruto and others Belong Masashi Kishimoto

Genre: Hurt

Rating: T semi M

Warning: cerita pairing NaruHina enggak suka silahkan tekan tanda 'back'. Beri vote jika suka jangan jadi dark readers yang ngumpet-ngumpet bacanya hargai karya saya dan adik saya. Beri kritik dan saran yang baik dan sopan jangan asal bacot kayak sampah!!! Thanks yang udah vote apalagi memberi komentarnya tanpa kalian cerita ini hanyalah menjadi karya buangan.

Author pov

Hinata membuka pintu kamarnya pelan dan menatap kearah ranjang yang dimana terlihat naruto yang duduk disana. Hinata tersenyum tipis lalu berjalan kearah ranjang dan menaiki duduk dihadapan naruto.

Ia duduk sambil menatap naruto yang sepertinya melamun, ini kali pertama hinata melihat naruto melamun padahal selama ini naruto merupakan anak yang aktif. Ia melambaikan tangannya diwajah naruto namun tidak ada hasil.

"naru~" panggilnya pelan namun naruto tidak menjawab. Ia menggeleng pelan lalu mendekatkan wajahnya dan menyatukan bibirnya dengan bibir hangat naruto.

Naruto tersentak pelan manik mereka bertemu dan saling menatap. Menyelami warna mata yang tersaji dihadapannya saat ini. Naruto terkesip ia seolah pernah melihat warna mata ini.

Hinata menjauhkan wajahnya namun naruto bergerak cepat dengan mendorong hinata pelan sehingga berbaring. Kini naruto mengambil kendali.

Menghisap bibir bawah hinata dengan kencang membuat ia mendengar suara lenguhan hinata, lidahnya terjulur membelai basah bibir hinata seolah mengerti hinata membuka mulutnya disusul kedua tangannya dikalungkan dileher naruto.

Lidah naruto masuk mengecap rasa manis dilangit-langit mulut hinata, hinata mengeram merasakan sensasi geli, hinata ikutan menjulurkan lidahnya membelai lidah basah naruto dan saling bertarung. Ia mendorong lidah naruto kembali keasalnya disusul lidahnya yang kini bertamu dimulut naruto.

Kini naruto yang mengeram disaat hinata yang mendominasi mulutnya, lidah hinata secara acak mengobrak-abrik mulutnya sensai baru bagi keduanya. Kebutuhan oksigen membuat hinata melepaskan pautannya menciptakan benang saliva.

Nafas keduanya memburu menerpa hangat wajah dihadapannya. Tangan hinata terulur mengelus pipi naruto dan tersenyum lembut.

"I don't need a perfect one, I just need someone who can make me feel that I'm only one" hinata tidak tahu apakah naruto mengerti apa yang ia katakan namun hanya kata itulah yang bisa ia pikirkan untuk menggambarkan seorang naruto bagi kehidupannya.

Mereka terdiam cukup lama saling memandang satu sama lain. Tangan naruto menyelusup kebalik punggung hinata membuat hinata tersentak kaget. Ia merasakan tangan naruto menyentuh resleting gaun malamnya. Diam-diam hinata menelan salivanya pelan. Ia menatap naruto yang juga menatapnya.

Naruto menurunkan wajahnya menghisap pelan bibir hinata "bolehkah?" hinata membasahi bibirnya yang tiba-tiba kering. Namun ia sedikit menaikan badannya agar naruto dengan mudah membuka gaunnya.

Tubuh hinata mendingin disaat naruto melepaskan rangkulan hinata dilehernya ia menatap naruto yang menatapnya begitu intens. Hinata bisa melihat bayangannya dimanik biru jernih milik naruto. Matanya memejam disaat naruto menurunkan gaunnya hingga kepinggang. Ia baru ingat jika tidak memakai bra dikarenakan gaun malamnya sudah lapisi bra.

Jantungnya berdetak kencang disaat tubuhnya yang sudah dingin bertambah dingin disaat ia merasakan tubuh bagian atasnya tidak terlapisi apapun. Naruto mengecup kedua kelopak mata hinata yang masih terpejam. Hinata membuka matanya perlahan dan langsung memeluk naruto.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang