Doubboki

816 100 3
                                    

Jaejoong tengah berkutat dengan komputernya seolah deadline pekerjaan nya sudah dekat. Membolak balik laporan agar tidak ada yang salah perhitungan maupun kurang angka. Berjarak satu nol pun bisa membuat kerugian besar.

Jaejoong bekerja di sebuah hotel milik teman nya. Karena teman dekat, Jaejoong bisa mendapat pekerjaan ini dengan mudah. Tapi Jaejoong tetap mengikuti tes dan wawancara, dia tidak mau mengandalkan temannya untuk mendapat posisi di hotel ini.

Dia dipercaya pada bagian keuangan hotel, menurut teman nya Jaejoong cocok dalam mengurus keuangan karena dia sangat teliti.

"Apa pekerjaan mu masih banyak Jae? Kau masih belum mau pulang?" tanya rekan kerjanya, Kim Junsu.

"Aniyo, aku harus menyelesaikan ini sebelum lusa. Kalau kau mau pulang kau bisa duluan Suie," jawab Jaejoong menoleh pada Junsu yang sudah hendak pulang.

"Apa tidak apa apa aku tinggal kau sendiri?" tanya Junsu.

"Gwenchana, tidak ada hantu disini. Kalaupun ada syukurlah setidaknya aku memiliki teman disini," gurau Jaejoong namun membuat Junsu merinding.

"Yah, kau jangan begitu nanti kalau dia muncul betulan bagaimana? Apa kau akan berteriak minta tolong?" ujar Junsu khawatir.

"Haha, tenang saja aku bisa menangani nya, aku ini namja kuat," ujar Jaejoong bangga sambil memukulkan kepalan tangannya di depan dada.

"Terserah, aku pulang Jae dan jangan terlalu larut disini," ucap Junsu sebelum pergi meninggalkan Jaejoong sendiri.

Jaejoong kembali fokus pada komputernya, hingga suara ketukan meja membuat Jaejoong menolehkan kepalanya.

'Tidak ada siapapun' batin Jaejoong dan kembali menghadap komputernya.

Tak lama ketukan itu terdengar lagi, kali ini Jaejoong benar benar masa bodo. Jaejoong tetap fokus pada komputer nya tanpa menghiraukan suara itu lagi.

Tiba tiba di depan meja kerjanya ada sebuah tangan merambat pelan lalu suara mengerikan menyapa pendengaran Jaejoong. Jaejoong yang tengah stress karena pekerjaan nya lantas menatap tajam 'sosok' yang berdiri di depan meja kerjanya.

"Pergilah kalau kau cuma mau menggangguku," ucap Jaejoong dingin.

"Jaejoongie~~~ hihihi," ujar 'sosok' itu.

"Sajangnim, jika kau ingin menakutiku itu sama sekali tidak berguna," ucap Jaejoong kesal.

"Tidak mempan ya," ucap 'sosok' itu yang merupakan bos pemilik hotel tempat Jaejoong kerja yang tak lain teman dekat Jaejoong.

"Jangan panggil aku seperti itu saat kita hanya berdua Jaejoong ah," ucap Yunho, bos Jaejoong.

"Kita tidak hanya berdua sajangnim," jawab Jaejoong namun matanya tak lepas dari komputer.

Yunho menatap sekitar, ruangan ini tampak sepi. Hanya ada mereka berdua saja.

"Tidak ada orang lain disini," jawab Yunho setelah memperhatikan sekitar.

"Aku tidak menyebutkan jika itu orang sajangnim," jawab Jaejoong dengan nada jahil.

"Yah, kau menakutiku?" pekik Yunho. Dan dibalas gelak tawa cantik Jaejoong.

"Aigoo sajangnim, kau takut ne.. Sini kupeluk," goda Jaejoong.

"Yah, aku tidak takut. Kalau kau menawarkan pelukan aku tidak akan menolak," jawab Yunho hendak memeluk Jaejoong namun Jaejoong menghindar.

"Aku hanya bercanda, jangan kau anggap serius Yunho yah," jawab Jaejoong membuat harapan Yunho seketika jatuh.

Jaejoong mematikan komputer nya setelah menyelesaikan pekerjaan nya dan menatap Yunho yang masih menungguinya disana.

"Kenapa kau masih disini? Kau tidak pulang?" tanya Jaejoong.

"Aku menunggumu, kajja aku antar pulang dari pada naik bus," ajak Yunho lalu menggandeng tangan Jaejoong.

Diperjalanan, mereka banyak bercerita. Tentang pekerjaan juga apapun yang menyangkut pada obrolan mereka. Awalnya mereka mengobrolkan tentang pekerjaan dan sekarang berakhir membicarakan rekan kerja -yang menurut Jaejoong- menyebalkan.

Sampai di gedung apartemen sederhana yang ada di pemukiman bersih, Yunho menghentikan mobilnya.

Jaejoong memang bukan orang kaya, dia tinggal dengan Eomma dan adiknya Changmin. Appanya sudah lama meninggal karena sakit kini dirinya lah yang menjadi kepala keluarga sekaligus kakak yang bisa menjadi contoh untuk adiknya.

Yunho menghentikan mobilnya di dekat kedai doubboki yang dekat dengan gedung apartemen Jaejoong.

Mematikan mesin mobil dan ikut keluar dari mobil.

"Kenapa kau ikut keluar Yun? Ini sudah malam, kau tidak pulang?" tanya Jaejoong karena Yunho ikut keluar dari mobil.

"Aku ingin membeli doubboki dulu, kalau kau mau masuk dulu masuk saja," ucap Yunho mengijinkan Jaejoong masuk dulu.

"Tidak, aku akan menunggumu hingga pulang baru aku masuk. Sana beli keperluanmu," ucap Jaejoong.

Yunho tersenyum penuh arti pada Jaejoong, teman nya itu tidak pernah berubah. Tidak mau masuk ke apartemen jika Yunho belum pulang terlebih dahulu.

Yunho berjalan dengan Jaejoong dibelakangnya menuju kedai doubboki disisi jalan apartemen Jaejoong. Saking seringnya mereka kemari, bahkan ahjumma pemilik kedai sampai hafal dengan Yunho dan Jaejoong.

"Ahjumma, aku pesan doubboki, oden dan sundae nya masing masing 3 porsi ne," ucap Yunho pad Ahn ahjumma.

"Ne, apa kalian habis pulang kerja? Kalian tampak sangat lelah," ucap Ahn ahjumma pada dua namja di depannya.

"Ne ahjumma, sebenarnya hanya Joongie yang lembur," jawab Yunho.

"Aigoo, dia kadang lupa waktu kalau sudah berhubungan dengan apa yang dia kerjakan," balas Ahn ahjumma membuahkan gelak tawa dari Yunho sedangkan Jaejoong cemberut.

"Ja, ini. Dan khusus untuk anak anak kesayangan ahjumma Yunho, ahjumma beri diskon," ucap Ahn ahjumma ramah.

"Aku tidak ya? Yasudah," ujar Jaejoong cemburu.

"Jaejoongie juga," tambah Ahn ahjumma membuat Jaejoong ikut tersenyum.

Setelah membayar, "Sudahkan? Sana pulang," usir Jaejoong.

Yunho menatap Jaejoong, mengambil lengan Jaejoong dan memberikan bungkusan doubboki itu pada Jaejoong.

"Ini untukmu, juga untuk Eomma dan Changmin. Aku pulang," ujar Yunho singkat lalu memasuki mobilnya dan segera pulang.

Jaejoong tersadar saat mobil Yunho sudah menjauh. "Ige mwoya?" tanya Jaejoong setelah sadar sambil melihat bungkusan di tangannya.

"Aigoo seperti drama.. Jaejoongie, apa kau pacaran dengan Yunho? Omo kalian sangat cocok," ujar Ahn ahjumma saat melihat drama dari YunJae tadi.

"Aish ahjumma, Yunho hanya bos ku," bela Jaejoong.

"Jadian pun tidak masalah, " goda Ahn ahjumma.

"Aish sudahlah, aku masuk dulu ahjumma," pamit Jaejoong.

"Neee" balas Ahn ahjumma menatap perginya Jaejoong.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
END

DBSK FANFIC COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang