Yunho bergabung pada Junsu, Yoochun dan paman Junsu di kedai yang cukup jauh dari pondok mereka namun masih tampak dari tempat mereka. Disana, Junsu sudah lebih tenang karena Yoochun terus merapalkan kalimat kalau Jaejoong dan Changmin akan baik baik saja.
"Yun, bagaimana keadaan Jaejoong dan Changmin?" tanya Yoochun. Junsu juga menatap Yunho penuh harap agar keduanya baik baik saja.
"Mereka baik baik saja, Changmin juga sudah sadar tadi dan akan menjaga Jaejoong. Kalian tenang saja, semoga Jaejoong segera sadar," jawab Yunho.
"Nak Yunho, kau makanlah dahulu. Tadi kau sibuk menjaga kedua temanmu hingga kau lupa makan," ujar paman Junsu.
"Tidak paman, saya tidak lapar," balas Yunho.
"Makanlah, kami sudah makan. Hanya kau yang belum makan, jadi makan atau aku akan marah," ujar Junsu membuat Yunho akhirnya makan.
Setelah makan, mereka sedikit berbincang hingga malam pun larut. Mereka terlalu larut dalam obrolan mereka hingga tidak menyadari waktu. Yoochun pamit ingin ke kamar mandi dan paman Junsu kembali kedalam rumahnya menyisakan Junsu dan Yunho yang tinggal dalam keheningan.
Keheningan terpecahkan dengan teriakan Junsu.
"ASAP!"
Yunho yang terkantuk kantuk menaikkan kepalanya terkejut. Melihat kearah yang Junsu tunjuk seketika mata Yunho membulat menyadari kalau asap itu berasal dari pondok tempat Jaejoong dan Changmin. Yunho segera berlari menuju pondok dan Junsu memanggil pamannya dan Yoochun yang masih ada di kamar mandi.
"Tidak lagi!" batin Yunho dengan perasaan takut yang mendera.
Yunho segera berlari secepat mungkin saat dari kejauhan ia lihat pondok tempat Jaejoong dan Changmin sudah terbakar dengan api yang sangat besar. Dalam hati terus menerus merapalkan doa untuk kedua orang di dalam sana. Berusaha mendobrak pintu diantara api yang sudah menyalak tidak menyurutkan Yunho untuk menyelamatkan mereka.
"Jebal, bertahanlah," akhirnya pintu terbuka dan Yunho segera masuk mendapati Changmin yang sudah sangat lemas berusaha memapah Jaejoong yang tampaknya sudah sedikit sadar namun masih lemas.
"Hyung, bawa Jaejoong hyung aku sudah tidak kuat," lirih Changmin diantara asap asap benda benda yang mulai terbakar.
"Jae, sadarlah," Yunho menepuk pipi Jaejoong pelan.
"Hyung, cepat bawa Jaejoong hyung keluar," pinta Changmin masih dengan nada lirih.
"Tapi kau--," ucapan Yunho terpotong oleh pekikan Changmin.
"CEPATLAH TIDAK ADA WAKTU!"
Dengan berat hati, Yunho mengangkat Jaejoong keluar meninggalkan Changmin yang juga berusaha keluar dari tempat itu. Diluar, Yoochun, Junsu dan paman Junsu berusaha memadamkan api dengan air dan alat pemadam hingga Yunho keluar membawa Jaejoong yang pingsan.
"Hyung!" pekik Junsu melihat Jaejoong dalam keadaan tidak sadarkan diri di gendongan Yunho dan mengikutinya menuju tempat yang suda Junsu siapkan.
"Su, Changmin masih didalam," ujar Yunho cemas.
Junsu membelalakkan matanya dan kembali ke tempat itu. Disana Yoochun dan pamannya tengah berusaha memadamkan api yang sudah sangat besar. Junsu bingung, cemas, takut dengan keadaan Changmin. Saat hendak masuk untuk mencoba menyelamatkan Changmin, Yunho menahan Junsu.
"Jangan kesana, berbahaya," ujar Yunho.
"Tapi Changmin,"
"Biar aku saja," Yunho hendak kembali namun pintu sebelumnya sudah tertutup kayu yang terjatuh dari atap dan menutupi sebagian besar pintu. Kayu itupun ikut terbakar. Yunho tidak menyerah, ia menendang kayu kayu besar itu yang sama sekali tidak bergerak. Apinya juga sudah merembet pada kayu yang menutupi pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DBSK FANFIC COLLECTION
FanfictionKumpulan cerita dari DBSK. Bisa one shoot bisa lebih juga tergantung story nya. Ada pure namja sama GS jadi jangan bingung. Bahasa amburadul dan typo bergentayangan harap maklum. Selamat membaca.