Eomma, Mianhae. Saranghae.

665 93 17
                                    

Changwook .pov.

Keluargaku bukan keluarga kaya. Aku hanya anak dari seorang buruh pabrik dan ibu rumah tangga biasa. Tidak ada yang istimewa dari ku dan keluargaku. Kami hanya hidup pas pas an dengan penghasilan Appa ku yang tidak terlalu banyak.

“Aaaaarrrrrgggh…. Eomma, aku sudah bilang dari dulu kalau aku membutuhkan uang itu,” ucap ku pada Umma yang berdiri di depanku.

“Wookie-ah mian, Eomma belum bisa memberikan nya nak. Eomma juga tidak punya uang, bagaimana kalau besok? Eomma akan usahakan sayang,” ujar Eomma masih bisa tersenyum.

Aku menghela napas lalu pergi tanpa mengucap kata apapun pada Eomma. Meninggalkan Eomma yang menatapku sedih tapi aku tidak peduli dan melanjutkan jalanku meninggalkan ruang keluarga sekaligus ruang makan di rumahku. Selalu begini, sudah sering aku melakukan ini pada Eomma, tapi kenapa Eomma tidak mengerti?

Aku berjalan kearah kamarku di lantai dua rumah ini. Rumah hasil kerja Appa sendiri semenjak menikah dengan Eomma. Aku melihat adik ku, Jung Changmin yang menatap takut kearah ku di ujung tangga. Aku hanya menatap sekilas adik ku itu lalu pergi. Sebenarnya aku malu pada adikku sendiri, aku marah marah pada Eomma hanya karena uang.

Ya, uang merupakan hal yang aku butuhkan sekarang. Kebutuhan di sekolah semakin banyak dan uang yang aku butuhkan juga semakin banyak.

Aku membuka kasar pintu kamarku dan menutup nya dengan kasar pula. Aku tidak memperdulikan Eomma dan adikku akan terkejut karena kelakuan ku ini. Aku tidak peduli.

Changwook .pov. end

Di sebuah rumah yang nampak sederhana di tengah malam, pasangan suami istri sedang berdiskusi di meja makan. Mereka adalah Mr dan Mrs Jung.

“Yeobo, uri Wookie sedang membutuhkan uang untuk sekolahnya, apa kita bisa memberinya?” tanya Jaejoong aka Mrs Jung.

“Bukan nya kau bilang kalau uang bulanan kita sudah menipis, dan aku menerima gaji masih minggu depan,” jawab Yunho aka Mr Jung.

“Ne, aku tau tapi aku kasihan dengan uri Wookie yang sedang membutuhkan uang, bagaimana kalau kita berikan saja sisa uang bulanan ini pada Wookie dan untuk seminggu ini aku akan bekerja di catering Mrs Han untuk sementara. Lumayan upahnya bisa untuk ku belikan makanan untuk kalian,” jawab Mrs Jung.

Mr Jung tampak keberatan dengan ujaran sang istri. Memijat pelipisnya untuk meringankan sakit kepalanya. Ia merasa gagal menjadi suami dan ayah yang baik bagi istri dan anak anak nya. Bahkan istrinya yang ia harapkan hanya menjadi ibu rumah tangga saja harus turun tangan bekerja demi menambah penghasilan.

“Tapi, itu akan membuatmu semakin repot sayang. Kau sudah tepat mengajar dan mengurus anak anak di rumah,” jawab Mr Jung.

“Kali ini saja, aku sudah berjanji pada Wookie kalau uang nya ada besok. Jadi, kumohon ijinkan aku bekerja kali ini saja,” mohon Mrs Jung.

Mr Jung menghela napas berat, dengan terpaksa mengiyakan permohonan istrinya, “Baiklah, hanya ini tapi tidak untuk berikutnya. Aku akan bekerja lebih keras agar bisa menambah penghasilan,” putus Mr Jung.

“Terima kasih yeobo, aku mencintaimu,” ujar Mrs Jung.

“Nado,” jawab Mr Jung.

SKIP TIME

Pagi yang cerah sudah di warnai keluarga kecil ini dengan kesibukan rutin mereka. “Wookie… Minnie… Ayo turun sarapan,” teriak Mrs Jung dari bawah.

Tak lama Changwook turun dan di ikuti Changmin yang mengenakan pakaian sekolah dasarnya.

“Makanlah dan bersiap,” ujar Mrs Jung dengan senyuman menawan nya yang tidak pernah luntur.

DBSK FANFIC COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang