The Eyes(3)

290 57 4
                                    

Yunho bingung lantas menengok ke kanan kiri atas bawah dan belakangnya namun tidak mendapati apa yang Changmin maksud.

"Maksudmu?"

"Guardian. Kau seorang Guardian Angel," ucap Changmin.

"Em, maaf Changmin ah aku tidak paham apa maksudmu tapi aku manusia. Bukan malaikat seperti yang kau maksud, jadi--"

"Kau Guardian yang dikirim untuk Jaejoong hyung," ucap Changmin memutus ucapan Yunho.

Yunho menyerit tanda semakin tak paham, memilih diam dan memberi kesempatan Changmin berbicara maksudnya. Menopang dagunya dengan tangan menunggu Changmin bicara.

"Terima kasih, hyung memberiku kesempatan bicara. Aku tau kau orang yang tepat Yunho hyung, Jaejoong hyung beruntung. Namun aku tidak tau bagaimana reaksimu jika tau fakta ini,"

"Pertama, kau adalah seorang Guardian."

"Kedua, kau memang dalam bentuk manusia, dan kau ditakdirkan sebagai Guardian Angel atau malaikat pelindung untuk Jaejoong hyung. Aku tau ini terdengar konyol namun kalian ditakdirkan akan bersama,"

"Tunggu, aku Guardian dari Jaejoong? Sungguh aku tidak mengerti apapun maksudmu Changmin ah, dan juga bagaimana kau bilang aku dan Jaejoong--"

"Biarkan aku bicara hyung, jebal" pinta Changmin. Yunho pun tidak tega dengan Changmin yang memohon seperti itu lantas diam dan mendengarkan. Meski dikepalanya sudah banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Changmin dan hal yang tidak masuk akal ini.

"Ini bukan tidak masuk akal hyung, ini nyata dan benar benar akan terjadi," ujar Changmin membuat Yunho terkejut, bagiamana anak itu tau apa yang Yunho pikirkan.

Changmin tersenyum kecut mendengar apa yang Yunho pikirkan. Itu wajar karena tidak semua manusia bisa mendapat hal seperti ini dan menerimanya.

"Aku tau semua yang kau pikirkan hyung, dan jangan takut padaku kumohon. Aku mengatakan ini untukmu dan Jaejoong hyung,"

Yunho melihat bagaimana rasa putus asa pada mata Changmin, sepertinya orang orang banyak yang salah paham oleh Changmin karena kemampuannya ini dan membuatnya jadi pribadi yang tertutup.

"Ne, kau benar hyung. Tepat seperti yang kau pikirkan. Aku bisa melihat kejadian yang akan dialami seseorang melalui mata mereka. Dulu, aku bilang pada orang orang dilingkungan kami kalau akan ada kasus pembunuhan berantai dilingkungan kami dan aku meminta mereka berhati hati. Namun apa, mereka hanya mengabaikanku dan menganggap aku gila,"

"Sampai suatu saat hal itu terjadi. Pembunuhan berantai terjadi selama 2 minggu membunuh 8 warga lingkungan kami. Dan apa yang mereka lakukan akhirnya, mereka menuduhku merupakan penyebab pembunuhan itu dan menuduhku salah satu komplotan para pembunuh itu."

"Para warga menyeretku ke kantor polisi dan melakukan tuduhan yang mengatakan bahwa aku salah satu dari para pembunuh itu. Dan bibiku sama sekali tidak membantuku malah menyerahkan ku sepenuhnya pada polisi."

Yunho melihat namja didepannya tengah menahan emosinya. Pasti sangat berat jika kau dituduh melakukan sesuatu yang sama sekali tidak kau lakukan. Yunho diam masih memperhatikan Changmin bicara.

"Tidak ada bukti yang memperjelas bahwa aku bersalah jadi aku bebas dan mengirim pesan pada Jaejoong hyung disini aku ingin ikut dengannya. Namaku sudah dicap sebagai komplotan pembunuh dan membuatku stress dan memutuskan pindah."

"Begitulah hyung, aku punya 'kelainan' melihat masa depan orang lain. Dan satu kemampuan baru yang kuketahui adalah tentang dirimu. Kau satu satunya terlihat olehku."

Changmin menghela napas panjang, ceritanya membuat dirinya sesak sendiri. Hingga sebuah mug berada didepannya, Yunholah yang melakukannya.

"Minumlah, itu akan membuatmu lebih baik," ujar Yunho dengan senyumnya. Dia sudah mulai membiasakan dirinya dengan Changmin. Lagipula dia pikir cerita Changmin cukup masuk akal dengan apa yang ia tau. Yaitu pembunuhan tak lama ini yang berasal dari tempat asal salah satu housemate nya. Dan cerita Changmin dan berita yang ia lihat sama, dan mungkin versi Changmin lebih mendetail.

DBSK FANFIC COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang