Pagi yang cerah dengan burung burung bernyanyi dengan ceria. Mentari muncul menampakkan sinarnya yang membawa kehangatan. Namun kehangatan itu tidak berlaku pada seseorang yang pagi pagi buta sudah marah marah pada seseorang yang lain.
“Jung Yunho aku tau kau bodoh tapi tidak dengan membuang barang barang pemberian kekasihku! Sudah kuperingatkan kau, kalau kau ingin tinggal disini menjauhlah dariku dan barang barang yang berhubungan denganku. Kalau tidak aku tidak akan segan segan mengusirmu!”
Keributan pagi itu membuat sang nyonya rumah terbangun dan berlari kearah namja yang tengah meringkuk takut disudut ruangan.
“Joongie!! Apa yang kau lakukan pada Yunho hah?! Sudah Eomma bilang bersikap baiklah padanya, dia kakakmu” bela Mrs Kim memeluk Yunho, namja itu sayang sambil mengusap kepala namja itu menenangkan.
“Eomma! Kau lebih membelanya dari pada anakmu sendiri? Dan aku tidak pernah sudi punya kakak idiot macam dia.”
“Kau sudah keterlaluan,” geram Mrs Kim.
“Siapa disini keterlaluan, dia membuang barang pemberian kekasihku seenaknya. Lagi pula dia hanya anak pungut yang kau ambil entah dari mana,” marah Jaejoong.
Mrs Kim menutup telinga Yunho, agar dia tidak mendengar amukan Jaejoong. Mrs Kim menatap Yunho lamat, “maafkan Joongie ne. Dia tidak bermaksud jahat sama Yunho.”
“Kau bahkan lebih peduli pada anak pungut cacat itu dari pada aku yang anak kandungmu. Selamat atas anak barumu Eomma,” geram Jaejoong lalu pergi.
“Kim Jaejoong! Dimana sopan santunmu. Aku tidak mengajarkan mu--” ucapan Mrs Kim terhenti karena ada tangan yang menggenggam tangannya. Dan Yunholah pelakunya lantas Mrs Kim tersenyum lembut pada Yunho.
“A-ah-jjuma, b-bukan s-salah j-joong-ie. Semua s-salah Y-yunho, a-aku membuat b-arang milik j-jongie h-hilang,” ujar Yunho pelan.
“Ani, Jaejoong memang seperti itu. Nanti juga baikan lagi,” hibur Mrs Kim menatap sendu Yunho yang mengangguk dan senyumannya kembali.
Mrs Kim ingin menangis meratapi nasib buruk Yunho yang selalu datang. Andai Jaejoong tau bagaimana masa lalu Yunho apa anak itu masih bisa bersikap seperti itu pada Yunho? Tak lama ini dia dihubungi nenek dari Yunho yang mengatakan bahwa kakaknya sakit keras dan tidak bisa merawat Yunho lagi. Neneknya juga sudah tidak sanggup mengurus Yunho maka dari itu Mrs Kim selaku adik kandung Mr Jung dengan senang hati menerima Yunho tinggal dengannya sementara waktu hingga sang kakak sembuh. Sudah cukup Yunho kehilangan Eommanya sejak lahir, dan… teman kecilnya.
Yunho itu cerdas dan tampan. Prestasinya saat sekolah dulu sangat membanggakan. Impian impian yang sudah dia rencanakan harus terkubur bersama kenyataan bahwa dia harus menerima keadaannya yang seperti ini.
Yunho baik dan ramah pada semua orang, namun orang orang yang tidak tau Yunho akan menganggap Yunho aneh dan bodoh tanpa tau kenyataan yang sebenarnya. Yunho seperti bintang besar dan terang yang ada dilangit, namun keindahannya tertutup kabut tebal yang membuatnya tak nampak.
Kini Yunho menjalani kesehariannya ditaman bunga milik Mrs Kim membantu sang nyonya rumah mengurus kebun dengan para tukang kebun juga. Awalnya kedatangan Yunho membuat pada maid bingung siapa gerangan yang dibawa sang nyonya. Namun setelahnya mereka melupakan pertanyaan itu dan memilih mencoba berbaur dengan Yunho. Meski awalnya sulit karena susah mengerti apa maksud Yunho, namun lama kelamaan mereka dapat memahaminya. Yunho sangat baik, jadi mereka menyingkirkan nilai negative pada Yunho.
“Tuan muda Yunho sedang apa?” tanya salah satu penjaga kebun saat melihat Yunho yang mengeruk tanah dan menanam sebuah bibit.
“Hehe, bunga. T-tanam, buat J-joongie,” jawab Yunho.
KAMU SEDANG MEMBACA
DBSK FANFIC COLLECTION
FanfictionKumpulan cerita dari DBSK. Bisa one shoot bisa lebih juga tergantung story nya. Ada pure namja sama GS jadi jangan bingung. Bahasa amburadul dan typo bergentayangan harap maklum. Selamat membaca.