Blind Date

404 65 4
                                    

GS for Jaejoong

“Kumohon Jaejoongie, bantu aku kali ini saja ya. Kau tau kan Eomma suka sekali mencarikan pasangan kencan buta padaku dan semua pilihannya buruk. Dan ini sudah ke 3 kalinya minggu ini,” ujar seorang yeoja pada temannya.

“Tidak! Dan kau ingin aku menemui pria buruk yang kau maksud itu sebagai pengganti dirimu? Maaf aku tidak tertarik,” tolak yeoja satunya bernama Jaejoong.

“Bukan begitu maksudku. Bantu aku untuk lepas dari pria yang satu ini, aku takut dia sama seperti kedua pria lainnya,” ujar yeoja tadi.

“Tapi Kwon BoA aku tidak tertarik kencan buta,” balas Jaejoong pada BoA, temannya.

“Satu ini saja Jaejoongie,” mohon BoA lagi.

Jaejoong mengusak rambut panjangnya kesal. Satu sisi ia tidak tertarik dengan kencan buta namun satu sisi ia ingin membantu temannya. Dengan perasaan bercampur terpaksa ia menyetujuinya.

“Baiklah, aku tinggal datang dan mengobrol lalu pergi kan?” tanya Jaejoong memastikan.

BoA mengangguk cepat, “iya kau setuju? Gomawo Jaejoongie, aku akan mentraktirmu sebagai ucapan terima kasihku.”

Jaejoong mengangguk malas. Tidak ada salahnya melakukan kencan buta sekali seumur hidupnya yah sekedar mencari pengalaman. Jaejoong itu tipikal gadis pendiam dan tertutup namun tidak benar benar bisu dalam berinteraksi dengan orang lain. Ia hanya kurang suka bicara jika tidak terlalu mengenal orang asing, itulah penyebab ia tidak menyukai kencan buta.
.
.
.
Jaejoong baru saja keluar dari kamar mandi flatnya dan mendapati sebuah pesan masuk. Dari BoA.

‘Ingat Jaejoongie, jam 7 kau harus sudah sampai disana. Namanya Moon Joowon’

Jaejoong menghela napas kasar dan membalas pesan dari BoA lalu melempar ponselnya ke sembarang arah dengan kesal. Mendudukkan dirinya didepan meja riasnya dan menatap dirinya dicermin.

“Bodohnya kenapa kau menyetujui permintaan BoA dan sekarang kau yang rugi,” sungut Jaejoong pada bayangan didepannya.

Menilik jam dinding menunjukkan pukul 6, satu jam lagi dan ia harus beranjak dari pada marah marah tidak jelas.

Membuka almari pakaiannya dan memilah milah pakaian. Beberapa pakaian ia coba dan merasa tidak cocok. Menyadari apa yang ia lakukan, Jaejoong mendengus, “kenapa aku harus repot repot mencari pakaian yang bagus? Toh aku hanya menganggap ini perkenalan biasa, tidak lebih.”

Jaejoong memutuskan menggunakan blue jeans panjang dan kemeja putih longsleeve tipis namun tidak transparan dan menggunakan riasan tipis seperti biasa dengan mengurai rambut panjang bergelombangnya.

Mengambil flatshoesnya dan berangkat menuju café yang sudah BoA katakan sebelumnya. Jaejoong agak kebingungan mencari lokasi café karena ia yang tidak terlalu peduli dengan lingkungan sekitarnya. Café yang BoA katakan itu dekat dengan flatnya namun ia sendiri malah kebingungan mencarinya sekarang. Ia jadi menyesal hanya mengenal flat, kampus dan kantornya saja.

Setelah berputar putar cukup lama ia pun menemukan café tersebut. Menilik jam tangannya dan tepat pukul 7, ia mendesah lega karena tidak terlambat. Meskipun kencan buta ini tidak ia inginkan, namun ia harus menghargai waktu. Kalau namja itu menunggu terlalu lama ia jadi tidak enak, menunggu tanpa kepastian itu tidak enak.

Membuka pintu café yang cukup cozy untuk sekedar berbincang dan mencari namja yang BoA maksud. Tak sengaja matanya menatap seorang namja yang duduk sendirian disudut café yang juga melihat kearahnya.

Perlahan ia mendekati namja itu, “Moon Joowon-ssi?”

“Kwon BoA-ssi?” tanya namja itu dan hampir dibalas gelengan oleh Jaejoong. Jaejoong mengangguk canggung.

DBSK FANFIC COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang