Back

517 79 12
                                    

“Uno… Joongie nda mau…”

“Joongie tantik patai ini, toba taja Uno buatan spetial buat Joongie..”

“Joongie tampan tayak Appa, ich,” seorang namja cantik merajuk dengan imutnya saat menolak flower crown buatan sahabatnya. Merasa ia tampan, bukan cantik.

“Toba taja dulu, lalu liat di cermin,” bujuk seorang namja cilik lainnya tidak ingin mahkota bunga buatannya sia sia karena ditolak sicantik.

“Ich, Uno nebelin Joongie nda pantes auk,” si namja cantik atau Joongie masih saja menolak.

“Joongie lama, sini Uno pasangin,” namja tersebut menarik tangan namja cantik itu dan meletakkan flower crown tersebut pada kepala namja cantik itu.

“Nah, Joongie tudah tantik. Cocok tama Uno yang tampan,” bangga sang namja cilik tersebut.

Joongie atau Jaejoong melihat kearah cermin untuk melihat maksud ‘cantik’ yang dimaksud sang sahabat. Masih dengan ekspresi cemberut dan bibir mengerucut imut menatap bayangan di cermin besar yang ada di sudut taman keluarga Jung. Keluarga Jung memang menyediakan cermin disana untuk merapikan diri selepas berkebun, setidaknya masuk rumah tidak dengan keadaan berantakan.

Jaejoong menatap bayangan dirinya disana tanpa berkedip. Ia seperti melihat orang lain disana, dan orang tersebut sungguh cantik.

“Nah, benal tan kata Uno talo Joongie itu tantik,” ujar seorang namja lain alias sang tuan muda rumah Yunho.

“Hehehehe, ne Joongie tantik,” puji Jaejoong pada dirinya sendiri sambil menyentuh flower crown buatan Yunho. Tidak terlalu bagus memang, namun ini buatan Yunho maka akan jadi special untuk Jaejoong.

“Una lebih tantik dari Joongie,” ujar sebuah suara dari belakang mereka.
Kedua orang tersebut menoleh mendapati seorang yeoja cantik sedang berjalan kearah mereka berdua dengan tangan dilipat ke dada. Jaejoong tidak memperdulikan ucapan yeoja tersebut karena Jaejoong memang orang yang cuek dan kembali memandang dirinya di cermin.

“Joongie nda tantik tau, Una lebih tantik dari Joongie. Iya tan Uno?” tanya yeoja cilik tersebut.

Yunho hanya diam tidak membalas ucapan yeoja tersebut hingga seruan Mrs Jung terdengar.

“Yunnie, Joongie ayo makan,” ucap Mrs Jung.

Namun Mrs Jung mendapati tidak hanya ada Yunho dan Jaejoong saja, melainkan ada salah satu anak tetangganya yang datang. Ia merasa tidak ada orang menekan bel di pintu masuk.

“Yoona juga disini ternyata, bagaimana kau masuk sayang?” tanya Mrs Jung lembut. Beliau memang orang yang baik dan penyayang. Bahkan tutur kata dan tata kramanya sangat baik karena merupakan keturunan keluarga terpandang.

“Annyeong jumma. Una masuk lewat pintu depan jumma,” jawab yeoja tersebut yang bernama Yoona.

Menghela napas sambil menggeleng melihat tingkah dari anak tetangga barunya. Keluarga Im baru pindah seminggu lalu di depan rumah keluarga Jung.

“Yoona, ahjumma sudah bilang sebelumnya kan kalau mau masuk rumah orang lain harus mengetuk pintu ataupun menekan bel. Nanti kalau Yoona kenapa napa dan ahjumma tidak tau apa apa bagaimana?” ujar Mrs Jung mengingatkan.

“Telalu lama jumma, Una penen tetemu Uno,” bela yeoja tersebut.

“Menekan bel hingga seseorang membukakan tidak lama Yoona. Kali ini ahjumma maklumi, jadi dibiasakan eoh jangan seperti tadi ne. Tidak sopan,” ujar Mrs Jung.

Yoona merengut namun tetap mengangguk mengiyakan. Mrs Jung tersenyum lalu mengajak mereka semua untuk masuk dan makan siang karena sudah mulai masuk jam makan siang.

DBSK FANFIC COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang