Arfan sedang berdiri didepan pintu ruang asisten. Zara baru saja masuk ke dalam ruang tersebut beberapa menit lalu. Arfan hampir saja kehilangan jejak Zara ketika Amira mencoba untuk menahannya sesaat setelah Zara keluar dari ruang bimbingan.
Pintu ruang asisten terbuka. Namun bukan sosok yang ditunggu-tunggu Arfan.
"Ngapain lo disini?" Tanya Tatiana penuh selidik.
"Hmmm..... itu, Kak. Mau ketemu sama Kak Zara." Arfan terlihat bingung ingin menjawab dengan kalimat apa.
Tatiana tersenyum sekilas. "Kenapa? Bimbingan lo belum selesai? Atau ada yang mau ditanyain?"
Arfan menggigit bibirnya. "Ada yang mau ditanyain, Kak."
"Mata kuliah apa?"
"Ha?" Arfan semakin terlihat kebingungan.
"Mau tanya apa?"
Sosok Zara muncul dari balik pintu dengan menggenggam beberapa buku di tangan kiri dan tas di bahu kanannya. Zara menatap Arfan dan Tatiana secara bergantian.
Arfan tersenyum. "Kakak udah mau balik ya? Sini saya bantu bawain." Arfan mengambil buku dari tangan kiri Zara.
Zara belum sempat berkata sepatah katapun namun buku itu sudah berpindah tangan.
Tatiana mengembangkan senyum. "Jadi lo berdiri di depan pintu ini mau nanya atau mau bantu bawain buku?"
Arfan meringis kemudian tersenyum sekilas.
Zara mengunci pintu setelah Deeva ikut menyusul keluar dan menyambut Arfan dengan tatapan heran. Zara memberikan kunci tersebut pada Tatiana dan berjalan menuju lift.
"Fan, lo ada maksud apa sama teman gue?" Tanya Tatiana langsung menuju intinya.
Arfan membalas dengan senyuman.
"Maksud engga baik ya? Wah jangan macam-macam lo sama teman gue. Bisa jadi es batu lo kalau macam-macam."
Pintu lift terbuka. Zara mengambil bukunya. "Terima kasih."
Zara, Tatiana dan Deeva masuk ke dalam lift. Arfan mengikuti.
"Lo mau nginap di kostan Tatiana lagi, Zar?" Tanya Deeva saat mereka berada di dalam lift.
Tatiana dan Deeva tidak mengetahui bahwa Zafran sudah berhasil menemukan Zara.
Zara menyandarkan tubuhnya. Ia juga tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.
Pintu lift terbuka. Zara, Tatiana dan Deeva juga diikuti oleh Arfan keluar dari dalam lift.
"Gue juga belum tahu. Nanti gue hubungin lo, Ta. Gue mau ke suatu tempat dulu." Jawab Zara kemudian berlalu meninggalkan mereka.
Arfan menatap kepergian Zara. Ia tidak tahu apa yang dipikirkan Zara.
Tatiana memukul lengan Arfan agar Arfan tersadar. Tatiana mengisyaratkan untuk mengejar Zara. Arfan tersenyum dan mengangguk.
"Jaga baik-baik ya." Ingat Deeva saat Arfan berlari mengejar Zara.
"Sini, Kak. Biar saya bawain." Arfan mengambil buku-buku di tangan Zara dan berjalan disamping Zara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Pea
Romance[ON GOING] "Ia adalah Zafran, bukan kekasihku. Ia kembaranku. Kembaranku yang luar biasa. Kembaranku yang tak akan mampu aku tandingi." - Zara yang dunianya berhenti. "Zara adalah adik yang paling luar biasa. Dia adalah wanita kedua yang selalu menj...